perhiasan etnik

10 Perhiasan Etnik Berbagai Daerah: Tunjukkan Pesona Budaya Indonesia

Selain keindahan alam, Indonesia juga penuh dengan kekayaan ragam budaya. Salah satu bentuk kekayaan tersebut adalah perhiasan etnik dari berbagai daerah. Setiap perhiasannya memiliki sejarah, nilai, dan tradisi unik.

Setiap desain, ukiran, dan pola di perhiasan tersebut punya makna yang dalam, mulai dari simbol perlindungan, keberanian, hingga kemakmuran. Setiap perhiasan itu bercerita tentang asal-usulnya dan bagaimana tradisi tersebut masih hidup sampai sekarang.

Perhiasan etnik juga sering dijadikan pelengkap dalam upacara adat atau acara-acara penting seperti pernikahan, ritual keagamaan, bahkan pemakaman.  Penasaran, kan, seperti apa saja perhiasan etnik dari berbagai daerah di Indonesia? 

Yuk, kita lihat lebih dekat 10 perhiasan tradisional cantik yang menjadi simbol kekayaan negara kita ini. Siapa tahu, kamu jadi makin cinta sama budaya kita sendiri setelah membaca artikel ini!

  • Kalung Naga Suci – Bali

Kalung Naga Suci
Foto: Website AliExpress

Sudah pernah melihat Kalung Naga Suci dari Bali? Sini, kita kenalan. Perhiasan ini menampilkan ukiran naga, yang dalam budaya Bali dianggap sebagai makhluk suci dan pelindung.

Naga dalam mitologi Bali dipercaya mampu menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan spiritual, sehingga kalung ini menjadi simbol perlindungan serta keberuntungan. Kalung Naga Suci biasanya dipakai dalam upacara-upacara adat dan keagamaan di Bali. 

Selain itu, perhiasan ini juga kerap dipakai oleh keluarga bangsawan atau pemangku adat sebagai tanda status dan kehormatan. Bahannya nggak main-main, terbuat dari emas atau perak dengan ukiran yang sangat detail dan halus. Sehingga, kalung ini terlihat begitu megah dan mewah.

Selain nilai estetika yang tinggi, Kalung Naga Suci juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Bagi masyarakat Bali, mengenakan kalung ini berarti memohon perlindungan serta berkah dari alam semesta. 

  • Anting Sumping – Jawa

Anting Sumping
Foto: Website Etnis

Nah, kalau ngomongin perhiasan khas Jawa, nggak bisa lepas dari yang namanya Anting Sumping. Anting ini bukan sekadar aksesori biasa, lho. Dulu, Sumping lebih sering dipakai oleh para bangsawan, jadi bisa dibilang anting ini punya nilai sejarah yang tinggi. 

Bentuknya panjang dengan desain menyerupai daun atau bunga, yang bikin kesan anggun dan elegan makin terpancar. Biasanya, Sumping dipakai dalam acara-acara adat Jawa seperti pernikahan atau upacara kerajaan.

Terbuat dari emas atau perak, sumping menunjukkan kecantikan dan status sosial. Jadi, kalau di masa lalu seseorang memakai Anting Sumping, itu tandanya dia berasal dari keluarga terpandang. Sampai sekarang, anting ini masih sering terlihat dipakai di acara-acara khusus atau saat mengenakan busana tradisional, seperti kebaya. Cantik, bersejarah, dan penuh makna, deh!

  • Kalung Toraja – Sulawesi Selatan

Kalung Toraja – Sulawesi Selatan
Foto: Website Blibli

Kalung ini terbuat dari manik-manik berwarna-warni, terutama merah dan kuning, yang dipercaya melambangkan keberanian serta kesejahteraan. Dalam budaya Toraja, kalung ini sering digunakan dalam upacara adat seperti Rambu Solo, yaitu ritual pemakaman tradisional yang sangat penting bagi masyarakat.

