Sebelum menapaki langkah dalam dunia pernikahan, penting bagi pasangan muslim untuk dapat memahami tujuan pernikahan dalam Islam. Hal ini adalah untuk memastikan bahwa ikatan pernikahan kamu dibangun atas dasar yang kuat dan bertujuan mulia. Dalam ajaran agama Islam, pernikahan bukanlah sekadar ikatan sosial atau keinginan pribadi semata, tetapi juga sebuah ibadah yang memiliki tujuan yang mendalam.
Dengan memahami dan menjalankan tujuan pernikahan dalam Islam, kita dapat membentuk hubungan yang kuat dan harmonis dengan pasangan, serta menjaga kestabilan sosial dan moral dalam masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kamu yang hendak menikah untuk memahami betul ajaran dan tujuan pernikahan dalam Islam agar dapat menjalankannya dengan baik dan benar.
Di dalam artikel ini, terdapat tujuh tujuan pernikahan dalam Islam yang bisa kamu baca bersama pasangan untuk dapat meyakinkanmu untuk masuk ke jenjang pernikahan.Â
Taat Pada Perintah Allah SWT
Tujuan pernikahan dalam Islam yang pertama adalah untuk memenuhi perintah Allah SWT. Allah sudah mengatur mengenai hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan. Dalam ajaran Islam, pernikahan dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang penting karena melalui pernikahan, kamu dan pasangan dapat menjalankan kewajiban dan tanggung jawab sebagai suami dan istri sesuai dengan ajaran agama.
Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan keterikatan dan keintiman antara laki-laki dan perempuan. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menjelaskan bahwa pernikahan adalah cara untuk saling melengkapi dan membentuk ikatan yang kuat antara suami dan istri. Dengan demikian, pernikahan bukan hanya sekedar hubungan fisik antara dua individu, tetapi juga merupakan ikatan emosional, spiritual, dan sosial yang dibangun di atas dasar keimanan dan kepatuhan kepada Allah SWT.
Menjalankan Sunnah Rasul SAW
Salah satu tujuan pernikahan dalam Islam adalah untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Dengan menikah, kamu dan pasangan sebagai umat Islam diharapkan dapat mencontoh perilaku dan praktek yang diajarkan oleh Rasulullah sebagai perantara antara manusia dan Allah. Rasulullah SAW sendiri telah menunjukkan contoh yang baik dalam menjalani pernikahan, sehingga umat Islam dianjurkan untuk mengikuti jejak beliau dalam hal ini.
Selain itu, tujuan pernikahan dalam Islam juga adalah untuk menjauhkan diri kamu dari perbuatan maksiat. Dengan menjalani kehidupan berkeluarga yang sesuai dengan ajaran agama, kamu dapat menghindari perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Pernikahanmu akan menjadi sarana untuk memperkuat iman dan taqwa, serta membantu menjaga diri dari godaan dan godaan yang dapat mengarah pada dosa. Melalui pernikahan yang sesuai dengan ajaran Islam, umat Islam diharapkan dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat serta mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah SWT.
Menyempurnakan Agama
Tujuan pernikahan dalam Islam tidak hanya terbatas pada kebahagiaan dunia semata, tetapi juga melibatkan aspek spiritual dan agama. Salah satu tujuan utama menikah dalam Islam adalah untuk menyempurnakan agama. Allah SWT menekankan pentingnya menjalankan ibadah dan beribadah kepada-Nya, dan salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui ikatan pernikahan.
Dalam hadis yang diriwayatkan, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa dengan menikah, seseorang telah menyempurnakan separuh agamanya. Ini menunjukkan bahwa pernikahan bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan jasmani, tetapi juga tentang memperkuat aspek spiritual dalam kehidupan seseorang. Dengan memiliki pasangan yang saling mendukung dan mendorong dalam beribadah, seseorang dapat lebih mudah mencapai tujuan spiritualnya.
Memperkuat Keimanan dan Menjalankan Ibadah
Salah satu tujuan utama pernikahan dalam Islam adalah untuk memperkuat ikatan keagamaan dan meningkatkan ibadah manusia kepada Allah SWT. Melalui ikatan suci ini, kamu sebagai pasangan suami istri bisa saling mendukung dan mendorong satu sama lain dalam beribadah, seperti menjalankan shalat, membaca Al-Quran, dan melakukan amal kebaikan lainnya. Pernikahan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memperkokoh iman dan taqwa, karena melalui hubungan yang sah di mata Allah, pasangan dapat saling mengingatkan dan memotivasi untuk tetap taat pada ajaran agama.
