Umumnya cincin tunangan diberikan oleh pria kepada pasangannya dan hanya pasangannya tersebut yang memakai cincin tunangan, seperti apa sih model cincin tunangan yang biasa diberikan?
Apa yang dipikirkan ketika melihat sebuah cincin tunangan? Kebanyakan orang akan berpikir jika cincin tunangan sama dengan cincin pernikahan, padahal sebenarnya ada beberapa perbedaan mendasar pada keduanya yang akan dibahas dalam artikel ini. Selain perbedaan dalam segi model, makna dari cincin tunangan juga berbeda dengan cincin kawin. Jika pada cincin kawin bermakna ikatan sehidup semati, pada cincin tunangan memiliki makna komitmen menjaga hubungan hingga waktu pernikahan tiba.
Pada budaya tertentu memiliki tradisi tunangan yang mungkin berbeda dengan budaya yang dijalani. Perbedaan tersebut bisa jadi terdapat pada bentuk cincin, prosesi pemberian hingga makna yang terkandung di dalamnya sehingga ketika memilih cincin tunangan tidak boleh asal-asalan. Mengkomunikasikan selera pasangan dengan pilihan cincin yang dipilih juga penting karena cincin tunangan akan digunakan setiap hari sampai hari pernikahan ataupun seterusnya.
Tujuan Cincin Tunangan
Ketika seorang lelaki melamar dan diterima oleh wanitanya, saat itu juga cincin tunangan diberikan oleh pria kepada wanita. Pemberian cincin ini dimaksudkan untuk komitmen pasangan dalam menjaga hubungan hingga waktu pernikahan tiba.
Cincin tunangan juga dapat diartikan sebagai kesiapan finansial pria untuk menjalani kehidupan rumah tangga dengan pasangannya. Dalam budaya tertentu, cincin tunangan juga mengartikan jika pasangan pria siap membagi harta kekayaannya dengan wanita yang dilamarnya.
Manfaat Cincin Tunangan
Dengan menggunakan cincin tunangan, yaitu akan menggunakannya setiap hari hingga hari pernikahan tiba. Hal ini akan membuat selalu teringat mengenai komitmen dengan pasangan dan menghargai pasangan meskipun sedang tidak bersama dengannya.
Cincin tunangan juga akan melindungi dari hal-hal yang mungkin mengganggu hubungan dengan pasangan. Sudah semestinya jika menggunakan cincin tunangan, maka orang lain yang ingin mendekati akan lebih segan atau bahkan menggagalkan niatnya tersebut.
Sejarah Cincin Tunangan
Mesir Kuno
Pada zaman ini sudah ditemukan tradisi pemberian cincin tunangan. Namun saat itu cincin tunangan digunakan oleh pria dan wanita. Selain sebagai makna dari ikatan hubungan menuju pernikahan, cincin tunangan juga diartikan sebagai pertukaran harta kekayaan dari kedua pasangan. Cincin tunangan yang diberikan melambangkan kekayaan yang dimiliki dari masing-masing pasangan, sehingga semakin mewah cincin tunangannya, semakin tinggi juga kedudukan keluarganya.
Pada masa mesir kuno, tradisi membeli cincin tunangan umumnya dilakukan menggunakan gaji selama tiga bulan ia bekerja. Namun semakin berkembangnya zaman, hanya dibutuhkan gaji tiga minggu bekerja untuk membeli sebuah cincin tunangan.
Cincin tunangan pada saat itu digunakan di jari manis tangan kiri, karena orang mesir kuno percaya jika pada jari tersebut terdapat pembuluh darah vena yang langsung mengalir ke hati.
Yunani Kuno
Pada masa yunani kuno, cincin pertunangan hanya diberikan oleh pria kepada wanitanya. Uniknya, pada masa ini cincin tunangan yang diberikan haruslah terbuat dari emas murni sebagai makna dari kesungguhan pria melamar wanitanya.
Romawi Kuno
Prosesi pertukaran cincin pada zaman romawi kuno selain dilakukan oleh kedua pasangan, dilakukan juga oleh orang tua dari kedua pasangan tersebut. Tradisi ini dipercaya melambangkan jika kedua keluarga sudah menyatu, tidak hanya pasangan yang akan menikah saja.
Pada awalnya cincin tunangan di zaman romawi kuno terbuat dari besi. Namun mengikuti zaman para pejabat mulai menggunakan cincin emas untuk bepergian ke luar negeri. Hal ini mempengaruhi rakyatnya yang mulai menggunakan cincin tunangan yang terbuat dari emas untuk berkegiatan di luar rumah. Sementara ketika di rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah, mereka menggunakan cincin besi agar cincin tunangan tidak rusak ketika berkegiatan.
Bahkan pada abad ke-11, gereja-gereja disana memberikan pengumuman seberapa pentingnya prosesi tukar cincin pada pertunangan. Pada abad ke-14 (zaman Renaissance) pertama kali ditemukan penggunaan cincin tunangan bertahtakan berlian. Hal ini menyebabkan orang-orang dari kelas sosial tinggi dan orang-orang yang memiliki kekayaan melimpah untuk menggunakan cincin berlian sebagai lambang dari kejayaannya.
Pada saat ini juga mulai disadari jika cincin berlian memiliki makna yang lebih dalam untuk sebuah cincin tunangan dan cincin pernikahan. Mengingat bahwa berlian merupakan batu yang sangat keras dan hampir tidak mungkin dihancurkan (hanya dapat dihancurkan dengan teknologi tertentu).
Era Modern
Tradisi memberikan cincin tunangan kepada pasangan masih berlaku hingga saat ini oleh sebagian besar budaya. Meskipun terdapat pelarangan menggunakan cincin tunangan bagi kaum muslim karena hal tersebut dianggap tidak sesuai dengan kebudayaan islam.
Model-Model Cincin Tunangan
Terdapat berbagai macam model cincin tunangan yang dapat ditemukan di pasaran. Keberagaman model tersebut diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sebagai simbol dari momen penting seperti pertunangan atau pernikahan. Setiap model cincin menginterpretasikan maksud yang berbeda-beda pula, sehingga calon pengantin dapat memilih cincin model bagaimana yang menginterpretasikan hubungan dengan pasangan.
Pemaknaan melalui cincin juga diperkuat oleh potongan berlian yang berbeda-beda, dan lagi setiap model potongan berlian memiliki makna yang berbeda. Sesuaikan potongan berlian dengan model cincin tunangan yang akan dipilih agar tampilan cincin semakin menawan.
Cincin Tunangan Solitaire
Cincin solitaire adalah cincin polos dengan hiasan satu batu berlian berukuran besar ataupun kecil. Model cincin ini yang paling sering digunakan sebagai model cincin tunangan karena dianggap memiliki bentuk yang sederhana dan melambangkan keanggunan. Selain berlian, batu-batuan berharga lain yang dapat dijadikan hiasan pada cincin antara lain batu ruby, batu zamrud hingga batu safir.
Cincin Tunangan Three Stone
Cincin three stone adalah cincin dengan hiasan tiga mata batu berharga seperti berlian. Umumnya ukuran ketiga berlian ini berbeda, berlian pada pusat cincin memiliki ukuran yang paling besar kemudian diikuti dengan dua berlian yang lebih kecil pada sisi kanan dan kirinya.
Konon, penggunaan tiga berlian ini memiliki filosofi tersendiri. Mata berlian yang paling besar melambangkan masa sekarang sedangkan kedua berlian di sisinya melambangkan masa lampau dan masa depan.
Cincin Tunangan Halo
Halo artinya adalah lingkaran cahaya. Pada mata cincin, model halo merupakan berlian kecil yang disusun berjajar mengelilingi satu berlian pusat yang berukuran besar. Berlian yang disusun dengan model halo ini memberikan ilusi mata cincin yang lebih besar dan bercahaya.
Cincin Tunangan Eternity
Cincin eternity melambangkan ikatan yang tidak terputus dan terikat layaknya sebuah simpul. Model cincin eternity cocok dijadikan cincin tunangan karena selayaknya komitmen pertunangan yang tidak terputus hingga hari pernikahan tiba.
Melihat seberapa dalam makna dari cincin tunangan membuat para produsen perhiasan melakukan peningkatan kualitas dan juga memberikan pilihan perhiasan yang lebih beragam. Setiap model ataupun batu berharga (berlian, ruby, mutiara, dan lain-lain) memiliki maknanya tersendiri sehingga dapat menyesuaikan dengan profil hubungan dengan pasangan.
Pada zaman modern ini, terdapat tren baru untuk menggunakan cincin tunangan yang ditumpuk dengan cincin kawin. Penumpukan ini dinamakan stacking dan dilakukan dengan metode dipatri. Tren ini memudahkan pasangan yang ingin menggunakan cincin pada satu jari saja sehingga memudahkan mereka untuk melakukan berbagai aktivitas. Namun yang perlu diperhatikan adalah tidak semua model cincin dapat ditumpuk menjadi satu. Beberapa toko perhiasan menyediakan paket cincin tunangan dan cincin nikah sehingga memiliki kemiripan model satu sama lain.
Rangka cincin tunangan dapat dibuat dengan berbagai material seperti perak, emas, titanium hingga platinum seperti yang sudah disebutkan pada artikel sebelumnya. Pemilihan material ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan budget yang dimiliki. Untuk model cincin tunangan yang cenderung murah dapat memilih perak, palladium atau titanium. Sedangkan yang memiliki harga cenderung agak mahal yaitu emas dan platina.