Warna emas tidak bisa lepas dari sejarah manusia dan merupakan salah satu bukti perkembangan teknologi yang dibuat oleh manusia. Selama ribuan tahun sejarah manusia silam, emas sendiri sudah menjadi salah satu kebutuhan tersier sekaligus pengukur status sosial dan ekonomi seseorang. Tidak perlu memikirkannya secara mendalam, tapi kesuksesan apapun yang seseorang raih dalam kehidupan akan terasa dan terlihat hampa tanpa ada emas yang mendampinginya, baik dalam bentuk penghargaan maupun perhiasaan. Warna emas konvensional, atau yang biasa kita kenal dengan nama ‘emas kuning’ adalah warna emas yang tanpa campuran dan bisa dikatakan sebagai warna emas paling tradisional. Padahal, corak emas sama dalam dan luasnya dengan warna fleksibel lainnya, katakanlah biru dan merah. Rose Gold, White Gold, dan Electrum adalah tiga contoh dari miskonsepsi ini. Simak perbedaan warna lain emas ini, yuk.
1. Rose Gold
Rose gold adalah warna emas yang berasal dari paduan emas dan tembaga yang digunakan secara luas untuk perhiasan yang terspesialisasi. Jadi, walaupun warnanya tidak kuning, rose gold tetaplah emas asli, ya. Hanya saja, warnanya dicampur dengan campuran beberapa logam lainnya, sehingga kandungan emas aslinya tidak akan mencapai 24 karat. Rose Gold, dengan keunikan warna merah yang mengkilap, populer di Rusia di awal abad ke-19 dan karena ini dikenal sebagai ‘Russian gold.’
Yang menarik dari warna emas satu ini, rose gold tidak akan memiliki noda gelap, seperti yang biasa kamu lihat di logam-logam lain. Sifat dasar dari emas sendiri tetap ada pada warna rose gold. Sehingga, walau sudah dicampur tembaga dan perak, rose gold hanya akan berubah menjadi lebih merah seiring berjalannya waktu. Perubahan warna ini sendiri disebabkan oleh reaksi dari logam dengan udara, yang memang tidak bisa kamu hindari. Itu sebabnya, kamu harus ingat untuk memoles ulang perhiasanmu setiap beberapa tahun sekali, untuk menjaga kilau aslinya atau membiarkan saja perhiasan rose gold yang kamu punya, sehingga warnanya semakin merah. Sekarang layanan ini sudah ada di banyak toko perhiasan, walau perhiasan rose gold sendiri jumlahnya belum sebanyak perhiasan emas kuning dan emas putih.
2. White Gold
White gold sering dikelirukan dengan warna perak, tapi warna yang satu ini juga masih bagian dari warna emas! Warna white gold yang putih sendiri didapatkan dari campuran emas murni dengan white metal (nikel, perak, palladium). Sehingga, warna emas yang sejatinya kuning, akan terlihat lebih putih. Tidak seperti warna rose gold yang memiliki ciri khas ketahanan dan anti-nodanya, karakteristik dari setiap perhiasan white gold sendiri akan berbeda, tergantung dari logam yang akan digunakan untuk campurannya. Campuran dengan nikel akan menghasilkan perhiasan white gold yang tahan lama, campuran antara warna emas dengan palladium akan menghasilkan perhiasan yang mudah dibentuk, begitu pula dengan logam-logam lain yang bisa dijadikan campuran untuk pembuatan white gold. Semua campuran ini bergantung dari keahlian pengrajin perhiasan yang ada. Akan tetapi, untuk kamu yang memiliki alergi, disarankan tidak membeli perhiasan white gold yang dibuat dari campuran nikel atau merkuri, karena pemakaian dalam jangka panjang akan mengakibatkan munculnya ruam di kulit.
