Sebelum mempersiapkan seluruh detail pernikahan, setiap pasangan tentu harus memilih konsep acara, termasuk ketika menikah menggunakan adat. Karena pentingnya tradisi, setiap adat memiliki ritual berbeda-beda.
Hal ini juga akan memengaruhi persiapan pernikahan lainnya. Mulai dari busana hingga dekorasi, semuanya akan disesuaikan dengan konsep adat tersebut. Walaupun tahapannya hampir sama tetapi detail ritual pasti berbeda.
Seperti pernikahan adat Melayu dengan 12 prosesi yang khas dan memiliki keunikan. Salah satunya adalah pernikahan akan didominasi dengan warna kuning, merah, dan hijau. Apa, sih, arti dari warna kuning bagi adat Melayu?
Nah, ketiganya merupakan warna-warni kebesaran adat Melayu. Warna kuning melambangkan sultan dan anak-anaknya, hijau sebagai simbol untuk para alim ulama, serta merah yang merujuk pada laksamana dan panglima.
Makin nggak sabar, kan, untuk mengetahui bagaimana prosesi pernikahan? Yaudah, yuk, sama-sama kita lihat bagaimana pernikahan Melayu berlangsung beserta keperluan yang harus kamu dan pasangan sediakan untuk melancarkan acara!
Merisik berasal dari kata risik yang berarti menyelidiki. Tahapan pertama setiap pernikahan pasti mencari segala informasi penting tentang calon pengantin. Pada tahap merisik, keluarga calon mempelai pria akan mengirimkan perwakilannya yang disebut perisik untuk mencari informasi pihak wanita.
Perisik dilakukan oleh seorang wanita berumur 40 tahun ke atas. Pencarian informasi dilakukan dari dekat dengan mengunjungi rumah keluarga calon pengantin wanita. Ketika sampai di rumahnya, perisik akan mulai memperhatikan fisik, perilaku, dan latar belakang calon mempelai wanita. Kemudian ia akan ikut menilai apakah wanita tersebut cocok bersanding bersama calon pengantin pria.
Di pernikahan adat Melayu terdapat ritual meramal apakah kedua pasangan memiliki kecocokan. Proses merasi ini melibatkan seorang ahli di daerah tersebut yang dikenal memiliki kemampuan untuk melakukannya. Ahli tersebut akan memberikan pendapatnya, apakah mereka berdua cocok untuk menikah atau tidak.
Jika merasi menunjukkan hasil positif dan keduanya merupakan pasangan yang cocok untuk satu sama lain, prosesi meminang sudah bisa dimulai sebagai langkah awal pernikahan. Pihak calon mempelai pria akan melakukan diskusi dengan keluarga besar untuk menentukan waktu meminang.
Setelah sudah mendapatkan hari baik, keluarga calon pengantin pria akan mengirimkan lima orang rombongan untuk datang ke kediaman wanita. Adapun kelima orang ini terdiri dari satu ketua dan empat anggota.
Biasanya, ketua rombongan yang ditunjuk laki-laki dan dua anggota perempuaan serta dua pria. Ketua yang sudah ditunjuk merupakan orang bijak, pandai bercakap, dan berpantun. Sementara empat orang lainnya berasal dari keluarga pihak pria.
Mengantar tanda dilakukan empat hingga lima hari setelah proses meminang berjalan dengan baik. Rangkaian keempat ini merupakan prosesi mengantarkan seserahan kepada pihak wanita.
Keluarga pria akan mengundang kerabat dekat, tetangga, dan handai tolan untuk ikut datang ke rumah calon pengantin wanita. Isi seserahan pernikahan adat Melayu terdiri dari bunga rampai, kapur dan daun sirih, satu buah pinang, kacip, gambir, tembakau, cincin, serta barang pengiring lainnya.
Selain mengantarkan seserahan, keluarga pria kembali datang ke kediaman calon mempelai wanita untuk memberikan barang-barang keperluan pernikahan. Selain itu, mereka juga akan mengantarkan barang-barang yang dibutuhkan wanita selain seserahan.
Hantaran tersebut terdiri dari sejumlah uang, seperangkat sandang, dan benda istimewa lainnya. Nantinya, kedua keluarga akan berdiskusi untuk menyepakati barang-barang apa saja yang harus diserahkan oleh pihak pria.
Kedua keluarga kembali mengadakan diskusi untuk menentukan siapa pihak yang akan mengajak dan menjemput. Biasanya, tahapan ini dinilai sebagai persiapan untuk melaksanakan kegiatan di majelis nikah-kawin. Prosesi mengajak atau menjemput ini melibatkan sepasang suami-istri yang sudah punya pengalaman dan disegani oleh masyarakat setempat.
Kegiatan ini dilakukan empat atau lima hari sebelum pernikahan digelar. Menggantung-gantung merupakan persiapan pernikahan oleh keluarga calon pengantin wanita di kediamannya.
Menggantung-gantung adalah kegiatan membersihkan rumah, merapikan dapur, menghias kamar pengantin, dan mengatur dekorasi setiap sudut kediamannya dengan berbagai ornamen adat Melayu.
