tujuan pernikahan

Tujuan Pernikahan Itu untuk Kehidupan yang Lebih Baik, Yes or No?

Apa sih yang ada di pikiran kamu saat mendengar kata “tujuan pernikahan”? Cinta? Kebahagiaan? Atau… lebih banyak masalah? Pernikahan itu memang sering dibilang sebagai salah satu tonggak penting dalam hidup. Banyak yang bilang, pernikahan merupakan awal baru yang manis dan penuh petualangan. Tapi, di sisi lain, ada juga yang merasa pernikahan bisa jadi beban baru yang nggak mudah dihadapi.

Nah, jadi sebenarnya, apakah tujuan pernikahan itu benar-benar untuk kehidupan yang lebih baik? Kalau kita lihat dari berbagai sisi, pernikahan selalu jadi topik besar yang banyak dibicarakan. Setiap orang punya pandangan berbeda tentangnya. Ada yang memandangnya sebagai langkah menuju kebahagiaan sejati, ada juga yang merasa ini hanya menambah daftar panjang tanggung jawab. Jadi, apakah benar tujuan pernikahan selalu untuk kehidupan yang lebih baik? Atau justru sebaliknya? Yuk, kita kupas tuntas bareng-bareng!

Apa Sebenarnya Tujuan Pernikahan?

venue pernikahan bali
Foto: Axioo | Venue: Tirtha Bali

Kalau ngomongin tujuan pernikahan, sebenarnya apa sih yang kita maksud? Dari sudut pandang tradisional, pernikahan sering dilihat sebagai pengikat keluarga, kelangsungan generasi, dan menjaga norma sosial. Ini semacam fondasi yang sudah lama dibangun dan dijaga turun-temurun.

Orang tua zaman dulu meyakini bahwa pernikahan adalah cara terbaik untuk membangun dan memperkuat hubungan antarkeluarga. Tapi, kalau kita lihat dari sudut pandang modern, pernikahan lebih bersifat personal, tentang kebahagiaan bersama, kerja sama, dan menjadi support system satu sama lain. Di era sekarang, banyak pasangan yang menikah karena ingin berbagi hidup dengan seseorang yang mereka cinta dan percaya, bukan semata-mata karena tekanan sosial atau tradisi.

Nah, pertanyaan pentingnya adalah: Apakah semua pasangan punya tujuan yang sama? Tentu nggak, kan? Setiap pasangan pasti punya alasan dan tujuan masing-masing yang unik. Ada yang fokus pada cinta dan kebahagiaan, ada juga yang melihat pernikahan sebagai langkah strategis dalam hidup mereka. Jadi, sebenarnya, nggak ada jawaban yang benar atau salah, semua kembali pada masing-masing pasangan. Jadi, gimana menurut kamu? Apakah tujuan pernikahan memang untuk kehidupan yang lebih baik? 

Yes: Pernikahan untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Pernikahan Pevita Pearce mengenakan baju kurung melayu
Foto: Instagram/pevpearce

Pernikahan bisa jadi langkah besar menuju kehidupan yang lebih baik. Yuk, kita lihat beberapa alasannya!

A. Kebahagiaan Emosional

Pernikahan memberikan pasangan tempat untuk berbagi, mencintai, dan dicintai. Nggak bisa dipungkiri, punya seseorang yang selalu ada buat kamu bisa bikin hidup lebih berwarna. Studi juga menunjukkan bahwa pasangan menikah lebih cenderung bahagia secara emosional dibandingkan yang single. Jadi, kalau kamu lagi sedih atau stres, ada bahu untuk bersandar.

B. Dukungan Finansial dan Stabilitas

Siapa bilang cinta nggak butuh uang? Dua income lebih baik daripada satu, kan? Dengan pengelolaan keuangan yang terencana, pernikahan dapat menjadi fondasi yang kuat untuk stabilitas finansial di masa depan. Kalian bisa nabung bareng buat rumah impian atau liburan ke tempat yang diidamkan.

C. Growth Sebagai Tim

Di pernikahan, kamu punya partner untuk tumbuh bersama. Pasangan yang baik saling support untuk berkembang secara individu maupun bersama-sama. Ini kayak punya cheerleader pribadi yang selalu percaya kamu bisa jadi versi terbaik dari dirimu.

D. Anak sebagai Tujuan Bersama

Buat banyak pasangan, salah satu alasan banyak pasangan menikah adalah untuk memperoleh anak. Anak bisa jadi tujuan bersama yang bikin hubungan makin erat, dan tentu saja, membangun legacy keluarga. Mereka adalah kebahagiaan dan tantangan yang akan kalian hadapi bareng-bareng.

No: Ketika Pernikahan Tidak Selalu Lebih Baik

pantangan dalam tradisi pernikahan adat jawa
Foto: Uka Photography

Tapi, nggak selamanya pernikahan itu jadi solusi hidup yang lebih baik. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melangkah ke jenjang ini.

