Ada banyak jenis batu permata di dunia ini, tapi salah satu yang terkenal dan menjadi idaman banyak orang adalah batu safir. Ketika mendengar batu safir, pasti yang pertama terlintas di pikiran kamu adalah batu safir biru, bukan? Pada kenyataannya, batu safir memiliki banyak warna lain, loh.
Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang jenis-jenis warna permata indah ini, serta cara membedakan antara batu safir asli dan palsu. Simak ulasan selengkapnya, ya!
Sebelum membahas tentang warna dan cara mengetahui keasliannya, kami akan membagikan sedikit fakta menarik tentang batu safir biru. Yang pertama adalah negara asalnya. Permata safir sebagian besar berasal dari Sri Lanka dan Madagaskar yang merupakan produsen batu safir biru terbesar. Batu safir sendiri terbuat dari mineral corundum.
Nama batu safir biru sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu sapheiros yang artinya ‘batu biru cerah’. Batu ini juga merupakan birthstone atau batu lahir untuk kamu yang lahir pada bulan September. Batu ini merupakan simbol untuk penyembuhan dan energi.
Banyak pula yang mengasosiasikan permata biru ini sebagai lambang cinta sejati selama berabad-abad. Warna birunya yang menarik dan elegan memiliki makna yang mendalam, yaitu sebuah simbol kejujuran, keagungan, kesetiaan, dan ketulusan.
Tidak hanya tersedia dalam warna biru, batu safir juga memiliki warna lain seperti oranye, ungu, kuning, hijau, dan merah muda. Setiap warna batu permata ini memiliki keindahan dan pesonanya masing-masing.
Tidak hanya menjadi warna yang populer, batu safir biru juga menjadi awal penamaan dari batu permata biru ini. Seperti yang sudah disinggung di atas bahwa nama safir sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti batu biru cerah’.
Tidak hanya dalam bahasa Yunani, kata safir juga dipercaya berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu sanipriya yang berarti ‘yang suci bagi Saturnus’. Ada kemungkinan pula bahwa kata safir berasal dari bahasa Ibrani di mana kata safir merujuk pada batu safir biru.
Batu safir biru juga mengandung elemen titanium dan besi, dengan kekuatan 9 Mohs, yang berada satu tingkat lebih rendah dari berlian yang memiliki kekuatan 10 Mohs.
Warna batu safir selanjutnya adalah batu safir pink atau merah muda. Warnanya yang cantik dan elegan membuat batu safir ini cocok untuk dikombinasikan dengan berbagai warna emas, mulai dari emas kuning, putih, hingga rose gold.
Batu safir pink terbentuk karena adanya elemen titanium, besi, tembaga, magnesium, dan kromium. Di mana, warna pink-nya akan semakin pekat jika memiliki kandungan kromium yang semakin tinggi. Berbeda dengan batu safir biru, batu safir pink banyak ditemukan di Madagascar, Myanmar, Sri Lanka, dan Afrika Timur.
Permata yang satu ini melambangkan kepercayaan dan integritas. Untuk itu pemakaian batu safir ini menunjukkan bahwa pemakainya mendukung adanya kasih sayang, cinta, dan perdamaian.
Warna hijau sendiri berasal dari kandungan besi yang tinggi. Batu safir ini banyak ditemukan di tambang batu permata di Sri Lanka, Kamboja, Kenya, Zimbabwe, Australia, Brazildan Montana.
Jika dilihat secara sekilas, warna batu safir kuning ini terlihat seperti batu permata berlian kuning. Meskipun begitu, harganya lebih murah daripada harga berlian. Sehingga kamu bisa menjadikannya sebagai alternatif batu permata yang cantik dan elegan. Warna kuning ini sendiri terbentuk karena kandungan besi di dalamnya.
Batu safir kuning ini melambangkan kebijaksanaan, keberuntungan, dan panjang umur, sehingga batu permata ini sering digunakan sebagai hadiah pernikahan atau ulang tahun. Banyak ditemukan di Australia, Thailand, Sri Lanka, Amerika Serikat, Myanmar, hingga Madagaskar.
Ini termasuk warna batu permata yang langka. Warna oranye pada safir sendiri terbentuk karena adanya kandungan kromium dan besi. Warna ini juga bisa terbentuk karena adanya pancaran radiasi alami.
