Wedding

Serunya Tradisi Ngunduh Mantu Adat Jawa! Ini Dia Susunan Acaranya

Ketika membicarakan upacara pernikahan adat Jawa, hal yang paling banyak dibahas adalah mengenai paes, kebaya, acara midodareni, dan susunan acara pernikahan adat Jawa lainnya. Tentu prosesi ini adalah rangkaian upacara yang paling dikenal. Namun ada juga, loh, prosesi pernikahan adat Jawa lanjutan yang tidak kalah penting yaitu ngunduh mantu.

Ngunduh mantu ini adalah prosesi pasca pernikahan yang dilakukan oleh keluarga pengantin pria. Seperti yang kita ketahui, rangkaian upacara pernikahan adat Jawa dilakukan sepenuhnya di kediaman pengantin wanita untuk mempersatukan dua sejoli. Mulai dari akad hingga resepsinya, semua dilakukan di rumah pengantin wanita.

Nah, untuk keluarga pria sendiri juga bisa melakukan upacara adat dalam menyambut kedatangan pengantin wanita sebagai bagian dari keluarga. Inilah yang disebut dengan ngunduh mantu.

Lalu, bagaimanakah susunan acara ngunduh mantu adat Jawa sesuai dengan tradisi yang ada? Semua akan kami bahas secara lengkap hanya di sini!

Pengertian Ngunduh Mantu

Foto: ngunduhmantu.co

Pernikahan adat Jawa terkenal panjang mulai dari pra pernikahan hingga acara resepsinya. Tentunya setiap prosesi ini memiliki makna mendalam dibaliknya. Namun tidak cukup pada acara resepsi saja, prosesi pernikahan adat Jawa masih dilanjutkan dengan acara pasca nikahnya, yaitu ngunduh mantu.

Seperti yang sudah dibahas sedikit di atas, prosesi ngunduh mantu adalah prosesi terakhir dari upacara pernikahan adat Jawa dan dilakukan oleh keluarga pihak pengantin pria. ‘Ngunduh’ sendiri secara harfiah diartikan sebagai memetik. Jadi acara ngunduh mantu sendiri dapat diartikan sebagai mengambil menantu. Dalam hal ini, ngunduh mantu memiliki makna bahwa keluarga pria menyambut kedatangan anggota keluarga baru dengan baik.

Pada dasarnya, susunan acara ngunduh mantu adat Jawa ini sendiri merupakan salah satu bentuk perayaan dan menunjukkan rasa syukur bahwa keluarga pihak pria berhasil menemukan menantu yang tepat. Acara ini biasanya dilakukan 5 hari setelah resepsi pernikahan dilangsungkan. Itulah mengapa prosesi ini juga disebut sebagai sepasaran atau sepekenan dalam bahasa Jawa. Pasaran atau pekenan sendiri adalah jumlah hari dalam perhitungan kalender Jawa yang disebut juga dengan Pancawara yang terdiri dari Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.

Prosesi ini sendiri dihadiri oleh pengantin wanita beserta keluarga dan tetangga yang menyambangi kediaman keluarga pengantin pria. Untuk susunan acara ngunduh mantu adat Jawa sendiri akan dibahas lebih rinci di bawah ini.

Susunan Acara Ngunduh Mantu Adat Jawa

Masyarakat Jawa terkenal dengan filosofi mendalam pada setiap upacara adat dan tradisi yang dilangsungkan. Begitu pula dengan susunan acara ngunduh mantu yang tidak hanya berisi keluarga pihak wanita menghampiri kediaman keluarga pihak pria saja. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah susunan acara ngunduh mantu adat Jawa yang lengkap beserta maknanya:

1. Mengirimkan wakil

Foto via The Sasongko Wedding Organizer

Susunan acara ngunduh mantu pada adat Jawa diawali dengan keluarga pengantin pria yang akan mengirimkan wakilnya ke keluarga pengantin wanita. Wakil ini tidak akan membawa tangan kosong, namun akan turut menghantarkan pisang ayu dan suru ayu yang melambangkan sedyo rahayu yang berarti kesejahteraan.

Selain itu, sang wakil atau utusan ini juga akan meminta izin untuk membawa pengantin baru ke kediaman keluarga pengantin pria untuk melangsungkan acara ngunduh mantu.

2. Iring-iringan pangombyong

Foto: Fotologue Photo

Susunan acara ngunduh mantu adat Jawa yang berikutnya adalah iring-iringan pangombyong yang terdiri dari sepasang pengantin, orang tua mempelai wanita, kerabat dekat, hingga tetangga yang berjalan beriringan untuk mendatangi rumah keluarga pengantin pria. Setibanya rombongan ke kediaman pengantin pria, mereka akan disambut dengan iringan Gendhing Boyong yang dilakukan oleh pihak pengantin pria.

Pada prosesi ini, pengantin akan mengenakan riasan dan busana pengantin. Begitu juga dengan rombongan pangombyong atau iring-iringan yang juga akan mengenakan busana dan riasan sebagaimana mereka menghadiri acara dan resepsi pernikahan.

Salah satu hal yang unik dari prosesi iring-iringan pangombyong ini adalah jika rombongan melewati jembatan. Jadi jika rombongan melintasi jembatan, maka mereka wajib melemparkan sajian yang diberikan kepada wakil sebelumnya ke bawah jembatan. 

3. Wijik pupuk

Foto via Ellelui Projects

Ketika pasangan pengantin sampai di rumah keluarga pihak pria, maka mereka harus melakukan wijik pupuk terlebih dahulu. Wijik dalam bahasa Jawa adalah cuci atau bilas. Jadi pada prosesi ini, kedua pengantin akan membersihkan kaki dengan air bunga setaman yang dibantu oleh ibu pengantin pria.

