Bagi sebagian orang, memakai perhiasan bisa menambah sentuhan elegan dan personal pada penampilan sehari-hari. Tapi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, hal ini justru bisa menjadi tantangan tersendiri. Reaksi alergi atau iritasi kulit yang disebabkan oleh bahan-bahan tertentu dalam perhiasan bisa membuat pengalaman mengenakan aksesoris menjadi tidak nyaman. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana memilih perhiasan yang tidak hanya cantik tapi juga aman bagi kulit kamu.
Memahami bahan-bahan yang sering menyebabkan iritasi adalah langkah pertama yang harus diambil. Selain memilih bahan yang tepat, perawatan dan pemeliharaan perhiasan juga memainkan peran penting dalam menghindari iritasi kulit. Untuk kamu yang tetap ingin tampil menawan dengan menggunakan perhiasan favorit tanpa harus khawatir dengan masalah kulit sensitif, ikuti panduan berikut ya!
Kenapa Harus Memilih Perhiasan Hipoalergenik?
Pernahkah kamu merasa gatal, kemerahan, atau iritasi setelah memakai perhiasan? Jika ya, kamu mungkin memiliki alergi logam, dimana kondisi ini sangat umum dan bisa memengaruhi banyak orang. Alergi ini biasanya dipicu oleh logam seperti nikel, tembaga, atau krom, yang sering digunakan dalam pembuatan perhiasan.
Untuk menghindari reaksi alergi ini, maka dibuatlah perhiasan hipoalergenik yang dirancang secara khusus untuk meminimalisir reaksi ini. Perhiasan hipoalergenik ini bebas dari nikel dan tembaga, sehingga aman untuk dipakai oleh orang dengan kulit sensitif. Perhiasan hipoalergenik biasanya dibuat dari logam murni seperti emas (minimal 14 karat), perak sterling, platinum, titanium, atau stainless steel. Bahan-bahan ini memiliki tingkat kemurnian tinggi dan tidak mengandung nikel atau tembaga.
Dengan memilih perhiasan hipoalergenik, kamu bisa menikmati keindahan perhiasan tanpa khawatir mengalami reaksi alergi. Perhiasan jenis ini tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga ketenangan bagi mereka yang ingin tetap menggunakan perhiasan meski memiliki kulit sensitif.
Apa Itu Perhiasan Bebas Nikel?
Alergi nikel adalah kondisi di mana seseorang mengalami reaksi alergi berupa dermatitis kontak setelah bersentuhan dengan nikel. Dermatitis kontak ini ditandai dengan munculnya ruam yang gatal pada area kulit yang terpapar nikel.
Nikel sering digunakan dalam pembuatan perhiasan, seperti rantai dan komponen perhiasan lainnya. Selain itu, nikel juga bisa ditemukan pada berbagai barang sehari-hari, termasuk telepon seluler, laptop, bingkai kacamata, deterjen, dan kosmetik. Bahkan kunci, knop pintu, kancing pakaian, serta berbagai produk lainnya yang sering kita gunakan juga cenderung mengandung nikel.
Kebanyakan orang yang alergi terhadap nikel tidak dilahirkan dengan kondisi ini. Alergi ini biasanya berkembang setelah paparan yang berulang selama bertahun-tahun. Sayangnya, begitu alergi terhadap nikel berkembang, kondisi ini cenderung menetap dan tidak bisa disembuhkan. Statistik menunjukkan bahwa wanita lebih sering mengalami alergi nikel dibandingkan pria. Hanya sekitar 2% pria yang memiliki alergi terhadap nikel, sedangkan sekitar 15% wanita mengalami kondisi ini.
Apakah Bebas Nikel Penting?
