Umum

Baju Pengantin Betawi Punya Ciri Khasnya! Yuk, Kenali Atribut-atributnya

Pada pernikahan adat Betawi, pakaian pengantin memainkan peran yang sangat penting dalam menggambarkan keindahan dan kekayaan budaya Betawi. Baju pengantin dalam pernikahan adat Betawi memiliki karakteristik yang khas, memadukan berbagai unsur-unsur kebudayaan, antara lain Arab, Tionghoa dan Melayu. Setiap detail dan hiasan pada baju pengantin Betawi mengungkapkan keanggunan, kemewahan, dan keunikan dari budaya Betawi itu sendiri.

Nah, dalam artikel ini, kita akan menjelajahi ragam atribut pada busana pernikahan adat Betawi, mulai dari baju pengantin pria hingga busana pengantin wanita. Yuk, simak ulasan selengkapnya!

Pengantin Laki-laki

Foto via Sanggar Radja

Pakaian tradisional yang dipakai oleh pengantin pria dalam adat Betawi terkenal dengan sebutan ‘Dandanan Care Haji. Di mana, baju pengantin pria khas Betawi ini memiliki beberapa komponen penting yang menunjukkan pengaruh budaya Arab yang kuat.

Dari model pakaian Dandanan Care Haji ini, terlihat jelas pakaian ini mencerminkan kekayaan dan keindahan tradisi serta nilai-nilai yang ada dalam budaya Arab. Dengan mengenakan pakaian ini, pengantin pria dalam adat Betawi dapat merasakan nuansa tradisional yang kental dengan sentuhan budaya Arab yang khas.

Tuan Raje Mude atau calon mempelai pria dalam adat Betawi mengenakan busana pengantin yang memiliki keunikan tersendiri. Dandanan ini pada bajunya berhiaskan dengan manik-manik emas yang berkilauan.  Namun saat ini, umumnya baju pengantin Betawi kebanyakan telah mengalami modifikasi dengan mote warna-warni untuk memberikan sentuhan modern. Motifnya juga menyesuaikan dengan pakaian pengantin wanitanya, sehingga menambahkan keharmonisan dalam keseluruhan tampilan.

Di sisi lain, banyak pula para pengantin pria Betawi yang memilih mengenakan busana yang lebib modern seperti jas atau baju kurung yang lebih sederhana.  Meskipun demikian, dalam rias gede dandanan care haji, terdapat beberapa komponen penting antara lain: 

1. Pakaian yang Terdiri dari Jubah atau Jube dan Gamis

Pakaian pengantin laki-laki terdiri dari jubah dan gamis. Jubah atau Jube merupakan pakaian luar yang longgar, besar, dan terbuka di bagian tengah depan. Biasanya baju pengantin pria Betawi ini berwarna cerah, seperti  merah, dan berhiaskan pernak-pernik benang emas.

Jubah ini memiliki desain yang longgar dan melambangkan kesederhanaan dalam busana adat. Panjangnya sekitar tiga jari dari pakaian dalamnya atau sama panjangnya dengan pakaian dalamnya. Pada bagian di dalam jubah, pengantin laki-laki akan menggunakan gamis yang berwarna muda, kalem, dan lembut tanpa hiasan.  Selain itu, pengantin pria juga mengenakan celana panjang putih sebagai bagian dari Dandanan Care Haji

2. Selempang

Salah satu komponen yang penting dalam pakaian pengantin pria Betawi adalah selempang. Pemakaian selempang di bagian dada dan memberikan sentuhan elegan pada tampilan pengantin pria. Selain itu, terdapat juga selempang yang dipakai sebagai tanda kebesaran, diletakkan di dalam jubah. Selempang ini memiliki lebar sekitar 15 cm dan dipasang dari bahu kiri ke pinggang kanan. Hal ini sebagai simbol makna untuk mengarahkan hidup manusia ke arah kanan, ke arah kebaikan. 

3. Tutup kepala (Alpie)

Sebagai penutup kepala, pengantin pria memakai topi khusus yang terbuat dari sorban. Topi ini juga merupakan ciri khas dari pengantin pria dalam adat Betawi. Tutup kepala yang digunakan adalah alpie, dengan tinggi sekitar 15 cm atau 20 cm. Alpie ini dililit dengan sorban putih atau emas, dengan hiasan melati tiga untai ronce di bagian atasnya. Hiasan alpie ini juga dilengkapi dengan bunga mawar merah dan cempaka.