Makna di balik prosesi ini adalah untuk membersihkan segala hal buruk yang mungkin sempat hinggap dan terbawa mengingat pasangan pengantin menempuh jarak yang cukup jauh untuk melangsungkan prosesi ngunduh mantu.

4. Dialog penyerahan imbal wicara

Venue: Pendhopo Ayem Tentrem

Susunan acara ngunduh mantu dilanjutkan dengan imbal wicara atau sambutan balasan. Prosesi ini pada dasarnya adalah serah terima yang dilakukan oleh kedua keluarga untuk menyerahkan pengantin wanita kepala keluarga pihak pria.

Pada prosesi ini, perwakilan dari keluarga pihak wanita akan memberikan sambutan yang berisi menyerahkan pengantin kepada keluarga pengantin pria. Selanjutnya perwakilan keluarga pihak pria akan memberikan sambutan balasan berupa penerimaan kedua pengantin ke dalam keluarga.

5. Unjukan tirto wening

Foto via Instagram/Pendhopo Ayem Tentrem

Unjukan berarti minuman, tirto berarti air, dan wening berarti bening atau putih. Jadi pada prosesi ini, pasangan pengantin akan meminum dua gelas air putih yang diminumkan oleh orang tua pengantin pria. Prosesi ini memiliki makna dan harapan agar rumah tangga pengantin baru ini akan selalu diberi ketenangan dalam bertukar pikiran, menyelesaikan masalah, dan memutuskan sesuatu bersama.

6. Sindur binayang

Foto: Tosuka Project

Susunan acara ngunduh mantu berikutnya adalah keluarga pihak pria yang akan menyambut kedatangan rombongan pengantin wanita sambil menyerahkan seserahan. Ayah pengantin pria juga akan mengambil keris yang dibawa oleh pengantin pria yang kemudian akan diganti dengan pusaka lainnya yang sudah disiapkan.

Prosesi dilanjutkan dengan ibu pengantin pria yang akan menyampirkan kain sindur ke pundak pengantin pria dan wanita. Kemudian ayah pengantin pria akan menarik kedua ujung kain sambil berjalan di depan kedua pengantin dan menuntun mereka menuju pelaminan. Sedangkan ibu pengantin pria sendiri akan memegang bahu kedua pengantin dan turut mendorongnya dari belakang hingga ke pelaminan. Prosesi sindur binayang ini biasanya diiringi dengan Gendhing Manten Boyong Basuki atau Pelog Barang.

7. Sungkeman

Foto: Faralljibrill Photo & Film

Sesampainya di pelaminan, kedua pengantin akan melakukan prosesi sungkeman kepada orang tua. Acara ini merupakan bentuk rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada orang tua yang sudah merawat dan memberikan bimbingan hingga mereka bisa membangun rumah tangga sendiri.

8. Ramah tamah dan doa bersama

Foto via Ellelui Projects

Rangkaian acara ngunduh mantu ini diakhiri dengan ramah tamah dan doa bersama. Acara ini biasanya dipandu oleh pemuka agama atau orang yang dituakan di area setempat. Tidak lupa acara ini juga dilanjutkan dengan pemberian jamuan serta pengambilan foto bersama.

Itu dia 8 susunan acara ngunduh mantu adat Jawa yang lengkap. Perlu diingat bahwa upacara ini bukan sesuatu yang wajib, ya. Jadi jika kamu dan pasangan menghendaki upacara pernikahan adat Jawa yang sederhana, kamu tidak perlu melangsungkan acara pasca pernikahan ini.

Jika dilihat dari susunan acaranya, kamu juga perlu mempersiapkan banyak hal sebagaimana mempersiapkan resepsi pernikahan. Jadi jika anggaranmu terbatas, kamu bisa melangsungkan acara ngunduh mantu secara sederhana atau bahkan tidak melangsungkannya sama sekali. Tidak apa-apa, kok! Jadi, kamu ingin melangsungkan acara ngunduh mantu atau tidak, nih?

vncoartikeladmin

Recent Posts

Kenapa sih Cincin Kawin Itu Harus Emas?

Hi, lovebirds! Kamu pasti udah nggak sabar mempersiapkan salah satu momen paling bahagia dalam hidup,…

2 hari ago

Dimana Batu Safir Biru Terbaik di Dunia Sering Ditemukan? Yuk, Cari Tahu!

Hai, kamu! Pasti udah nggak asing lagi dengan keindahan batu safir biru, kan? Batu permata…

6 hari ago

Anniversary Ring, Tren Baru untuk Rayakan Pernikahan: Sudah Tahu Seberapa Pentingnya?

Seiring waktu, pernikahan bukan hanya tentang hari H saja. Perayaan ulang tahun pernikahan atau anniversary…

6 hari ago

Memilih Cincin Pernikahan yang Sempurna untuk Selamanya, Ini Tipsnya!

Pernikahan adalah suatu momen sakral dalam kehidupan seseorang, dan cincin pernikahan menjadi salah satu benda…

7 hari ago

Apa Bentuk Berlian Mempengaruhi Harga Jual?

Hai, kamu pecinta perhiasan atau lagi cari-cari berlian impian? Kalau iya, kamu pasti sering denger…

1 minggu ago

Dari Mana Awal Mula Tradisi Tukar Cincin Lamaran?

Hai, kamu! Pernah nggak sih bertanya-tanya dari mana sebenarnya tradisi tukar cincin lamaran itu berasal?…

1 minggu ago