Warna emas white gold sendiri tidak bisa disamakan dengan cincin emas yang memiliki lapisan rhodium, sesuatu yang sering kita temui di toko perhiasan. Bila yang kamu beli adalah white gold, maka kilaunya tidak akan semengilap cincin yang berlapis rhodium. Lapisan rhodium membuat cincin-cincin yang ada di zaman sekarang jadi lebih terlihat berkilau, bahkan nampak seperti kaca. Karena sifat rhodium yang seperti itu, saat ini mayoritas dari perhiasan white gold sendiri akan dilapisi oleh rhodium, sesuai tren white gold saat ini yang senantiasa berkilau. Sementara, bila kamu membeli perhiasan white gold yang tidak diberi lapisan rhodium, maka kamu akan mendapatkan kilau yang berbeda, sedikit kurang bercahaya dan kamu tidak bisa melihat refleksi di perhiasan white gold tanpa lapisan rhodium. Kekurangan dari lapisan rhodium adalah perlunya pelapisan ulang (recoating) setiap beberapa tahun sekali. Apabila kamu menginginkan perhiasan yang tidak membutuhkan recoating, sebaiknya kamu membeli perhiasan white gold yang tidak diberi lapisan rhodium.
3. Electrum
Sebelum peradaban manusia semakin maju dan memungkinkan untuk membuat warna-warna emas yang unik seperti white gold dan rose gold, di peradaban kuno dikenal sebuah warna emas lain yang disebut dengan electrum. Warna ini sendiri merupakan warna alami yang didapat dari campuran emas murni, perak, dan kadang tembaga sehingga warna emas menjadi kehijau-hijauan. Electrum atau green gold ini digunakan dari zaman Mesir kuno sebagai ujung piramida, yang berperan sebagai makam para firaun yang teragungkan sebagai dewa. Kendati sangat populer di peradaban Yunani, Romawi, dan Mesir Kuno, sekarang sudah cukup sulit untuk mencari perhiasan dengan warna electrum.
Keunikan dari electrum ini sendiri adalah kamu akan menemukan warna emas yang tidak semengilap perhiasan emas pada umumnya, akan tetapi emas permukaannya lebih kusam, lebih putih dari emas pada umumnya, tapi tidak seputih perak. Di masa lampau, electrum sendiri kerap ditemukan di alam secara alami, sebagai campuran dari emas dan berbagai logam lainnya. Itulah mengapa di berbagai artefak yang ditemukan dari situs-situs purbakala, warna dari electrum sendiri berbeda-beda satu dengan yang lain, walau ditemukan di situs yang sama.
Dari penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa apa yang kita kenal sebagai ‘warna emas,’ rupanya tidak hanya ada satu, tetapi banyak. Kamu bisa memilih mau emas kuning yang memang warna emas asli itu sendiri, emas putih yang elegan, rose gold yang membuatmu terlihat manis, atau electrum yang membawa kesan vintage. Yang jelas, bila kamu mengkhawatirkan mengenai harga, sejauh ini memang harga dari emas kuning, emas putih, dan rose gold itu sama. Sementara harga electrum itu sendiri menjadi variatif bukan karena dia lebih mahal atau langka, melainkan karena tidak banyak pengrajin yang menyanggupi untuk membuat perhiasan dari bahan ini. Coba saja kamu berkeliling, mungkin tidak semua pengrajin akan paham bila kamu memesan perhiasan dengan bahan electrum. Jadi, anggaplah harga yang variatif itu sebagai bayaran kamu atas keahlian si pengrajin, bukan membayar untuk material electrum itu sendiri!
Akan tetapi, sekarang pilihan dikembalikan ke kamu. Mau memilih warna emas kuning, emas putih, electrum, atau rose gold sepenuhnya adalah pilihanmu. Kamu bisa memilih berdasarkan warna kesukaanmu yang sudah kamu pertimbangkan, bisa dari kesepakatan dengan pasangan, ataupun menyesuaikan warna kulit. Ingatlah kalau perhiasan itu sifatnya selamanya! Jangan sampai salah pilih dan kecewa untuk waktu yang lama. Selamat belanja!