Ketika berbicara tentang perhiasan emas, terutama cincin pernikahan, kamu mungkin sering mendengar istilah 14K dan 18K. Sekilas perbedaannya hanya pada angka, tetapi sebenarnya keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda—mulai dari warna, daya tahan, hingga nilai investasi.
Supaya tidak salah pilih, mari kita bahas secara mendalam perbedaan emas 14K dan 18K, lengkap dengan tips perawatan, cara memeriksa keaslian, hingga alasan mengapa V&Co Jewellery memilih emas 18K untuk koleksi perhiasannya.
Istilah “karat” (K) adalah hal yang paling sering muncul saat berbicara tentang perhiasan emas. Karat di sini bukan ukuran berat, melainkan ukuran kemurnian emas dalam sebuah perhiasan. Jadi, angka karat menunjukkan seberapa banyak kandungan emas murni dibandingkan dengan campuran logam lain di dalamnya.
Sistem pengukurannya berbasis 24 bagian:
Secara matematis:
Jadi, semakin tinggi karat, semakin besar kandungan emas murninya.
Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa emas tidak dibuat murni saja (24K)? Jawabannya karena sifat emas murni itu sangat lembek. Jika dipakai untuk perhiasan sehari-hari seperti cincin tunangan atau cincin kawin, emas murni akan mudah bengkok, tergores, atau berubah bentuk.
Selain menentukan kadar karat, kualitas emas juga dipengaruhi oleh campuran logam tambahan di dalamnya. Kehadiran logam campuran inilah yang membuat emas tidak hanya lebih indah, tetapi juga lebih fungsional. Campuran tersebut berperan menjadikan emas:
Inilah alasan mengapa perhiasan emas hadir dalam beragam warna dan karakter, sekaligus memberikan lebih banyak pilihan bagi setiap orang untuk menemukan perhiasan yang sesuai dengan gaya pribadinya.
Perbedaan paling jelas antara emas 14K dan 18K bisa langsung terlihat dari warnanya. Emas 18K memiliki kandungan emas murni lebih tinggi sehingga tampilannya lebih kuning pekat dan berkilau. Kilau ini memberi kesan mewah, klasik, dan timeless, cocok bagi kamu yang ingin perhiasan dengan nuansa elegan dan bernilai tinggi, misalnya untuk cincin tunangan atau cincin kawin yang sarat makna.
Sebaliknya, emas 14K memiliki lebih banyak campuran logam sehingga warnanya sedikit lebih pucat atau soft. Justru karena warnanya yang tidak terlalu pekat, emas 14K sering terlihat lebih fleksibel dan mudah dipadupadankan dengan gaya sehari-hari, mulai dari kasual hingga modern minimalis. Bagi sebagian orang, nuansa warna emas 14K yang lebih “tenang” membuatnya terasa lebih muda, fresh, dan cocok digunakan dalam berbagai kesempatan tanpa terlihat berlebihan.
Kesimpulan:
Selain warna, hal penting yang membedakan emas 14K dan 18K adalah tingkat daya tahan. Karena kandungan logam campurannya lebih banyak, emas 14K cenderung lebih keras dan tahan gores. Sifat ini membuatnya ideal untuk perhiasan yang dipakai setiap hari, seperti cincin kawin yang hampir tidak pernah dilepas dan sering bersentuhan dengan berbagai benda. Dengan kekuatan yang lebih tinggi, emas 14K jarang berubah bentuk meskipun digunakan dalam jangka panjang, sehingga sangat praktis bagi pemilik gaya hidup aktif.
Di sisi lain, emas 18K memang memiliki kadar emas murni lebih tinggi, namun hal ini membuatnya lebih lunak dibanding 14K. Akibatnya, emas 18K lebih mudah mengalami goresan atau bahkan sedikit penyok jika terkena benturan keras. Meski begitu, bukan berarti emas 18K tidak cocok untuk penggunaan sehari-hari. Dengan desain yang tepat—misalnya cincin dengan ketebalan cukup, struktur kokoh, serta setting batu yang aman—emas 18K tetap bisa bertahan lama sambil tetap menampilkan kilau mewahnya.
Kesimpulan:
Faktor lain yang sering luput diperhatikan saat memilih perhiasan emas adalah reaksinya terhadap kulit. Kandungan logam campuran pada emas bisa memengaruhi kenyamanan, terutama bagi pemilik kulit sensitif. Pada emas 18K, kadar emas murninya mencapai 75%, sehingga risiko menimbulkan iritasi atau alergi jauh lebih kecil. Hal ini menjadikan emas 18K pilihan aman untuk mereka yang kulitnya cenderung peka, karena logam campurannya relatif lebih sedikit.
Sementara itu, emas 14K yang mengandung lebih banyak logam tambahan seperti tembaga, perak, atau bahkan nikel, berpotensi menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang. Gejalanya bisa berupa rasa gatal, kemerahan, atau ruam di area kulit yang bersentuhan langsung dengan perhiasan. Untuk kamu yang memiliki kulit sensitif, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu komposisi logam campuran pada emas 14K sebelum membeli, agar tetap nyaman digunakan sehari-hari.
Kesimpulan:
Bagi sebagian orang, cincin pernikahan bukan hanya sekadar simbol, tapi juga karya seni kecil yang mencerminkan gaya pribadi. Dari segi ukiran dan finishing, emas 14K biasanya lebih unggul dalam hal fleksibilitas desain. Karena kandungan logam campurannya lebih banyak, emas 14K memiliki tekstur yang lebih keras dan kuat. Hal ini membuatnya lebih mudah diolah untuk detail-detail rumit seperti ukiran tipis, pola unik, atau bentuk cincin yang lebih eksperimental. Jika kamu menginginkan desain personal dengan ukiran nama, tanggal, atau motif tertentu, emas 14K bisa jadi pilihan yang praktis dan tahan lama.
