Ketika sedang merencanakan pernikahan, tentunya akan banyak hal yang akan muncul di pikiranmu. Mulai dari hal-hal besar seperti menentukan tempat dan memilih cincin kawin, hingga detail kecil seperti memilih buket bunga untuk hari pernikahan. Banyaknya persiapan pernikahan tersebut, tak jarang dapat membuat kamu merasa terbebani dan kewalahan. Baik itu secara fisik maupun mental.
Oleh karena itu penting, nih, bagi para calon pengantin untuk menyiapkan mental mereka. Mempersiapkan mental itu bukan berarti hanya untuk pada saat hari H saja, lo, tetapi juga setelahnya, karena kamu akan menghadapi perubahan besar dalam hidupmu.
Simak beberapa tips yang dapat membantu kamu dalam mempersiapkan mental menjelang dan di hari pernikahanmu.
Persiapan Menjelang Hari Pernikahan
Persiapan mental tentunya harus kamu lakukan bahkan jauh sebelum hari pernikahan. Dengan demikian, harapannya saat hari pernikahanmu tiba kamu akan merasa siap secara mental. Lalu apa saja yang bisa dilakukan menjelang hari pernikahan?
Mengubah mindset dari saya menjadi kita
Seperti yang kamu ketahui, menikah itu menyatukan dua orang menjadi satu. Oleh karena itu, penting bagimu dan pasanganmu untuk belajar mengesampingkan ego masing-masing. Hal ini bukan berarti kamu kehilangan jati dirimu sebagai individu atau melupakan kebahagiaan dirimu, tetapi kamu perlu melibatkan pasangan dalam rencana dan impian jangka panjang. Pernikahan itu ibarat kemitraan di mana kamu dan pasanganmu harus menjadi tim yang solid.
Selain mengesampingkan ego, kamu juga harus belajar untuk saling memaafkan dengan pasanganmu. Menyimpan rasa sakit atau dendam terhadap pasangan hanya dapat menyebabkan kerusakan pernikahanmu. Oleh karena itu, penting untuk memaafkan dengan tulus. Selain itu, hal tersebut juga dapat membantu kamu dan pasangan untuk belajar dan tumbuh bersama tanpa terjebak dalam kekesalan kebencian berkepanjangan.
Membangun komunikasi yang baik dan terbuka
Komunikasi adalah kunci dalam setiap hubungan. Menjelang pernikahan, biasanya banyak pasangan pengantin yang mengalami kekhawatiran berlebihan. Entah itu mengenai persiapan pernikahan maupun untuk kehidupan ke depannya setelah menikah.
Oleh karena itu, kamu perlu membicarakan semua kekhawatiran, harapan dan impian dengan pasangan. Jalin komunikasi yang terbuka dan jujur untuk membangun pemahaman dan mendukung satu sama lain. Dengan demikian, dapat membantu mengurangi beban pikiranmu dan calon calon pasangan.
Belajar mengelola konflik
Pernikahan tidak selalu mulus, jadi penting untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi konflik yang mungkin timbul bahkan jauh sebelum hari pernikahan. Pelajari keterampilan komunikasi yang efektif dan cara menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat dan konstruktif.
Belajar mengelola stres dengan baik
Menjelang pernikahan bisa menjadi proses yang menegangkan. Kamu perlu meluangkan waktu untuk merelaksasi diri, melakukan aktivitas yang menyenangkan, dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadimu. Jangan lupa juga untuk memberikan kesempatan me time untuk dirimu.
Selain itu, berolahraga, tidur cukup, dan makan makanan sehat juga dapat membantumu untuk mengelola stres. Kamu mungkin bisa mencoba beberapa olahraga sederhana untuk mendapatkan tubuh ideal menjelang pernikahan. Bila dirasa perlu, kamu juga dapat mencari bantuan profesional untuk mengatasi stres atau kecemasan yang berlebihan.
Belajar mengelola stres tidak hanya bermanfaat untuk menjelang hari pernikahan tetapi juga saat kamu menghadapi hal tak terduga yang mungkin terjadi di kehidupan pernikanmu.
Belajar untuk bersikap terbuka dan fleksibel
Kamu mungkin memiliki gambaran atau harapan tertentu tentang kehidupan pernikahan yang akan datang. Akan tetapi, setiap pernikahan memiliki tantangan dan pasangan memiliki pasang surutnya sendiri. Penting untuk percaya pada komitmenmu dengan pasangan sehingga kamu tidak mudah menyerah saat menghadapi masalah dalam rumah tangga.
Kamu juga perlu memiliki pikiran yang terbuka dan fleksibel karena pernikahan akan membawa banyak perubahan dalam hidupmu, mungkin dalam bentuk yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Oleh karena itu, bersiaplah untuk beradaptasi dengan baik, belajar untuk bersikap terbuka terhadap perubahan dan berkomitmen dalam membangun kehidupan bersama.
Diskusikan mengenai batasan-batasan yang ada
Walaupun dalam sebuah hubungan kamu perlu terbuka satu sama lain, tetapi juga penting untuk membicarakan dan menetapkan batasan-batasan yang jelas dalam beberapa hal. Dengan saling berkomunikasi secara terbuka, kamu dan pasangan dapat menyampaikan harapan, kebutuhan, dan preferensi masing-masing.