Berandam adalah salah satu tradisi pernikahan adat Melayu yang paling unik. Kegiatan ini merupakan ritual pencukuran bulu di bagian tengkuk maupun wajah bagi kedua calon pengantin.
Lalu, calon pengantin pria juga diwajibkan untuk mencukur rambutnya agar rapi. Ritual berandam ini menjadi ruang bagi kedua calon pengantin untuk membersihkan hati, pikiran, dan fisik keduanya dari segala kotoran atau hal-hal negatif yang melekat.
Tibalah kedua calon pengantin memasuki prosesi pra-pernikahan kesembilan yang harus dilaksanakan. Di prosesi limau manis limau setawar ini, seorang ibu yang disebut dengan Mak Andam akan ditunjuk untuk berjalan mengelilingi calon pengantin wanita sebanyak tiga kali.
Ia juga membawa buah kelapa yang sudah dililit dengan benang lima warna. Kelapa tersebut telah disusun membentuk gunung yang menjadi doa agar keluarga mereka nantinya bisa memberikan keturunan rupawan layaknya keindahan pegunungan.
Sementara itu, benang lima warna melambangkan keluarga pengantin yang akan selalu dilimpahkan rezeki seperti derasnya aliran air sungai. Selain itu, Mak Andam juga membawa dua batang lilin yang sudah dinyalakan. Lilin menyala tersebut merupakan simbol serta harapan agar keluarga mereka senantiasa rukun dan dijauhkan dari segala hal tidak baik.
Ritual menghias kuku jari tangan dan kaki menggunakan inai bertujuan untuk menolak bala serta melindungi kedua calon pengantin dari segala marabahaya. Berinai juga dapat meningkatkan aura pada calon pengantin wanita dan memancarkan wibawa bagi mempelai pria.
Tradisi ini juga memiliki arti sebagai hidup baru, di mana sepasang muda mudi telah bersiap melangkahkan kakinya memasuki pintu kehidupan berumah tangga.
Sehari sebelum akad nikah, kedua keluarga calon pengantin mengadakan acara khatam Al-Qur’an. Calon mempelai pria dan wanita duduk di depan pelaminan bersama seoarang guru ngaji dan jamaahnya. Mereka akan melantunkan beberapa ayat suci Al-Qur’an sebagai doa agar kegiatan esok hari dilancarkan.
Selesai dengan khatam Al-Qur’an, kedua calon pengantin bertanda ke rumah guru ngaji tersebut untuk mengantarkan tabak atau bingkisan. Adapun tabak tersebut berupa pulut yang diletakkan di dalam wadah kayu berhiaskan ulur-ulur, telur merah, dan bunga telor.
Tibalah kedua calon pengantin ke hari yang sangat dinanti-nantikan. Inilah hari calon pengantin pria mengucapkan ijab qabul untuk menjadikan wanita idamannya menjadi istri yang akan menemani hidupnya.
Hari bersanding ini biasanya dimulai setelah Dzuhur di mana pengantin pria akan diarak menuju rumah mempelai wanita untuk disandingkan di atas pelaminan. Pada prosesi ini, pengantin wanita sudah duduk di atas pelaminan menunggu suaminya datang bersama dua anak dara yang bertugas mengipasi mempelai.
Mak Andam kembali memiliki tugas di hari bersanding ini dengan menunggu datangnya pengantin pria di depan pintu sambil memegang beberapa kantong uang untuk upacara pembukaan.
Pengantin pria datang dengan mengenakan baju adat Melayu bernama Cekak Musang dari tenunan siak. Ia juga memakai canggai di ibu jari dan kelingking serta perkakas andam yang dipasangkan di kepala. Acara hari bersanding dilakukan besar-besaran di rumah pengantin wanita dengan mengundang seluruh sanak saudara dan masyarakat.
Itulah 12 prosesi pernikahan adat Melayu yang sarat makna, doa, dan memancarkan kebahagiaan kedua pengantin serta seluruh keluarga. Semoga bisa menambah wawasan kamu tentang khazanah budaya Melayu, ya! Untuk melengkapi tampilanmu di hari yang istimewa nanti, tak ada salahnya kamu juga menengok koleksi perhiasan dari V&Co Jewellery. Ada berbagai desain perhiasan maupun cincin kawin yang eksklusif hanya untukmu. Cek promonya sekarang juga, yuk!
Nggak terasa tahun 2024 akan segera usai! Dalam fashion jewellery, perhiasan emas selalu menjadi pilihan…
Cincin bukan sekadar aksesori; ia adalah bahasa tanpa kata yang mampu mengungkapkan cinta, komitmen, dan…
Halo, calon pengantin! Siapa sih yang nggak pengen momen pernikahannya berjalan mulus tanpa hambatan? Buat…
Pernikahan adalah salah satu momen paling berharga dalam hidup, dan persiapannya tentu nggak boleh asal-asalan.…
Kamu mungkin sudah sering mendengar kalau menikah itu adalah salah satu momen terindah dalam hidup.…
Mau acara lamaran yang nggak sekedar tepuk tangan dan tukar cincin? Saatnya bikin momen yang…