catur wedha

Catur Wedha: Nasihat Pedoman Hidup dalam Pernikahan Adat Jawa. Simak Contohnya!

Rangkaian pernikahan adat Jawa memang cukup menarik untuk kita simak. Apalagi di setiap prosesinya memiliki makna yang mendalam. Seperti prosesi penyampaian catur wedha pada rangkaian acara malam midodareni. Prosesi ini cukup unik karena biasanya pada midodareni perhatian akan tercurah pada calon pengantin wanita saja. Namun, saat penyampaian catur wedha justru calon pengantin pria yang menjadi pusat perhatian.

Dalam ritual ini melibatkan ayah atau saudara laki-laki dari calon pengantin wanita dan calon pengantin pria. Prosesi ini disaksikan dua keluarga besar yang hadir pada acara malam midodareni. Seperti apa prosesi penyampaian catur wedha? Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Apa itu Catur Wedha pada Pernikahan Adat Jawa?

Pembacaan catur wedha di malam midodareni
Foto: Hibiki Wedding via Mamie Hardo

Sederhananya, catur wedha dalam pernikahan adat Jawa merupakan wejangan atau nasihat calon mertua pada calon menantu pria. Umumnya nasihat pernikahan ini disampaikan oleh ayah calon pengantin wanita pada calon pengantin pria. Jika sang ayah berhalangan, maka kakak laki-laki atau perwakilan keluarga dari pihak calon pengantin wanita bisa mewakilinya.

Umumnya penyampaian wejangan pernikahan ini menggunakan bahasa Jawa ngoko karena sifatnya seperti perintah dari orang tua kepada anaknya. Namun, apabila salah satu pihak, baik itu calon mertua ataupun calon menantu bukan keturunan Jawa atau tidak bisa memahami bahasa Jawa, maka penyampaian nasihat pernikahan ini bisa dalam bahasa lain, misalnya bahasa Indonesia, bahkan bahasa asing.

catur Wedha dalam bahasa Inggris
Foto: Iluminen

Penyampaian catur wedha menggunakan bahasa Inggris contohnya seperti pada pernikahan aktris kenamaan Maudy Ayunda. Jesse Choi suami Maudy merupakan warga negara Korea Selatan yang sudah menetap lama di Amerika Serikat. Pada acara tersebut, ayah Maudy menyampaikan nasihat pernikahan untuk sang calon menantu menggunakan bahasa Inggris. Hal ini dilakukan supaya nasihat yang disampaikan bisa dipahami dengan baik.

4 Poin Makna pada Catur Wedha

nasihat pernikahan catur wedha
Foto: Iluminen

Seperti namanya, catur berarti empat, maka wejangan ini berisi empat poin nasihat tentang kehidupan pernikahan sebagai berikut: 

1. Hangayomi (mengayomi)

Seorang suami bisa menjadi pengayom bagi istrinya, sebagaimana orang tua yang mengayomi anaknya tanpa pamrih.

2. Hangayani (menyejahterakan)

Seorang suami merupakan kepala keluarga yang harus selalu bertanggung jawab untuk menyejahterakan istrinya. Sebagaimana orang tua yang juga bertanggung jawab pada sang anak.

3. Hangayemi (memberi rasa nyaman)

Suatu rumah tangga selalu tercipta rasa nyaman yang dibangun bersama-sama dengan pasangan supaya keduanya bisa dilimpahi cinta dan suka cita.

4. Hanganthi (memimpin)

Seorang suami supaya menjadi panutan dalam rumah tangga dan senantiasa bersikap bijaksana baik kepada istri dan anak-anaknya.

Pada intinya, makna catur wedha berisi tentang empat poin di atas yang merupakan nasihat-nasihat pada seorang calon suami dalam menjalani perannya di rumah tangga. Lebih dalam, makna empat poin tersebut adalah tugas seorang ayah pada anaknya, sehingga nasihat tersebut juga sebagai wujud kerelaan seorang ayah yang menyerahkan putrinya pada seorang laki-laki yang menjadi menantunya itu.

Contoh Catur Wedha Bahasa Jawa

contoh teks catur wedha bahasa jawa

Teks:

Putraku (nama calon pengantin laki-laki) kang sutresna, kanggo sangu ing madyaning bebrayan agung, kang rama perlu ngaturi ular-ular kang diarani catur wedha, sing unine kaya mangkene: 

Sepisan, rehne sliramu bakal dadi garwane putriku, tandang tandukmu kudu tansah dewasa. Aja kaya nalika isih jaka. Semono uga sisihanmu dalah momonganmu, kudu ngerteni yen wis ana sing ngemong. 

Kaping pindho, lahir bathin kudu tansah sungkema marang maratuwamu kayadene wong tuwamu dhewe.

Kaping telu, urip bebrayan agung mono, wajib kudu netepi angger-angger paugering praja. Tansah hambeg mring sasama dimen sinuyudan temah anjalari gancar ing saluwiring pambudi daya.

Kaping papat, estokake dhawuhe Pangeran Gusti Allah SWT dalah Gusti Kang Makarya Jagad, lan adohana wewalere, warahing piandel utama agama sing kok anut lan tindakna saben dina supaya ayem tentrem lahir batin. Cinaketna ing sukawirya lan bisa murakabi marang nusa lan bangsa.

Contoh Catur Wedha Bahasa Indonesia

contoh catur wedha bahasa Indonesia

Teks:

Putraku (nama calon pengantin laki-laki) yang terkasih. Sebagai bekal berkeluarga, ayah akan memberi empat nasihat atau wejangan yang biasa disebut catur wedha, seperti inilah isinya:

Pertama, engkau sudah memantapkan diri untuk bisa hidup berkeluarga dengan putri kami. Oleh karena itu segala tingkah lakumu harus disikapi dengan dewasa. Jangan seperti ketika masih perjaka. Jadikan istrimu mengerti bahwa ia telah ada yang melindungi, yaitu kamu.

Kedua, hormatilah mertuamu seperti layaknya orang tuamu sendiri. Karena kami orang tua (nama mempelai wanita) juga telah menganggapmu sebagai anak kami sendiri.

Ketiga, hiduplah dengan bermasyarakat, harus mematuhi hukum negara, harus menghormati dan mengasihi sesama makhluk hidup agar bisa menemukan kebahagiaan dan cinta dalam hidup.

Keempat, bertakwalah kepada Allah SWT kepada Tuhan pencipta alam semesta dan jauhilah semua larangan-Nya sesuai dengan agama dan kepercayaan yang kamu anut. Niscaya nantinya engkau menemukan kegembiraan, kesenangan, dan kemuliaan serta bisa menjadi teladan kepada sesama demi kejayaan nusa dan bangsa.

Nah, itulah makna dan isi catur wedha dalam pernikahan adat Jawa. Selain dibacakan di depan dua keluarga besar, biasanya teks catur wedha juga diserahkan pada calon pengantin pria untuk disimpan sebagai pengingat dalam menjalani kehidupan berumah tangga ke depan.

Selain pembacaan wejangan dari sang ayah mempelai wanita untuk calon pengantin pria, dalam rangkaian acara midodareni ini juga terdapat prosesi seserahan. Di mana, keluarga mempelai pria membawa berbagai barang kebutuhan pengantin wanita, termasuk pakaian dan perhiasan. Nah, untuk inspirasi perhiasan di hari spesialmu, jangan lupa kunjungi laman V&Co Jewellery dan temukan informasi tentang pernikahan adat Jawa lainnya!

referensi teks: warnabiru.com | bridestory

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *