tabungan nikah

Strategi Cerdas Nabung Nikah Bareng Pasangan, Meski Gaji Masih UMR

(Panduan Realistis untuk Menjalani Cinta dan Mewujudkan Hari Bahagia Tanpa Stres Finansial).  

Menikah bukan hanya tentang cinta — tapi juga tentang komitmen, kerja sama, dan kesiapan menghadapi perjalanan panjang bersama. Namun bagi banyak pasangan muda, satu pertanyaan sering muncul di tengah rencana bahagia: “Gimana caranya nabung nikah kalau gaji masih UMR?”

Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak pasangan muda di Indonesia menghadapi situasi serupa. Tapi kabar baiknya, pernikahan bahagia nggak harus mewah. Yang dibutuhkan bukan dompet tebal, melainkan perencanaan cerdas, kesabaran, dan kemauan untuk berjalan berdua — seirama. Yuk, simak strategi nabung nikah cerdas ala V&Co Jewellery!

1. Mulai dari Komitmen, Bukan Angka

Setiap perjalanan cinta selalu dimulai dengan satu hal sederhana: komitmen untuk berjalan bersama. Sebelum sibuk menghitung harga sewa venue, catering, atau dekorasi, hal paling penting justru adalah menyamakan arah dan makna. Karena pernikahan bukan tentang seberapa besar dana yang disiapkan, melainkan tentang kesediaan dua hati untuk saling percaya, saling memahami, dan bertumbuh bersama.

Coba luangkan waktu dengan pasangan untuk duduk tenang — tanpa distraksi, tanpa tekanan dari luar — lalu bicarakan hal-hal yang benar-benar mendasar:

  • “Kita mau pernikahan yang seperti apa?” Apakah intimate wedding yang hangat dan sederhana, atau pesta tradisional yang penuh nilai budaya?
  • “Apa yang paling berarti bagi kita di hari itu?” Apakah momen akad yang sakral, pengalaman tamu yang berkesan, atau simbol cinta abadi seperti cincin nikah?
  • “Bagaimana kita ingin mengingat hari pernikahan kita nanti?” Apakah sebagai hari penuh pesta, atau hari penuh makna yang benar-benar mencerminkan perjalanan cinta kalian?

Dengan cara itu, kalian akan menyadari bahwa inti dari pernikahan bukan pada angka di rekening, melainkan pada niat yang tulus untuk saling melengkapi. Menikah bukan ajang perlombaan kemewahan, tapi keputusan untuk memilih satu sama lain — bahkan ketika hidup terasa tak mudah.

Cinta yang sejati bukanlah yang diukur dari seberapa megah pesta, tapi dari bagaimana kalian tetap bergandengan tangan saat badai datang. Karena pada akhirnya, yang membuat pernikahan indah bukanlah dekorasi, melainkan dedikasi.

Dan ketika semuanya berangkat dari kesepakatan hati, hal-hal praktis seperti anggaran, vendor, hingga jadwal persiapan akan mengalir lebih ringan. Karena kalian tahu, bukan uang yang memimpin perjalanan ini — tapi cinta dan komitmen yang kalian bangun bersama. “Cinta yang bertahan lama selalu dimulai bukan dari angka, tapi dari dua hati yang memilih untuk saling memahami.”

2. Buat Rencana Keuangan Realistis Sesuai Penghasilan

rencana keuangan untuk perniakahan
Foto via Freepik

Setelah visi dan komitmen kalian sejalan, langkah berikutnya adalah menghadapi hal yang paling sering membuat calon pengantin muda cemas—soal uang. Tapi jangan khawatir. Perencanaan keuangan yang baik bukan tentang seberapa besar penghasilan kalian, melainkan seberapa bijak kalian mengelolanya.

Tidak perlu malu kalau gaji kalian masih di kisaran UMR (Upah Minimum Regional). Justru dari situ perjalanan yang penuh makna dimulai — perjalanan di mana cinta diuji bukan oleh kemewahan, tapi oleh ketulusan dan kerja sama.