Sebagian besar orang bisa mentoleransi sejumlah kecil nikel dalam perhiasan mereka tanpa masalah. Namun, bagi beberapa orang yang memiliki sensitivitas terhadap nikel, sangat penting untuk menghindari perhiasan yang mengandung logam ini. Label “bebas nikel” pada perhiasan sering kali berarti bahwa perhiasan tersebut tidak dilapisi dengan nikel. Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun perhiasan tersebut mungkin tidak dilapisi dengan nikel, logam dasar dari perhiasan itu sendiri masih bisa mengandung nikel.
Jika kamu mendapati kulit kamu bereaksi terhadap perhiasan yang dikenakan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli alergi. Mereka bisa melakukan tes alergi untuk menentukan sejauh mana tingkat sensitivitas atau alergi kamu terhadap nikel, sehingga kamu bisa lebih memahami kondisi kamu dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Jenis Alergi Logam Lainnya
Nikel bukanlah satu-satunya logam yang bisa memicu reaksi alergi. Logam lain seperti tembaga, kromium, dan kobalt juga bisa menyebabkan iritasi kulit dan reaksi alergi pada sebagian orang. Tapi, alergi terhadap logam-logam ini cenderung lebih jarang dibandingkan dengan alergi terhadap nikel.
Perhiasan yang diberi label “hipoalergenik” biasanya berarti bahwa perhiasan tersebut tidak mengandung nikel atau hanya mengandung sedikit sekali nikel. Namun, penting untuk diingat bahwa perhiasan yang dianggap ramah alergi mungkin masih mengandung logam lain seperti tembaga, yang bisa memicu reaksi kulit pada orang yang sensitif terhadap logam tersebut. Jika kamu mengalami masalah kulit saat memakai perhiasan, penting untuk memeriksa komposisi logam dari perhiasan tersebut dan berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli alergi.
Logam Perhiasan Hipoalergenik
Bagi kamu yang memiliki kulit sensitif, terdapat beberapa pilihan logam hipoalergenik yang bisa kamu pilih dan gunakan untuk bahan dasar perhiasan. Berikut ini adalah beberapa jenis logam yang populer dan aman bagi kulit kamu yang sensitif:
1. Perak Sterling Berlapis Rhodium
Perak sterling murni dikenal sebagai logam yang umumnya tidak menyebabkan alergi. Jika perak sterling dilapisi dengan rhodium, maka akan menghasilkan perhiasan yang berkilau dan aman untuk dipakai. Rhodium memberikan perlindungan ekstra terhadap noda dan kerusakan, karena sifatnya sebagai pelindung, akan melapisi perak dan membuatnya tahan terhadap noda, kusam, dan goresan. Hal ini membuat perhiasan perak sterling berlapis rhodium lebih berkilau dan tahan lama dibandingkan perak sterling biasa. Secara alami, perak sterling berlapis rhodium ini bersifat hipoalergenik, sehingga aman untuk dipakai untuk kamu yang memiliki kulit sensitif atau alergi terhadap nikel, yang umum ditemukan dalam perhiasan.
Perak sterling berlapis rhodium ini cenderung lebih mudah dirawat dibandingkan perak sterling biasa. Perhiasan ini tidak memerlukan pemolesan secara berkala untuk mempertahankan kilaunya, dan cukup dibersihkan dengan kain lembut dan air sabun. Namun, lapisan rhodium ini akan mengalami keausan seiring waktu, sehingga mungkin perlu dilapisi ulang untuk mempertahankan kualitas dan kilau perhiasan.
2. Perak Sterling Bebas Nikel
Bagi kamu yang menyukai perhiasan perak, ada banyak pilihan perak bebas nikel yang bisa ditemukan di banyak toko perhiasan. Perak sterling biasanya terdiri dari 92,5% perak murni dan 7,5% tembaga. Terkadang, perak sterling juga mengandung paduan logam lain seperti seng atau nikel. Berbeda dengan perak sterling berlapis rhodium, perak bebas nikel ini lebih rentan terhadap noda. Untuk mencegah terkenanya noda, kamu disarankan untuk memakai perhiasan bahan ini secara terus-menerus, kecuali jika kamu memiliki kulit yang sifatnya cenderung lebih asam.