Sedangkan emas 18K, meski tampil lebih mewah dengan warna yang kaya, sifatnya sedikit lebih lunak dibanding 14K. Artinya, ukiran halus mungkin tidak akan terlihat setajam atau sedetail pada 14K, dan ada risiko lebih cepat aus seiring pemakaian. Namun, emas 18K tetap menjadi pilihan bagi mereka yang mengutamakan tampilan elegan dengan finishing mengilap, polos, dan klasik. Fleksibilitas desain mungkin tidak sekuat 14K, tetapi hasil akhirnya seringkali memberikan kesan lebih high-end dan sophisticated.
Kesimpulan:
Ketika berbicara soal harga cincin pernikahan, kandungan emas murni menjadi faktor utama yang membedakan 14K dan 18K. Karena 18K memiliki kadar emas murni lebih tinggi (75%), otomatis harganya lebih mahal dibandingkan 14K yang hanya 58,3%. Selain itu, cincin 18K juga biasanya lebih mudah dihargai tinggi kembali saat dijual, sebab kandungan emasnya lebih banyak. Namun, nilai jual tidak hanya ditentukan oleh karat, tetapi juga dipengaruhi desain, bobot cincin, hingga fluktuasi harga emas di pasar global.
Di sisi lain, cincin emas 14K menjadi pilihan yang lebih ramah di kantong, terutama bila kamu menyukai desain yang tebal atau dengan volume besar. Karena kadar emas murninya lebih sedikit, harga total bisa lebih terjangkau, tetapi tetap memiliki tampilan yang elegan. Meski nilai jual kembalinya tidak setinggi 18K, cincin 14K sering dipandang lebih praktis untuk pasangan yang mengutamakan budget pernikahan yang efisien tanpa harus mengorbankan keindahan desain.
Kesimpulan:
Selain faktor teknis dan harga, memilih antara cincin emas 14K dan 18K juga bisa dipertimbangkan dari sisi kecocokan warna dengan tone kulit. Emas 18K dengan warnanya yang lebih kuning pekat cenderung terlihat serasi pada pemilik warm undertone atau kulit medium hingga deep. Kilau emasnya mampu memberikan efek hangat dan mewah, sekaligus menonjolkan karakter elegan dari pemakainya.
Sementara itu, emas 14K dengan nuansa warna yang lebih soft justru lebih cocok untuk fair skin atau mereka yang memiliki cool undertone. Warna yang tidak terlalu pekat membuat cincin terlihat seimbang, tidak berlebihan, dan memberi kesan lebih lembut serta versatile untuk gaya sehari-hari.
Keputusan akhirnya kembali pada gaya hidup, preferensi estetika, dan budget kamu. Jika kamu ingin cincin yang tahan lama untuk aktivitas sehari-hari dengan harga lebih terjangkau, emas 14K bisa jadi pilihan tepat. Namun, jika kamu mendambakan kilau mewah yang klasik dengan kandungan emas lebih tinggi, emas 18K tentu lebih menggoda.
Untuk lebih memudahkanmu, beberapa hal berikut bisa jadi pertimbangan:
Perhiasan emas, baik 14K maupun 18K, tidak hanya indah dipakai tapi juga bernilai tinggi. Supaya kilaunya tetap terjaga dan kualitasnya awet hingga bertahun-tahun, perhiasan emas perlu dirawat dengan cara yang tepat.
Dengan perawatan sederhana namun konsisten, cincin, gelang, atau kalung emasmu bisa selalu tampak baru dan nyaman dikenakan. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
Sebelum memutuskan membeli perhiasan emas, penting untuk memastikan keaslian dan kualitasnya. Berikut hal-hal yang bisa kamu lakukan:
Di V&Co Jewellery, kami percaya bahwa setiap perhiasan bukan sekadar aksesori, melainkan simbol cerita dan momen berharga dalam hidupmu. Itulah mengapa kami memilih emas 18K sebagai material utama untuk koleksi perhiasan kami.
Alasan lainnya karena:
Walau 18K sedikit lebih lunak, V&Co merancang struktur dan finishing yang menjaga daya tahan sehingga cocok untuk penggunaan sehari-hari sekaligus terlihat mewah.
Apapun pilihanmu, pastikan kamu membelinya dari toko perhiasan terpercaya seperti V&Co Jewellery, yang selalu menghadirkan koleksi cincin pernikahan dan perhiasan emas dengan kualitas terbaik. Temukan cincin pernikahan impianmu di V&Co Jewellery dan wujudkan momen paling berharga dalam hidupmu dengan kilau emas yang tak lekang oleh waktu.
Kalau dengar kata "nikah", pasti salah satu bayangan yang muncul itu kan... cincin? Yap, benda…
Ketika berbicara tentang cincin tunangan paling ikonik di dunia, hanya sedikit yang mampu menyaingi pesona…
Hari pernikahan bisa menjadi kanvas di mana sebuah dongeng terlukis. Setiap tema pernikahan adalah mantra…
Tampil beda sebenarnya tidak harus repot, loh. Kamu bisa terlihat lebih stylish hanya dengan memakai…
Berhiaskan kilau yang terinspirasi dari langit malam, celestial jewelry kini menjadi salah satu tren yang…
Berlian sering dikenal sebagai batu permata bening yang berkilau, tapi sebenarnya berlian punya banyak warna…