Hitung Realistis Sesuai Kemampuan

Anggap gaji kamu dan pasangan sama-sama sekitar Rp5 juta (setara UMR di banyak kota besar). Kuncinya bukan seberapa besar penghasilanmu, tapi seberapa disiplin kamu mengelolanya.

Coba buat simulasi sederhana:

Lama MenabungPersentase TabunganTotal Tabungan Berdua
1 tahun20% x Rp10 juta/bulan = Rp2 jutaRp24 juta
2 tahun20% x Rp10 juta/bulanRp48 juta
3 tahun20% x Rp10 juta/bulanRp72 juta

Dengan nominal segini, kamu sudah bisa menyiapkan pernikahan sederhana namun elegan — cukup untuk venue intimate, dokumentasi profesional, busana, dan sepasang cincin nikah berkualitas dari V&Co Jewellery.

Konsistensi Lebih Penting daripada Besaran Nominal

Menabung untuk menikah bukan soal cepat-cepat, tapi soal konsistensi. Lebih baik menabung sedikit tapi rutin, daripada besar tapi hanya sebulan dua bulan. Coba buat rekening khusus untuk tabungan nikah, agar tidak tercampur dengan kebutuhan harian. Setiap kali gajian, langsung sisihkan dana sesuai kesepakatan tanpa menunggu “ada sisa.” Ingat, tabungan bukan sisa uang — tapi bagian dari komitmen kalian untuk masa depan bersama.

Dan yang paling penting: jangan saling menyalahkan kalau target belum tercapai sesuai rencana. Karena setiap pasangan punya ritme dan perjuangan masing-masing. Fokuslah bukan pada jumlah yang terkumpul, tapi pada kebersamaan dalam mencapainya.

3. Tentukan Prioritas: Pilih yang Benar-Benar Bermakna

memakai cincin nikah
Foto via Freepik

Tidak semua elemen pernikahan wajib dipenuhi secara sempurna. Daripada memaksakan diri untuk pesta besar, fokuslah pada hal-hal yang punya makna jangka panjang. Karena minimalis bukan berarti murah, tapi bermakna. Selain itu, tren intimate wedding kini semakin populer bukan tanpa alasan. Banyak pasangan modern memilih konsep yang lebih kecil dan personal — bukan karena keterbatasan, tapi karena mereka ingin setiap detik terasa lebih hangat, setiap tatapan lebih berarti, setiap ucapan selamat lebih tulus.

Kamu bisa mulai dengan konsep sederhana:

  • Venue kecil dengan cahaya alami dan dekorasi minimalis.
  • Tamu terbatas hanya untuk keluarga dan sahabat terdekat.
  • Suvenir buatan tangan yang personal.

Konsep seperti ini tidak hanya lebih hemat, tapi juga lebih authentic. Kalian tidak perlu berkompetisi dengan standar orang lain, karena cinta kalian punya gaya sendiri.

4. Investasi Cinta Lewat Cincin Nikah Berkualitas

cincin kawin dua warna
Foto: Cincin WR0484 V&Co Jewellery

Banyak pasangan bijak menyadari bahwa cincin nikah adalah investasi emosional sekaligus material. Bukan cuma simbol cinta, tapi juga benda yang akan bertahan puluhan tahun — melewati suka dan duka bersama.

Cincin nikah dari V&Co Jewellery hadir dengan emas 18K dan berlian bersertifikat GIA/IGI, memastikan kilaunya tetap abadi seperti janji yang kalian ucapkan. Setiap desain dibuat dengan filosofi Two Hearts, Two Tones, One Story.

Cincin seperti WR0484 atau WR0663 misalnya, punya desain simple tapi penuh makna: perpaduan dua warna logam yang melambangkan dua hati berbeda yang akhirnya bersatu. Dengan kisah cinta kalian di baliknya, cincin ini jadi lebih dari sekadar perhiasan — ia menjadi cerita yang bisa diceritakan selamanya.