Selain itu, pernikahan dalam Islam juga dimaksudkan untuk menjaga kehormatan diri dan memperkuat moralitas. Dengan menjalin hubungan yang sah di hadapan Allah, kamu dan pasanganmu dapat menjalankan aturan-aturan agama yang mengatur tentang pergaulan antara pria dan wanita. Hal ini membantu mencegah perbuatan-perbuatan yang tidak senonoh atau melanggar norma-norma agama, sehingga mempertahankan kehormatan dan kemurnian hubungan suci tersebut.
Memperoleh Kebahagiaan dan Ketenangan Hidup
Untuk mencapai kebahagiaan dan ketenangan hidup (sakinah) merupakan tujuan pernikahan dalam Islam selanjutnya. Sebagaimana dinyatakan dalam ayat surah Ar-Rum ayat 31, Allah SWT mengajarkan bahwa kunci utama untuk mencapai sakinah adalah dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwa kepada-Nya. Ini menunjukkan bahwa hubungan yang kokoh dengan Allah adalah landasan utama dalam mencapai kebahagiaan dan ketenangan.
Selain itu, ayat tersebut juga menekankan pentingnya menjauhi perbuatan syirik atau mempersekutukan Allah. Hal ini menegaskan bahwa kebahagiaan sejati hanya dapat ditemukan melalui pengabdian sepenuhnya kepada Allah dan mengikuti ajaran-Nya dengan tulus.
Kesadaran akan hubungan yang baik dengan Allah menjadi landasan yang penting. Pernikahan bukan hanya sekedar ikatan antara dua individu, tetapi juga merupakan ikatan yang dibangun di atas kesadaran bersama untuk menjalankan ajaran agama dan mencari ridha Allah. Dengan demikian, kamu dan pasanganmu dapat saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain dalam memperkuat ikatan spiritual mereka dan mencapai sakinah.
Memperoleh Keturunan sebagai Generasi Penerus
Tujuan pernikahan dalam Islam adalah untuk mendapatkan keturunan yang akan menjadi generasi penerus. Hal ini dianggap penting dan sebagai salah satu bentuk investasi spiritual bagi setiap pasangan suami istri dalam kehidupan akhirat. Dalam ajaran Islam, pernikahan bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan fisik dan emosional, tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang penting.
Pernikahan dianggap sebagai institusi yang sakral dalam Islam, dimana suami dan istri diharapkan saling melengkapi dan saling membantu dalam menjalani kehidupan ini serta berusaha untuk mencapai keridhaan Allah. Salah satu tujuan utama pernikahan adalah untuk membentuk keluarga yang harmonis dan bahagia, yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam seperti kasih sayang, pengertian, dan pengorbanan.
Keturunan dipandang sebagai anugerah dari Allah yang harus dijaga dan dibesarkan dengan penuh tanggung jawab. Membesarkan generasi penerus yang saleh dan berakhlak mulia dianggap sebagai ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Melalui keturunan, nilai-nilai agama dapat diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga memperluas dampak kebaikan yang dimulai dari keluarga itu sendiri.
Fitrah Sebagai ManusiaÂ
Terakhir, tujuan pernikahan dalam Islam adalah untuk melengkapi fitrah kamu dan pasanganmu sebagai manusia yang telah diciptakan berpasang-pasangan oleh Allah SWT. Allah SWT menciptakan laki-laki dan perempuan sebagai pasangan yang saling melengkapi satu sama lain. Dalam surah An-Nisaa ayat 1, Allah SWT menegaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk berpasangan sehingga mereka dapat saling mengenal, menyayangi, dan hidup bersama dalam ikatan pernikahan yang sah.
Pernikahan dalam Islam bukan hanya sekadar hubungan antara dua individu, tetapi juga merupakan institusi yang memiliki nilai-nilai spiritual, sosial, dan moral yang tinggi. Dalam pernikahan, suami dan istri saling membantu dan menyokong satu sama lain dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Pernikahan juga merupakan sarana untuk melanjutkan keturunan serta memperluas jaringan keluarga yang saling mendukung dan merawat.
Itulah 7 tujuan menikah dalam Islam yang perlu kamu tahu. Semoga dengan informasi ini, kamu mempunyai pemahaman mengenai pernikahan dan membuat kehidupan rumah tangga bersama pasanganmu menjadi sakinah, mawadah, dan warahmah.