A. Konflik yang Tidak Terhindarkan

Kalau tujuan pernikahan nggak sejalan, konflik bisa jadi masalah utama. Bayangin aja, kamu dan pasangan punya visi yang beda soal masa depan, pasti susah banget buat harmonis. Tingkat perceraian yang tinggi juga jadi bukti bahwa nggak semua pernikahan berjalan lancar seperti cerita dongeng.

B. Pressure Sosial dan Finansial

Biaya pernikahan dan kehidupan setelahnya kadang lebih berat dari yang dibayangkan. Mulai dari resepsi yang megah sampai cicilan rumah, semua butuh dana yang nggak sedikit. Belum lagi tekanan sosial buat menikah, yang sering bikin keputusan ini terasa seperti beban, bukan kebahagiaan.

C. Kurangnya Persiapan Emosional

Banyak pasangan yang menikah tanpa benar-benar memahami komitmen jangka panjang. Akibatnya, mereka bisa merasa bosan atau bahkan menyesali keputusan tersebut. Menikah itu bukan cuma soal pesta sehari, tapi tentang hidup bersama selamanya.

Jadi, penting banget buat punya persiapan matang sebelum memutuskan menikah. Yuk, pikirkan baik-baik, apakah pernikahan akan benar-benar membawa jalan kamu menuju kehidupan yang lebih baik atau hanya akan menambah beban dan masalah?

Baca juga: Ingin Menikah? Ini lah 8 Kriteria Pasangan Menurut Islam yang Perlu kamu Tahu

Bagaimana Menentukan Tujuan Pernikahan yang Realistis?

Gedung untuk tempat pernikahan mewah
Foto: Askar Photography 

Setelah melihat sisi positif dan negatif, penting banget buat kamu dan pasangan menentukan tujuan pernikahan yang realistis. Yuk, simak beberapa tips berikut!

  • Diskusi Terbuka Sebelum Menikah: Pastikan kalian berdua punya visi yang sama. Nggak ada salahnya duduk bareng dan ngobrolin harapan serta impian masing-masing. Diskusi ini bisa membantu mencegah konflik di masa depan dan memastikan kalian melangkah ke arah yang sama.
  • Prioritaskan Komunikasi: Jangan hanya fokus pada hari pernikahan yang penuh glamor. Pikirkan juga kehidupan setelahnya. Komunikasi yang baik adalah kunci untuk menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul setelah menikah.
  • Fleksibel Terhadap Perubahan: Ingat, hidup itu dinamis. Jangan kaget kalau tujuan pernikahan bisa berubah seiring waktu. Fleksibilitas adalah kunci untuk terus tumbuh dan beradaptasi bersama pasangan.
  • Jangan Terjebak Ekspektasi: Nggak ada formula pasti untuk kehidupan setelah menikah. Fokuslah pada kebahagiaan bersama dan jangan terlalu tertekan dengan ekspektasi masyarakat atau media sosial. Setiap hubungan itu unik, jadi temukan cara terbaik untuk kalian berdua.

Dengan menentukan tujuan pernikahan yang realistis, pernikahan bisa jadi perjalanan yang seru dan bermanfaat bagi kehidupan kalian. Jadi, siap buat melangkah ke jenjang berikutnya dengan lebih bijak?

Kesimpulan: Tujuan Pernikahan, Yes or No?

perbedaan wedding organizer dan event organizer pernikahan
Foto : Amorphotoworks via Clara Wedding

Jadi, apakah tujuan pernikahan benar-benar untuk kehidupan yang lebih baik? Jawabannya bisa “yes” atau “no,” tergantung dari usaha kalian berdua. Pernikahan bisa jadi jalan menuju kebahagiaan dan stabilitas, tapi juga bisa menghadirkan tantangan yang nggak terduga. Yang penting adalah bagaimana kamu dan pasangan bekerja sama untuk mencapai tujuanpernikahan bersama.

Pernikahan bukan soal siapa yang benar atau salah, tapi tentang bagaimana kalian bisa saling mendukung dan memahami. Pernikahan juga bisa menjadi jalan untuk kehidupan yang lebih baik, tapi itu bergantung pada usaha bersama pasangan. Komunikasi, fleksibilitas, dan pemahaman adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan jangka panjang. 

Jadi, sebelum menjawab “yes” atau “no,” tanyakan pada dirimu dan pasangan: Apa tujuan kita menikah? Kalau sudah jelas, jalan menuju kehidupan yang lebih baik pun lebih terbuka! Semoga ulasan ini bisa membantu kamu lebih memahami tujuan pernikahan. Selamat merencanakan masa depan yang cerah bersama pasangan!

***

Cover | Fotografi: Vemeze