5. Tambah Penghasilan Tanpa Kehilangan Waktu Bersama

seorang florist sedang mengangkat telepon
Foto via Freepik

Kalau merasa tabungan masih jauh dari target, jangan buru-buru stres. Ada banyak cara untuk menambah penghasilan tanpa harus mengorbankan waktu berdua.

Beberapa ide realistis:

  • Freelance di bidang yang kamu kuasai.
  • Buka usaha kecil online (jualan hampers, lilin aroma, kue, dll).
  • Mulai side hustle bareng pasangan — seru dan produktif!

Selain memperkuat kondisi finansial, bekerja sama mencari tambahan juga memperkuat chemistry kalian. Kalian belajar saling mendukung, berbagi waktu, dan menumbuhkan kebersamaan lewat tujuan yang sama: membangun masa depan bersama.

6. Gaya Hidup Realistis, Bukan Menekan Diri

Pernikahan memang butuh biaya, tapi bukan berarti kamu harus menekan diri hingga kehilangan kebahagiaan di prosesnya. Jadikan perjalanan menabung ini bagian dari kisah cinta kalian. Sesekali, beri reward kecil: nonton film, makan malam sederhana, atau beli hal kecil yang disukai bersama. Yang penting, tetap seimbang antara saving dan living.

Menabung bersama pasangan juga jadi cara belajar soal financial compatibility — tentang bagaimana kalian menghadapi perbedaan cara berpikir, gaya hidup, atau prioritas keuangan. Karena kalau kalian bisa menghadapi hal itu bersama, maka setelah menikah nanti, perjalanan finansial akan jauh lebih mudah dijalani.

7. Pilih Konsep Pernikahan yang Sesuai dengan Nilai Hidup

wedding planner
Foto via Freepik

Tren pernikahan sekarang berubah. Banyak pasangan muda mulai beralih dari pesta megah ke konsep intimate wedding — lebih kecil, tapi lebih hangat dan bermakna. Dengan tamu terbatas dan atmosfer yang personal, intimate wedding memberi ruang bagi kalian untuk fokus pada hal yang esensial: cinta, keluarga, dan kehadiran orang-orang yang benar-benar berarti.

Selain lebih efisien secara biaya, konsep ini juga memberi keleluasaan untuk mengekspresikan diri lewat detail: dekorasi minimalis, busana elegan, atau cincin dengan desain personal yang punya cerita sendiri.

Cincin Nikah Sebagai Simbol Perjalanan Bersama

cincin nikah pasangan
Foto: Cincin WR0322 WR0323 V&Co Jewellery

Setiap pasangan punya kisahnya masing-masing. Dan di balik setiap kisah, ada simbol kecil yang merekam momen penting itu — cincin nikah. Cincin bukan sekadar logam atau berlian. Ia adalah saksi dari janji, doa, dan perjuangan dua orang untuk terus bersama. Itulah kenapa memilih cincin bukan soal tren semata, tapi tentang menemukan desain yang bisa bercerita.

V&Co Jewellery percaya bahwa setiap detail kecil bisa jadi pengingat betapa berharganya perjalanan cinta itu. Dari goresan halus di permukaan cincin hingga sentuhan dua warna yang berpadu, semuanya dirancang dengan filosofi: “Setiap cincin bukan sekadar perhiasan, tapi cerita tentang dua hati yang memilih untuk saling melengkapi.”

Cinta yang Tumbuh dari Rencana dan Kesabaran

Menabung untuk menikah bukan cuma latihan keuangan, tapi latihan cinta. Tentang bagaimana dua orang belajar menunda keinginan demi tujuan bersama. Tentang kesabaran, kompromi, dan kepercayaan. Karena pada akhirnya, pernikahan bukan soal pesta satu hari, tapi tentang ribuan hari setelahnya — tentang kebersamaan yang terus diperjuangkan setiap pagi.

Dan di hari itu nanti, ketika kamu dan pasangan saling menyematkan cincin di jari, kamu akan tahu: setiap rupiah yang ditabung, setiap langkah kecil yang kalian ambil, semuanya terbayar dengan satu hal — sebuah cinta yang nyata dan bertahan lama.

***

Cover | Foto via Freepik

Scroll to Top