Setiap elemen dalam Kalung Toraja punya arti simbolis yang dalam. Biasanya, kalung ini dikenakan oleh kaum perempuan sebagai bagian dari pakaian adat lengkap yang dipakai saat acara-acara besar. Desainnya yang sederhana, tetapi penuh warna membuatnya terlihat unik dan mencolok.

Meski sudah berkembang mengikuti zaman, nilai-nilai di balik penggunaan Kalung Toraja tetap dipertahankan. Jadi, kalau kamu ingin menyelami budaya Toraja lebih dalam, perhiasan ini adalah salah satu representasi paling indah dari semangat dan warisan leluhur mereka.

  • Taring Babun – Sulawesi Tengah

Taring Babun – Sulawesi Tengah
Foto: Website Lazada

Sampai kita di Taring Babun dari Sulawesi Tengah, khususnya Suku Kaili. Sesuai namanya, perhiasan ini terbuat dari taring hewan seperti babi atau buaya. Kedengarannya mungkin sedikit ekstrem, tetapi bagi Suku Kaili, Taring Babun adalah simbol kekuatan dan keberanian. 

Perhiasan ini sering dipakai dalam upacara-upacara adat yang sakral atau saat menghadapi tantangan besar. Selain itu, Taring Babun juga dipercaya bisa membawa perlindungan bagi pemakainya, terutama dari hal-hal yang bersifat mistis. 

Proses pembuatan perhiasan ini juga masih tradisional dan penuh ketelitian, dari pemilihan taring yang pas sampai akhirnya dijadikan kalung. Dengan desain yang sederhana namun penuh makna, perhiasan ini menggambarkan betapa kuatnya hubungan antara manusia, alam, dan tradisi di Sulawesi Tengah.

  • Gelang Salako – Kalimantan Barat

Gelang Salako – Kalimantan Barat
Foto: Facebook

Suku Dayak di Kalimantan Barat juga punya perhiasan khasnya, Gelang Salako. Gelang ini berdesain unik dan terbuat dari bahan alami seperti tanduk rusa, kayu, atau logam yang dihias dengan ukiran khas. 

Yang bikin Gelang Salako ini lebih unik lagi adalah cerita dan makna dibaliknya. Dulu, Gelang Salako dipakai oleh para pejuang atau pemimpin suku sebagai simbol keberanian dan kekuatan. Setiap ukiran di gelang ini punya arti tertentu, berkaitan dengan cerita leluhur atau mitos yang dipercaya oleh masyarakat Dayak. 

Gelang ini juga digunakan dalam berbagai upacara adat penting, seperti ritual penyambutan tamu atau perayaan keagamaan. Gelang Salako juga menjadi simbol status sosial dalam masyarakat Dayak. 

Semakin rumit dan halus ukiran di gelangnya, semakin tinggi status sosial pemakainya. Bagi banyak orang, mengenakan Gelang Salako berarti membawa serta warisan dan kebanggaan budaya Dayak dalam kehidupan sehari-hari.

  • Subang Sunda – Jawa Barat

Subang Sunda – Jawa Barat
Foto: Website Shopee

Subang Sunda, anting-anting tradisional yang sering dipakai dalam acara-acara adat, khususnya oleh para wanita. Desainnya unik banget—biasanya berbentuk bunga atau bulat pipih dan terbuat dari emas atau perak yang dikerjakan dengan tangan.

Hampir sama seperti perhiasan etnik lainnya, anting ini melambangkan kecantikan dan status sosial si pemakainya. Biasanya, Subang dipakai dalam upacara pernikahan, atau acara formal lainnya, yang menunjukkan keanggunan dan rasa hormat kepada tradisi. Selain itu, Subang Sunda juga sering menjadi bagian dari busana adat yang dipakai oleh pengantin perempuan.