Kelebihan utama perak sterling bebas nikel adalah sifatnya yang hipoalergenik. Perhiasan ini aman untuk dipakai oleh orang dengan kulit sensitif, karena tidak mengandung nikel yang dapat menyebabkan iritasi, gatal, kemerahan, atau bahkan peradangan. Untuk penampilannya, perak sterling bebas nikel memiliki kilau putih alami yang indah dan menawan, seperti perak murni. Perhiasan ini tidak dilapisi dengan rhodium atau logam lain, sehingga memperlihatkan keindahan alami perak tanpa tambahan.
Perak sterling bebas nikel juga adalah salah satu logam yang relatif tahan lama dan tahan terhadap goresan. Dengan perawatan yang tepat, kamu bisa menjaga kilau dan keindahan perhiasan perak sterling bebas nikel ini selama bertahun-tahun lamanya. Untuk harga, dibandingkan dengan emas atau platinum, perak sterling bebas nikel ini relatif lebih terjangkau, sehingga banyak dipilih menjadi alternatif yang menarik bagi mereka yang menginginkan perhiasan hipoalergenik tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
3. Platinum
Jika kamu menyukai tampilan perak dan emas putih tetapi menginginkan pilihan yang lebih tahan lama, perhiasan berbahan platinum adalah pilihan yang tepat untuk kamu. Logam ini terbuat dari campuran ruthenium, iridium, dan kobalt yang menghasilkan kilau luar biasa, melebihi perak murni. Tidak seperti perak yang mudah kusam dan membutuhkan pemolesan rutin, platinum secara alami tahan terhadap noda dan goresan, sehingga kilaunya tetap cemerlang selama bertahun-tahun.
Platinum secara alami bersifat hipoalergenik dan jarang menyebabkan dermatitis kontak. Meskipun dalam beberapa kasus yang sangat jarang, ada orang yang mengalami reaksi alergi ringan. Berbeda dengan emas putih yang sering dicampur dengan nikel, dan bisa menyebabkan alergi, platinum tidak mengandung nikel dan sangat jarang menimbulkan iritasi pada kulit.
Platinum tersedia dalam berbagai tingkat kemurnian, yang paling umum digunakan adalah 195Pt, dan 190Pt adalah yang paling langka. Semakin tinggi tingkat kemurniannya, maka semakin tahan lama dan berkilau pula perhiasannya. Platinum juga bisa dipadukan dengan logam lain seperti emas atau palladium untuk menciptakan berbagai warna dan desain yang unik. Untuk kamu yang memiliki kulit sensitif dan ingin mengurangi risiko iritasi kulit, serta tetap ingin memiliki perhiasan dengan kilau yang menawan, maka platinum bisa menjadi pilihan utama sebagai logam dasar perhiasanmu.
Logam Lain yang Digunakan dalam Campuran Perhiasan, dan Bisa Memicu Alergi
Beberapa logam tradisional bersifat hipoalergenik, sementara yang lain bisa menyebabkan reaksi kulit seperti gatal-gatal. Mengetahui logam mana yang aman dipakai adalah penting untuk menghindari ketidaknyamanan. Berikut beberapa alternatif logam lain yang umum digunakan pada perhiasan, dan umumnya menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang:
1. Kuningan
Perpaduan logam tembaga dan seng menghasilkan kuningan. Paduan ini memiliki kecenderungan untuk menyebabkan perubahan warna pada kulit menjadi hijau ketika digunakan sebagai perhiasan. Hal ini disebabkan oleh reaksi kimia antara logam dan kulit. Bagi mereka yang memiliki sensitivitas atau alergi terhadap logam, menggunakan perhiasan dari kuningan bisa menimbulkan reaksi alergi yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, jika kamu memiliki alergi logam, sebaiknya hindari menggunakan perhiasan kuningan untuk mencegah terjadinya reaksi tersebut.