Foto via Sanggar Radja

4. Sirih Dare

Selanjutnya, terdapat sirih dare yang terdiri dari lima hingga tujuh lembar daun sirih yang dilipat terbalik. Di dalamnya, diselipkan bunga mawar merah sebagai lambang cinta kasih suami kepada istrinya. Biasanya, di bawah bunga mawar merah dalam susunan sirih tersebut, juga diselipkan uang dengan nilai tertinggi sebagai uang perkenalan atau disebut juga uang sembe.

5. Sepatu Tutup atau Pantofel

Terakhir, dalam pakaian pengantin Betawi, pengantin pria juga mengenakan alas kaki berupa sepatu tutup alias pantofel. Penggunaan sepatu tutup ini telah menjadi bagian orisinil dari pakaian pengantin Betawi sejak masa penjajahan Belanda. Hingga kini masih menjadi bagian tak terpisahkan dari tampilan tradisional yang memukau.

Pakaian Pengantin Wanita

Foto: Fixia Photography

Berbeda dengan Dandanan Care Haji yang dipengaruhi oleh budaya Arab, pakaian tradisional wanita Betawi yang dikenal sebagai Care None. Baju pengantin wanita Betawi ini memiliki nuansa yang kental dengan nilai-nilai budaya Tionghoa.

Care None terdiri dari beberapa komponen yang memperlihatkan pengaruh budaya Tionghoa yang kuat, meliputi:

  • Tuaki

Tuaki adalah blus yang merupakan bagian atas dari pakaian pengantin Cine. Blus ini memiliki dua model, yaitu model shanghai yang terinspirasi dari budaya Cina, dan model baju kurung yang berasal dari budaya Melayu. Blus ini terbuat dari bahan polos dan dihiasi dengan motif hiasan emas, mote, atau manik-manik di ujung lengan, sekitar dada, dan bagian bawah baju.

  • Kun

Padanan tuaki adalah kun, yaitu rok yang melebar ke bawah dan memiliki panjang sampai ke mata kaki. Rok ini dihias dengan benang tebar yang memiliki kombinasi warna yang sesuai dengan motif pada tuaki.

  • Teratai

Teratai adalah perhiasan yang digunakan untuk menutupi dada dan bahu. Terbuat dari bahan beludru dan dihiasi dengan hiasan logam berbentuk motif bunga tanjung. Teratai ini terdiri dari delapan lembar kecil yang dirangkai menjadi susunan delapan daun teratai yang simetris.

  • Sanggul

Untuk rambut, pengantin menggunakan sanggul dengan model buatun atau konde cepol tanpa sasakan. Sanggul ini dibentuk dalam tiga tingkat lingkaran yang padat dan diikat dengan tusuk konde.

Foto: Fixia Photography
  • Siangko Bercadar

Pengantin wanita Betwai juga mengenakan mahkota adat yang khas. Hiasan kepala pada busana pengantin Betawi memiliki kompleksitas tinggi. Salah satunya adalah siangko bercadar yang merupakan hiasan unik. Hiasan ini melambangkan kesucian seorang gadis. Siangko bercadar umumnya terbuat dari emas atau perak, dengan warna emas yang khas. Hiasan ini sering dihiasi dengan batu permata, bahkan intan berlian. 

Cadar siangko memiliki panjang sekitar 30 cm dan terbuat dari manik-manik. Manik-manik pasir dengan benang wol merah sering digunakan sebagai alternatif yang lebih ekonomis. Terdapat tiga siangko tambahan yang dikenakan di belakang sanggul untuk menutup ikatan siangko bercadar, memastikan wajah pengantin tidak terlihat.

Di atas kepala yang berselimut cadar tipis, ditempatkan sebuah sigar atau mahkota yang dihiasi dengan bunga-bunga berpola dan permata yang mempercantiknya. Hiasan rambut lainnya termasuk tusuk paku atau kembang paku berjumlah 10 buah atau lebih, sebagai penolak bala. Selain itu, terdapat juga lima tusuk bunga atau kembang tancep di mana melambangkan rukun Islam sebagai kewajiban bagi pengantin Muslim.

  • Kembang Goyang

Selanjutnya adalah aksesori kembang goyang yang berjumlah 20 buah, juga digunakan sebagai hiasan rambut bersama dengan 2-4 buah kembang kelapa yang dipasang di sisi kiri dan kanan sanggul. Kembang goyang melambangkan pengakuan terhadap 20 sifat kebesaran Allah yang harus diturunkan dan diajarkan kepada generasi mendatang. Sementara itu, kembang kelapa melambangkan harapan agar pernikahan tetap kokoh dan kuat seperti pohon kelapa, sehingga menjadi pernikahan yang langgeng, sejahtera, dan bahagia.