  • Muti Manikam – Sumatera Barat

Muti Manikam – Sumatera Barat
Foto: Gramedia

Perhiasan ini biasanya dikenakan oleh pengantin perempuan dalam upacara adat Minangkabau. Muti Manikan merupakan salah satu elemen penting dalam busana pengantin tradisional.

Bentuk Muti Manikam seperti sebuah mahkota yang dipenuhi dengan manik-manik berwarna-warni. Desainnya yang megah mencerminkan kemakmuran dan keindahan, manik-manik tersebut terbuat dari emas atau perak, menambah kesan mewah pada perhiasan ini. 

Selain itu, Muti Manikam juga sering dihiasi dengan batu permata yang memiliki arti simbolis, seperti melambangkan keberanian, kebijaksanaan, dan keharmonisan. Dalam budaya Minangkabau, perhiasan ini melambangkan status sosial dan kebanggaan keluarga.

  • Kalung Manik – Papua

Kalung Manik – Papua
Foto: Instagram @click.papua

Wilayah Timur Indonesia, Papua, juga punya perhiasan uniknya sendiri. Papua memiliki Kalung Manik yang menjadi bagian penting dari budayanya. Kalung ini terbuat dari manik-manik berwarna-warni yang dirangkai secara artistik, menciptakan pola-pola unik dan mencolok.

Manik-manik ini biasanya dibuat dari berbagai bahan alami seperti kerang, kayu, atau bahkan tulang, yang dipilih dengan cermat untuk mencerminkan kekayaan alam Papua. Kalung Manik juga sering dipakai oleh suku-suku di Papua sebagai tanda kehormatan atau untuk menunjukkan identitas suku mereka.

  • Kalung Pending – Madura

Kalung Pending – Madura
Foto: Tokopedia

Kalung berdesain mencolok dan menawan ini terbuat dari bahan logam mulia seperti emas atau perak. Bentuknya yang besar dan berbobot sering kali di dekorasi dengan batu-batu permata atau ukiran yang rumit.

Perhiasan ini sering dipilih untuk dipakai dalam perayaan yang penting, seperti pernikahan adat, sebagai cara untuk menunjukkan penghormatan terhadap tradisi dan budaya Madura. Setiap detail dan ornamen pada kalung ini memiliki cerita dan makna tersendiri, menambah kekayaan sejarah dan budaya Indonesia yang patut kita lestarikan.

  • Perhiasan Gorontalo – Gorontalo

Perhiasan Gorontalo
Foto: Pinterest

Perhiasan dari Gorontalo memang jarang terdengar, tetapi jangan salah, ia punya keunikan yang bikin kamu terpesona. Perhiasan khas Gorontalo terbuat dari emas dengan ukiran yang rumit dan penuh makna. Motif yang sering dipakai biasanya terinspirasi dari alam, seperti flora dan fauna, yang merefleksikan hubungan kuat masyarakat Gorontalo dengan sekitarnya. 

Salah satu perhiasan yang cukup terkenal adalah Bantik, yang sering dipakai dalam upacara adat atau acara resmi seperti pernikahan. Bantik ini berbentuk semacam mahkota yang dikenakan di kepala oleh para perempuan. 

Kesan elegan dan anggun langsung terpancar saat mengenakannya. Selain itu, ada juga perhiasan lain seperti kalung atau gelang yang sering diwariskan turun-temurun sebagai lambang keluarga dan keberlanjutan tradisi. Kalau kamu penggemar perhiasan unik, koleksi tradisional dari Gorontalo ini wajib kamu kenali!

Sebagai negara kaya akan budaya, Indonesia punya banyak hal menarik yang bisa kita pelajari, salah satunya melalui perhiasan etnik dari berbagai daerah. Setiap perhiasan membawa cerita dan makna tersendiri yang mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai luhur masyarakatnya. Jadi, kapan lagi kita bisa tampil keren sekaligus melestarikan warisan budaya? Yuk, mulai kenali dan lestarikan perhiasan etnik Indonesia!

***

Cover Foto: Website Blibli