Layaknya mencari terobosan baru seperti unta yang mencari oase di padang gurun dengan sinar matahari terik, cincin tunangan blue sapphire bisa menjadi kunci menarik di 2019 ini, ladies! Dari sekian banyak hal memilih cincin tunangan terbaik dan cincin kawin satu untuk selamanya adalah hal yang dianggap paling menyenangkan dan dapat mendorong adrenalin para kaum hawa.
Tentunya bagi kamu yang seringnya mendapatkan model-model cincin dengan fokus utama berlian, berlian dan berlian melulu, cincin tunangan blue sapphire akan muncul sebagai pilihan yang begitu berbeda. Namun, serius, nih, kamu tahu nggak, seindah apa sebenarnya blue sapphire itu?
Safir berasal dari bahasa Yunani yang bernama zaffiros dimana Persia sendiri menyebutnya sebagai yakut-i-asrak. Dibandingkan warna-warna yang lainnya seperti safir beludru Burma, safir ungu Tanzania atau safir kuning Australia, safir biru Sri Lanka dan Madagaskar adalah yang paling populer sebagai cincin tunangan. Warna biru dari safir ini sangatlah berharga dan langka karena memiliki tingkat kepadatan dan kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya, bahkan berada di peringkat kedua setelah berlian.
Warna biru dari safir merupakan representasi dari keinginan atau harapan yang suci sejak zaman abad pertengahan, juga keteguhan. Banyak yang percaya bahwa safir biru akan memberikan perlindungan dan keberuntungan dimana yang memakainya akan memiliki kebijaksanaan dan kekuatan. Dikatakan bahwa ketika dipergunakan sebagai cincin pertunangan, blue sapphire merupakan simbol kesetiaan dimana merupakan simbol yang tepat untuk melambangkan cinta yang tidak memiliki batas ruang dan waktu.
Cincin Tunangan Blue Sapphire atau Berlian?
Mengenai apakah safir lebih berharga daripada berlian, tidak ada jawaban yang tepat selain safir memang lebih keras dibandingkan batu permata lainnya dan dari segi kelangkaan, tentunya safir lebih sulit ditemukan daripada berlian. Sejak 800 Sebelum Masehi, safir sudah dinyatakan sebagai salah satu batu permata yang sangat berharga. Raja Persia pada zaman tersebut begitu menyukai keindahan dari batu yang satu ini dengan mengatakan bahwa langit bisa berwarna biru pun karena refleksi dari safir yang ditimpa cahaya matahari.
Lebih lanjutnya, safir bahkan disebut-sebut sebagai batu bertuah oleh Persia dan agama Katolik pada zaman kuno yang mengatakan warna birunya merupakan representasi surga sehingga para raja pada waktu itu menggunakan batu permata ini sebagai bukti bahwa mereka dipilih sebagai pemimpin yang diberkati oleh Tuhan dengan memasangkannya pada mahkota atau tongkat kerajaan. Mengikuti pemikiran spiritual pada zaman ini, safir biru juga dikaitkan dengan akhir zaman, tapi tentunya aliran animisme-dinamisme ini sudah tidak berlaku di era globalisasi saat ini dan safir lebih diutamakan sebagai batu permata yang luar biasa indah dan berharga.
GIA, Gemological Institute of America Inc. 2019 mengatakan bahwa safir merupakan salah satu dari 3 batu permata selain rubi dan emerald yang bernilai paling tinggi karena warnanya. Selain disahkan sebagai batu kelahiran bagi mereka yang lahir di bulan September, batu safir ini terkenal sebagai cincin tunangan terbaik karena intensitas warna dan kualitasnya selain dipergunakan juga pada jenis aksesoris atau perhiasan lainnya seperti gelang, kalung maupun anting-anting.
Warna sangatlah penting dalam menilai seberapa tinggi harga yang disematkan pada batu permata yang satu ini. Selain warna biru yang berada pada tingkat paling tinggi dan paling berharga dari safir, masih ada beberapa jenis warna batu safir yang lainnya. Batu safir dengan warna campuran antara biru dan hijau berada pada tingkat komersial yang sedikit lebih murah dibandingkan yang lainnya.
