Dari sekian banyak jenis investasi yang ada, bisa dikatakan investasi emas yang paling diminati. Investasi ini dinilai cukup mudah dan murah. Jadi, tidak heran jika kebanyakan investor memulai investasi melalui emas.
Meski termasuk investasi yang memiliki banyak kelebihan, ternyata tetap ada mitos soal seputar investasi emas yang berkembang selama ini. Yang namanya mitos, tentu saja tidak harus dipercaya. Nah, berikut ini 6 mitos tentang investasi emas yang tidak harus dipercaya. Simak juga penjelasannya di bawah ini, ya!
1. Investasi yang paling aman
Dalam dunia investasi, dikenal istilah resiko rendah, sedang dan tinggi. Emas sering dikatakan masuk dalam kategori resiko rendah. Iya, memang benar, sih. Apalagi jika saat harganya naik, kita bisa mendapatkan keuntungan jika menjualnya. Tapi tidak selamanya emas menjadi investasi resiko rendah. Berinvestasi emas berkaitan dengan penyimpanan yang tentunya riskan pencurian atau hilang. Selain itu, harga emas tidak melulu naik, tetap terdapat kemungkinan bisa turun secara drastic.
2. Emas paling stabil
Banyak yang beranggapan bahwa harga emas tergolong stabil. Faktanya, tidak demikian! Di 5 tahun terakhir saja harga emas mengalami kenaikan dan penurunan drastis. Lalu bagaimana mungkin harga emas tergolong stabil sepanjang waktu? Faktanya, harga emas bisa naik turun sewaktu-waktu.
3. Investasi yang paling murah
Investasi emas merupakan investasi yang cocok dengan pemula karena harganya yang tergolong murah. Ternyata anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Jika bicara tentang harga murah, harga 1 lembar saham pun ada yang lebih murah dari 1 gram emas. Semua itu dipengaruhi oleh mekanisme pasar dan jenis serta kondisi perusahaan.
4. Harga emas dipengaruhi tingkat suku bunga
Logam mulia sama sekali tidak berhubungan dan memberikan hasil dalam bentuk bunga. Jadi, mitos harga emas yang dipengaruhi oleh tingkat suku bunga sama sekali tidak harus dipercaya. Yang sudah terjadi, justru harga emas dan suku bunga bergerak ke arah yang berlawanan, meskipun kadang-kadang juga naik turun secara bersamaan.
5. Harga emas dipengaruhi harga saham
Sama dengan tingkat suku bunga, harga emas sama sekali tidak dipengaruhi oleh harga di pasar saham. Studi tentang korelasi antara emas dengan indeks S&P 500 selama 45 tahun sendiri menghasilkan rata-rata 0, di mana keduanya tidak memiliki hubungan.
6. Harga emas stabil
Banyak orang tertarik dengan investasi emas karena harga emas stabil. Nyatanya, harga emas itu juga fluktuatif, lho. Makanya logam mulia antam tiap harinya menerbitkan harga emas. Kalau harga emas hari ini kamu bandingkan dengan harga emas kemarin, terkadang ada beberapa perbedaan. Di sinilah bisa disimpulkan bahwa harga emas itu fluktuatif.
Apalagi kalau menukar emas dengan mata uang yang berbeda-beda, kamu akan menemukan fakta bahwa nilai emas itu berbeda-beda antara mata uang yang satu dan yang lain. Sekalipun harganya fluktuatif, harga emas menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun.
Sebenarnya, memilih investasi emas adalah tindakan yang bijaksana. Hanya saja, jangan serta merta meyakini bahwa investasi ini paling aman dan jauh beresiko, ya. Pada dasarnya, setiap jenis investasi itu sama-sama memiliki resiko, hanya saja bentuknya berbeda.