  • Hiasan Burung Hong (Phoenix)

Hiasan burung hong (Phoenix), dikenal juga sebagai kembang besar atau kembang gede, merupakan salah satu elemen hiasan yang tidak dapat diabaikan. Jumlahnya yang terdiri dari empat buah melambangkan empat sahabat Rasulullah, Nabi Besar Muhammad SAW. 

Selain itu, burung hong dianggap sebagai simbol burung surga yang melambangkan kebahagiaan bagi kedua pengantin. Letak hiasan burung hong ini juga memiliki makna tersendiri yang terkait dengan kesesuaian antara kedua keluarga pengantin.

Foto: Sanggar Radja
  • Sunting

Sunting atau sumping telinga merupakan perhiasan yang dikenakan di telinga. Pengantin juga menggunakan kerabu sebagai pelengkap, yang merupakan kombinasi anting dan giwang yang menjadi satu.

  • Tusuk konde

Selanjutnya ada tusuk konde berbentuk huruf leam (huruf Arab) digunakan sebagai simbol pengakuan akan keesaan Allah, ditusukkan di atas siangko kecil yang menutup simpul tali cadar.

  • Perhiasan lainnya

Adapun untuk melengkapi penampilan sang pengantin juga menggunakan perhiasan lainnya dalam bentuk kalung tebar yang melingkar pada leher di atas teratai khas Betawi, gelang listring, gelang selendang mayang, dan cincin emas yang berhiaskan dengan permata yang indah. Pengantin juga mengenakan selop dengan bentuk perahu kolek yang ujungnya elegan melengkung ke atas, dihiasi dengan detail emas, manik-manik, atau hiasan yang halus.

Busana pengantin Betawi Modifikasi | Foto: Sanggar Liza

Melalui pakaian adat ini, pengantin Betawi dapat merayakan dan memperkuat identitas budaya mereka. Setiap atribut pada baju pengantin Betawi tersebut tidak hanya menjadi penanda status sang mempelai, tetapi juga memancarkan kebanggaan akan warisan leluhur dan kecintaan terhadap tradisi mereka.

Pentingnya mempertahankan dan melestarikan pakaian pengantin adat Betawi ini tidak hanya sebagai sebuah pakaian seremonial semata, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan budaya. Melalui upaya pelestarian ini, generasi muda dapat terus mengenali dan memahami nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat Betawi.

Dalam pernikahan adat Betawi, pakaian pengantin menjadi cerminan dari keindahan, keunikan, dan kekayaan budaya yang melingkupi perayaan tersebut. Sehingga, pakaian tersebut tidak hanya memberikan daya tarik visual, tetapi juga menggambarkan cerita panjang dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi. Semoga dengan menjaga dan menghargai pakaian adat Betawi, kita dapat terus merayakan kekayaan budaya kita dan menghormati warisan nenek moyang kita.

vncoartikeladmin

Recent Posts

Tempat Apa Saja yang Bisa Jadi Wedding Venue Outdoor, Ya?

Hai, calon pengantin! Siapa sih yang nggak pengen merayakan momen spesial di tempat yang unik…

23 jam ago

Ini Alasan Kenapa Kamu Harus Pakai Paket Resepsi Pernikahan!

Halo, para calon pengantin! Lagi sibuk-sibuknya merencanakan hari bahagia, ya? Nggak bisa dipungkiri, tren penggunaan…

1 hari ago

Sebelum Kamu Sewa Ballroom Hotel untuk Pernikahan, Perhatikan Hal-hal Ini!

Hai, kamu yang lagi merencanakan pernikahan! Pasti udah nggak sabar ya nunggu hari spesialnya? Salah…

2 hari ago

Segala Hal tentang Ballroom Hotel yang Perlu Kamu Ketahui!

Halo, teman! Siapa di sini yang lagi cari tempat buat acara spesial? Nah, kalau kamu…

2 hari ago

Jangan Sampai Salah Pilih! Perhatikan Hal Berikut Sebelum Memilih WO Pernikahan

Menikah adalah salah satu momen paling berharga dalam hidup, dan pastinya kamu pengen hari bahagia…

3 hari ago

Apa Beda Wedding Organizer dan Event Organizer Pernikahan?

Hai, kamu yang lagi merencanakan pernikahan! Pasti rasanya campur aduk antara excited dan sedikit bingung,…

3 hari ago