Batu safir oranye melambangkan kegembiraan, kebahagiaan, dan cinta. Selain itu, warna batu permata ini juga sering diartikan sebagai kreativitas, kebijaksanaan, dan kekuatan. Jenis safir oranye ditambang di Australia, Madagaskar, Sri Lanka, dan Tanzania.
Seperti batu safir biru, batu safir ungu juga sering dikaitkan dengan simbol warna kerajaan. Selain itu, juga cocok untuk dikombinasikan dengan berbagai warna batu mulia, sebagaimana batu safir pink. Kelebihan dari batu safir ungu adalah warnanya yang cocok untuk semua warna kulit serta berbagai musim. Batu safir ungu banyak ditemukan di Kenya, Sri Lanka, Tanzania, Madagascar, dan Myanmar.
Cara membedakan batu safir asli dan palsu yang bisa kamu lakukan dengan beberapa cara berikut ini:
Cara pertama untuk menentukan keaslian batu safir adalah dengan mencari inklusi dan cacat pada batu permata. Inklusi sendiri adalah garis retakan, gelombang, titik-titik samar yang membentuk pola tertentu yang unik.
Kamu bisa melihat inklusi dan kecacatan pada batu safir dengan menggunakan kaca pembesar yang memiliki kekuatan minimal 10x pembesaran. Batu safir asli terbentuk dengan sedikit bahan lain, sehingga pasti ada bintik atau cacat kecil. Sementara yang palsu buatan manusia, pasti tidak memiliki inklusi atau mulus sempurna.
Cara kedua bisa dengan melakukan uji napas. Caranya, ambil batu safir biru, kemudian hembuskan napas hingga batu permata tersebut berembun. Hitung berapa lama embun menghilang sejak terpapar hembusan napas. Jika embun langsung hilang dalam 1-2 detik, itu artinya batu safir biru yang kamu pegang asli. Namun jika embunnya baru hilang setelah 5 detik, maka besar kemungkinannya adalah palsu.
Batu safir palsu atau buatan berasal dari bahan kaca yang diproses hingga menyerupai safir alami. Proses pembuatan inilah yang biasanya membuat gelembung udara terjebak di dalam batu safir buatan. Jika kamu melihat ada gelembung udara di dalam batu safir, itu artinya batu safir tersebut tidak asli.
Seperti halnya batu berlian, safir biru juga tahan gores. Sehingga tes yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan tes gores. Jika meninggalkan bekas goresan, itu artinya safir yang kamu miliki tidak asli, atau bisa jadi asli namun kualitasnya rendah.
Tes keaslian batu safir biru yang asli selanjutnya adalah dengan menyorotkan cahaya ke batu permata. Caranya, matikan lampu dalam ruangan, kemudian sorotkan senter pada batu safir. Jika pantulan warnanya sama dengan batu safir, maka batu safir tersebut adalah batu asli. Namun jika pantulannya berbeda dengan warna safir, maka itu artinya buatan atau palsu.
Kamu juga bisa mengetahui keaslian batu safir biru dengan mendatangi ahli batu permata atau Gemologist yang akan memeriksa batu permata kamu dengan teliti dan ilmu yang mereka miliki. Setelah keaslian batu permata terkonfirmasi, kamu bisa meminta sertifikat untuk batu safir biru tersebut. Dengan begitu kamu bisa menjual batu permata ini dengan harga yang lebih tinggi karena keasliannya sudah dibuktikan oleh ahli secara langsung.
Itu dia pembahasan mengenai batu safir hingga cara mengetahui keasliannya. Baca juga artikel lainnya di V&CoJewellery seputar batu permata lainnya!
Nggak terasa tahun 2024 akan segera usai! Dalam fashion jewellery, perhiasan emas selalu menjadi pilihan…
Cincin bukan sekadar aksesori; ia adalah bahasa tanpa kata yang mampu mengungkapkan cinta, komitmen, dan…
Halo, calon pengantin! Siapa sih yang nggak pengen momen pernikahannya berjalan mulus tanpa hambatan? Buat…
Pernikahan adalah salah satu momen paling berharga dalam hidup, dan persiapannya tentu nggak boleh asal-asalan.…
Kamu mungkin sudah sering mendengar kalau menikah itu adalah salah satu momen terindah dalam hidup.…
Mau acara lamaran yang nggak sekedar tepuk tangan dan tukar cincin? Saatnya bikin momen yang…