Dalam percakapan ini, dapat dibahas tentang hal-hal seperti ruang pribadi, waktu sendiri, batasan keuangan, dan batasan sosial. Dengan mengatur batasan-batasan yang disepakati bersama, kamu dapat menciptakan lingkungan yang saling menghormati dan menjaga keseimbangan dalam hubunganmu.
Minta bantuan dari orang sekitar
Dalam mempersiapkan pernikahan, tentu akan sangat memusingkan apabila hanya kamu dan pasangan yang mengontrol segala persiapan. Kamu perlu menunjuk satu atau dua orang terdekat, baik itu teman atau anggota keluarga yang dapat membantu kamu dalam menjaga keteraturan mulai dari persiapan sampai hari acara. Walaupun kamu menggunakan bantuan professional seperti wedding organizer, mendapatkan bantuan dari orang terdekat dapat membantumu merasa lebih nyaman secara emosional.
Kamu juga perlu menemui keluarga dan teman-teman terdekat tidak hanya untuk mendapat dukungan dan saran selama persiapan pernikahan, tetapi juga minta nasihat dari mereka yang telah mengalami pernikahan. Selain dengan pasanganmu, kamu dapat membicarakan perasaanmu.
Mengikuti kelas atau kursus pranikah
Mengambil langkah untuk mengikuti kelas atau kursus pra nikah sangat dianjurkan, terlepas dari sejauh mana pengetahuanmu tentang kehidupan pernikahan. Mengikuti kelas tersebut akan membantu memperluas wawasan kamu terutama untuk menghadapi kehidupan pernikahan.
Biasanya, dalam kelas pra nikah, seorang profesional atau pemimpin agama akan memandumu, memberikan jawaban atas pertanyaanmu tentang kehidupan pernikahan, membuka pikiran, memberikan tips praktis, serta membantumu mengatasi kecemasan atau ketakutan sebelum pernikahan.
Berbeda dengan meminta saran dari keluarga atau teman, pemimpin kelas pranikah cenderung netral dan tidak memihak. Sehingga, mereka dapat memberikan pandangan atau informasi yang objektif kepadamu.
Membangun persahabatan dan belajar untuk tertawa bersama dengan pasangan
Setelah menikah, kamu akan menjalani hari-harimu bersama pasanganmu. Baik itu dalam suka maupun duka. Sehingga akan lebih baik jika kamu melihat pasanganmu bukan hanya sebagai kekasih atau pemimpin, tetapi juga sebagai seorang sahabat. Seseorang yang dapat kamu ajak berbicara tentang segala hal, tempat untuk berbagi kisah, impian, dan keluh kesah, serta memberikan kenyamanan bagi dirimu untuk menjadi diri sendiri di hadapannya.
Layaknya sahabat yang baik, penting untuk menciptakan suasana positif di sekitar kalian berdua dan belajar untuk tertawa ketika ada situasi yang tidak sesuai dengan harapan. Dengan begitu, kamu tidak akan mudah marah atau terlalu serius dalam menjalani kehidupan bersama dalam hidup berumah tangga.
Menyiapkan Mental pada Hari Pernikahan
Selain untuk kehidupan sebelum dan setelah pernikahan, yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan diri dan mental pada hari pernikahan. Nah, ini ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan:
Usahakan untuk mempunyai waktu untuk diri sendiri di pagi hari
Usahakan untuk dapat meluangkan waktu di pagi hari untuk me time. Hal ini dapat membantu kamu merasa sedikit tenang sebelum menghadapi momen bahagia yang akan terjadi berikutnya.
Jika pernikahan dilaksanakan bukan di tempat tinggalmu, maka setelah menenangkan diri sejenak, kamu dapat dengan tenang menyiapkan barang-barang pribadi yang sekiranya perlu dibawa ke venue acara. Selain itu, kamu juga mungkin bisa menghubungi pasanganmu untuk sekedar menyapa atau berbagi kabar sebelum acara.
Jangan melewatkan makan dan minum yang cukup
Hari pernikahan dapat menjadi hari yang sangat sibuk sehingga kamu membutuhkan tenaga untuk menghadapinya. Oleh karena itu, sempatkan untuk makan dan minum sebelum acara dimulai.
Jika acara tersebut memakan waktu yang lama, sempatkan juga untuk makan dan minum di sela-sela acara. Kamu bisa meminta tolong bantuan keluarga atau temanmu untuk menyiapkan makan. Jangan lupa juga untuk minum yang cukup agar tidak dehidrasi.
Ambil napas yang dalam
Saat kamu merasa gugup, cobalah untuk mengambil napas dalam-dalam dan tenangkan dirimu. Yakinkan dirimu untuk dapat menikmati momen pernikahan itu sepenuhnya.
Akhir kata, mempersiapkan mental untuk menghadapi pernikahan itu adalah suatu proses yang berkelanjutan. Hal yang dapat kamu lakukan adalah dengan melakukan persiapan sebaik-baiknya.
Jangan lupa juga untuk memberikan waktu dan ruang bagi diri kamu sendiri untuk tumbuh, belajar, dan siap menghadapi pernikahan dengan mental yang kuat dan positif.