2. Perunggu
Perunggu merupakan paduan logam yang terdiri dari tembaga dan timah, dan terkadang juga mengandung nikel atau aluminium. Ketika digunakan dalam perhiasan, perunggu bisa menyebabkan terbentuknya lapisan oksidasi berwarna hijau pada kulit. Ini disebabkan oleh reaksi kimia antara tembaga dalam perunggu dan kelembaban atau asam di permukaan kulit. Akibatnya, perhiasan perunggu sering kali meninggalkan noda hijau pada kulit penggunanya.
3. Tembaga
Tembaga, seperti halnya nikel, bisa memicu reaksi kulit akibat sifat kimianya. Jika kamu memiliki alergi terhadap nikel, besar kemungkinan kulitmu juga akan bereaksi terhadap tembaga. Orang yang rentan terhadap alergi logam sebaiknya menghindari penggunaan perhiasan yang berbahan dasar tembaga untuk mencegah timbulnya reaksi alergi. Reaksi ini bisa berupa kemerahan, gatal, atau ruam pada kulit yang bersentuhan langsung dengan tembaga. Oleh karena itu, penting untuk memilih perhiasan dari bahan yang tidak menimbulkan reaksi alergi bagi kulit sensitif.
4. Logam Campuran Emas
Emas murni dengan kadar 24 karat adalah pilihan yang paling aman bagi kamu yang memiliki kulit sensitif. Emas murni biasanya tidak dicampur dengan logam lainnya yang bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit. Namun, emas dengan kadar karat lebih rendah, seperti 18 karat atau 14 karat, umumnya dicampur dengan logam lain seperti tembaga atau perak untuk meningkatkan kekuatan dan keawetan. Logam tambahan ini bisa memicu reaksi alergi pada orang yang sensitif terhadap logam tertentu. Oleh karena itu, bagi kamu yang memiliki masalah alergi kulit, disarankan untuk memilih perhiasan dari emas murni 24 karat untuk menghindari risiko reaksi alergi.
5. Logam Campuran Perak Murni
Perak murni umumnya memiliki sifat yang sangat lembut, sehingga sebagian besar perhiasan perak harus dicampur dengan logam lain untuk meningkatkan kekuatannya. Perak murni juga cenderung mengandung sedikit tembaga, yang bisa mempengaruhi kestabilannya.
Untuk memastikan bahwa kamu membeli perhiasan perak sterling atau perak murni, perhatikan tanda 0,925 yang menunjukkan bahwa perhiasan tersebut mengandung 92,5% perak murni dan 7,5% logam lain, seperti tembaga. Penggunaan perak sterling atau perak murni dengan komposisi ini membantu memastikan bahwa perhiasan tersebut tidak hanya tahan lama tetapi juga cocok untuk pemakaian sehari-hari tanpa risiko tinggi terhadap reaksi alergi.
Memilih perhiasan yang tepat untuk kulit sensitif bisa menjadi tantangan tersendiri, namun dengan pengetahuan yang tepat, hal ini bisa menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Ingatlah bahwa bahan perhiasan memainkan peran penting dalam kenyamanan kulitmu, jadi pastikan untuk memilih logam yang hipoalergenik seperti emas 14K atau lebih tinggi, perak sterling, atau titanium.
Selain itu, perhatikan desain dan finishing perhiasan yang halus untuk menghindari iritasi. Jangan lupa juga untuk rutin membersihkan perhiasan agar bebas dari kotoran dan alergen yang bisa memicu reaksi kulit. Dengan perawatan yang tepat, kamu bisa tetap tampil menawan dengan perhiasan pilihanmu, tanpa harus mengorbankan kesehatan kulit. Semoga panduan ini bermanfaat dalam membantumu menemukan perhiasan yang tidak hanya indah tetapi juga aman untuk kulit sensitif.
***
Foto cover: BriteCo