Kesan pertama untuk acara besar suatu pesta pernikahan berada pada desain undangan pernikahan.
Jika ada yang mengatakan “First impression is based on the looks” itu sangat benar adanya. Mungkin kebanyakan calon pengantin masih asing dengan desain undangan pernikahan yang berupa kotak musik yang bisa menyala dan berlapis. Kalian pasti mendapatkan kesan yang super mewah dan penasaran untuk bisa melihat seberapa megahnya pernikahan mereka, bukan? Atau mungkin, kesan yang kalian dapatkan adalah jealousy?
3 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membuat Desain Undangan
Seperti itulah kesan pertama yang paling hebat yang bisa diberikan oleh sebuah undangan. Namun, bukan berarti harus membuat yang sama juga. Calon pengantin bisa bertukar pikiran untuk mendesain undangan pernikahan kalian sendiri. Bagaimana pun, itu adalah hari besar kalian dan kalianlah yang memutuskan seberapa besar budget yang harus dipersiapkan.
Jenis Kertas
Pada umumnya, langkah pertama yang harus kamu lakukan dalam undangan adalah memilih jenis kertas yang tepat. Di Indonesia, kebanyakan undangan menggunakan kertas fancy yang bertekstur seperti kertas fancy hammer, tulive, concord, dan linen. Padahal sebenarnya calon pengantin bisa bereksperimen dengan jenis kertas lainnya.
Desain kartu undangan di Indonesia biasanya berbentuk kotak atau persegi panjang. Selain kertas fancy, ada pula kertas blues white, yang dulunya digunakan untuk membuat kartu nama, tapi sekarang mulai menjadi bagian dalam desain kartu undangan pernikahan. Bisa saja, jika calon pengantin memilih kertas yang lebih ber-gliter, seperti jasmine. Kertas jenis ini tergolong mahal karena selain tebal, kertas jasmine juga terlihat mewah.
Desain
Desain undangan pernikahan di Indonesia pada umumnya terdiri dari 3 bagian, yaitu cover depan, isi, dan cover belakang. Calon pengantin harus pastikan desain untuk undangan pernikahan sesuai dengan konsep pernikahan yang akan diselenggarakan, misalkan untuk konsep garden party, calon pengantin bisa membuat cover depan desain undangan pernikahan dengan warna dasar dark green dengan emboss atau deboss warna metallic white.
Untuk bagian isi, seberapa banyak lembar atau jenis kertas desain undangan pernikahan tidak terlalu diperhatikan. Biasanya, isi dari undangan dibagi menjadi 3 poin, dimana poin pertama untuk memberitahu siapa yang menikah dan kapan diselenggarakan, poin kedua untuk memberitahu rundown acara khususnya untuk pernikahan adat, dan poin ketiga untuk memberitahu lokasi atau denahnya.
Bagian cover belakang biasanya mengikuti atau sama dengan cover depannya, tapi tidak jarang, sekarang ini desain undangan pernikahan untuk cover belakangnya diberikan foto dari calon mempelai.
Wrapper
Sayang sekali tidak banyak yang memahami artian dari kata totalitas. Desain untuk undangan pernikahan tidak hanya bagian kartunya saja, calon pengantin harus perhatikan wrapper atau pembungkusnya juga.
Kebanyakan desain dari undangan pernikahan sekarang tidak menyediakan budget untuk penggunaan pembungkus kartu seperti amplop khusus yang senada dengan desain kartunya. Wrapper yang selalu dipergunakan untuk segala jenis kartu undangan adalah plastic wrap yang sudah pastinya bening dan tasteless.
Tidak ada yang menyalahkan jika langkah alternatif dalam penyiasatan budget undangan pernikahan adalah dengan plastik sebagai pelengkapnya. Namun, ada baiknya jika calon pengantin berpikir ulang untuk menggunakan pembungkus plastik dalam undangan pernikahan.
Calon pengantin bisa saja membuat desain dengan pilihan kertas linen untuk kartunya dan amplopnya menggunakan kertas blues white. Meskipun terkesan sepele, calon pengantin sebaiknya juga memberi perhatian khusus untuk wrapper.