Kalau kamu menyukai warna-warna yang sedikit lebih fancy, safir juga memiliki warna pilihan seperti merah muda, ungu, oren, kuning, hijau dan hitam. Salah satu warna yang paling terkenal selain royal blue sapphire atau safir biru dengan warna birunya yang begitu padat dan sedikit gelap, ada safir Padparadscha yang dinilai juga indah karena warna oren kemerahannya seperti warna matahari terbenam.
Salah satu model cincin tunangan dari koleksi cincin berlian wanita V&Co Jewellery menggunakan blue sapphire berukuran besar dan dibingkai dengan 16 butir berlian 0,32 karat. Untuk mengoptimalkan keindahannya, model cincin tunangan ini dirancang dengan gaya yang klasik sehingga menimbulkan kontras yang mewah pada warna latar belakang cincin ini. Tingkat kejernihan dari blue sapphire jauh lebih tinggi daripada batu rubi. Kalau kamu belum tahu bagaimana mengatakan safir ini indah atau tidak, kamu bisa melihat bahwa cahaya yang direfleksikan dari batu permata ini jelas dan tidak patah atau pun bergelombang.
Masih Ragu dengan Blue Sapphire?
Bagi kamu yang masih meragu dan sungkan dengan pilihan batu permata yang tidak lazim ini, dimana seantero jagad memilih berlian dan jarang yang memilih safir sebagai permata pada cincin kawin atau cincin tunangannya, perasaan itu sah-sah saja. “Apakah cincin tunangan blue sapphire bisa menggunakan band dengan model bentuk unik atau warna material yang berbeda, misalkan bukan perak?” Jika itu salah hal yang menyulitkan bagi kamu, maka jawabannya adalah: “Tentu saja bisa!”
Kamu bisa tentukan material yang kamu inginkan sesuai dengan model yang kamu sudah rancang sendiri. Memang benar jika keindahan blue sapphire akan lebih intens dengan bingkai cincin emas putih, platina atau perak, tetapi bukan berarti rose-gold tidak bisa memperlihatkan kontras terbaiknya juga. Warna alami dari emas kuning juga bisa menjadi pilihan menarik jika kamu menyukai model yang lebih klasik seperti pada tahun 1960 atau 1980 yang lebih condong pada tren perhiasan yang lebih mewah layaknya penentuan status dan golongan.
Sebagai tips tambahan, perhatikan dengan jelas bentuk tangan dan jemari kamu. Ingat, tidak semua tangan memiliki bentuk yang sama dan tidak semua jemari sama panjang atau lebarnya. Keindahan dari sebuah model atau rancangan cincin tunangan blue sapphire ini juga terletak pada penggunanya.
Kalau kamu memiliki telapak tangan yang pendek dan jemari yang lebar, model cincin ini bisa menjadi pilihan yang tepat daripada model cincin ramping seperti cincin solitaire yang akan menonjolkan kekuranganmu ini. Sebaliknya, jika kamu memiliki telapak tangan oval dengan jemari yang ramping, model cincin solitaire yang lebih tipis dan desain lingkar yang sederhana akan jauh lebih cocok daripada model cincin ini yang akan memberikan kesan overwhelmed yang tidak menyenangkan untuk dipandang berlama-lama.
Membersihkan cincin tunangan blue sapphire kamu juga tergolong mudah dan anti repot mengingat seberapa kerasnya batu permata yang satu ini. Kamu hanya perlu menggunakan air hangat yang diberikan sedikit sabun, meskipun kamu juga bisa membawanya langsung ke toko yang telah dilengkapi dengan pembersih ultrasonik dan penguap dan peralatan lainnya, terutama jika terdapat goresan pada perhiasan penting kamu ini.
Bagaimana, ladies? Sudah ada bayangan atau rencana seperti apa model cincin tunangan blue sapphire yang akan melekat di jari manismu?