aturan nikah baru

Aturan Nikah di 2020, Program Baru di Era Jokowi

Tahukah kamu, jika mulai tahun 2020 ada aturan baru terkait syarat menikah yang tak bisa hanya modal cinta dan restu keluarga saja. Aturan nikah baru di era Jokowi-Maruf Amin adalah sertifikasi perkawinan atau pernikahan. Program sertifikasi perkawinan ini sendiri bakal dicanangkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) yang akan atau berencana melakukan pernikahan pada tahun 2020.

Jadi, setiap siapapun yang memasuki perkawinan mestinya mendapatkan semacam upgrading tentang bagaimana menjadi pasangan berkeluarga. Upgrading tersebut berupa mengikuti kelas atau bimbingan pranikah untuk mendapat sertifikat yang dijadikan sebagai syarat perkawinan. Aturan nikah baru ini dianggap bermanfaat dan nantinya akan berguna sebagai bekal bagi pasangan ketika sudah berkeluarga.

Teknis Pelaksanaan Kursus Pranikah Nantinya

Muhadjir, Menko PMK, menyebut program sertifikasi perkawinan ini baru akan dimulai pada tahun 2020. Lamanya kelas bimbingan untuk setiap calon suami istri hingga akhirnya mendapat sertifikat yaitu tiga bulan. Nantinya, Kemenko PMK juga akan menggandeng Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan dalam pelaksanaan program ini. Kementerian kesehatan akan menjadi pihak yang memberi informasi soal kesehatan dan penyakit seputar orang tua dan keluarga, sementara Kementerian Agama berkaitan dengan urusan pernikahan.

Sebenarnya, sudah ada pembekalan yang dulu dilakukan oleh KUA. Namun selama ini hanya sebatas diberi nasihat-nasihat saja. Biasanya, informasi yang diberikan pun itu-itu saja. Jarang ada yan memberikan nasihat soal masalah keluarga yang lebih spesifik dan kompleks, bagaimana mencegahnya, dan lain-lain. Setekah menikah juga rasanya belum ada program untuk mengukur apakah pelatihan pranikah itu efektif atau terbukti menggagalkan perceraian misalnya.

Manfaat Mengikuti Kursus Pranikah, Aturan Nikah Baru

aturan nikah baru
bridestory.com

Kursus pranikah bukan berarti hanya membuang-buang waktu dan uang (maybe) lho tapi juga punya segudang manfaat nih. Pertama, menambah wawasan dan pengetahuan bagi muda-mudi mengenai perkawinan dan hidup berkeluarga dari beragam sisi mulai dari sisi teologi, psikologi, moral, seksualitas, kesehatan, ekonomi, gender, dll. Kedua, memberi pegangan untuk mengambil tindakan dan mengatur hidupnya sendiri menurut azas moral (www.dakta.com/).

Beberapa Respon dari Menteri dan Lembaga Terkait

Komnas Perempuan mendukung adanya usulan soal sertifikat perkawinan ini, namun dengan catatan dalam implementasinya tidak hanya sebatas sertifikat semata. Mereka ingin agar pemerintah justru fokus ke praktiknya pasca menikah. Takutnya, pasangan yang mau menikah nanti Cuma berpikir bagaimana mendapatkan sertifikat saja, tapi tidak menerapkan ilmu yang diperoleh dari kursus pranikah.

Menurut Wakil Presiden Ma’ruf Amin, pembekalan dan sertifikasi ini hanya bertujuan untuk memberikan pemahaman membangun rumah tangga yang baik, bukan memutuskan atau melarang orang untuk menikah. Menurutnya, pembekalan dan sertifikasi ini hanya bertujuan untuk memberikan pemahaman membangun rumah tangga yang baik, bukan memutuskan atau melarang orang untuk menikah. Ma’ruf menyampaikan bahwa sedianya pembekalan pranikah bertujuan memberikan pemahaman kepada warga negara tentang pentingnya membangun rumah tangga yang kuat untuk menghasilkan SDM yang berkualitas.

Menteri Agama Fachrul mendukung gagasan ini. Menurutnya, gagasan tersebut sejalan dengan program bimbingan perkawinan (bimwim) yang telah diselenggarakan oleh Kementerian Agama sejak dua tahun terakhir. Bimbingan perkawinan merupakan revitalisasi kursus pranikah yang sudah ada beberapa tahun sebelumnya. Namun, program ini dinilai kurang efektif dalam membekali calon pengantin.

Sementara, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan bahwa rencana sertifikasi perkawinan ini sebaiknya tidak dijadikan sebagai kewajiban terhadap pasangan yang hendak menikah. Menurut Ahmad, program ini tidak dapat dijadikan sebagai sesuatu yang bersifat wajib. Ia berpendapat bahwa lebih baik pemerintah mendorong calon mempelai untuk menjalani program dengan menjelaskan manfaat dari program tersebut. Menurut Ahmad, program ini tidak dapat dijadikan sebagai sesuatu yang bersifat wajib. Ia berpendapat bahwa lebih baik pemerintah mendorong calon mempelai untuk menjalani program dengan menjelaskan manfaat dari program tersebut.

Pandangan Agama Tentang Kursus Pranikah

Jika kamu merasa ragu ingin melaksanakan kursus ini atau enggak,  kamu harus tahu pandangan agama-agama yang ada di Indonesia tentang kursus pranikah ini.

Agama Katolik dan Kristen

Kursus pranikah wajib mengingat dasar bahwa membangung sebuah keluarga membutuhkan persiapan yang matang, tanpa angan-angan dan untuk memperkuat martabat perkawinan itu sendiri.

Agama Islam

Isalam sendiri mengungkapkan bahwa pendidikan pra nikah penting untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan wa rahmah tanpa adanya perceraian serta reproduksi yang sehat.

Agama Hindu

Agama Hindu meyakini bahw pernikahan sejatinya merupakan yadnya dan perbuatan dharma dan oleh karena itu kursus pranikah bersama sulinggih, dokter, praktisi kesehatan masyarakat serta psikolog juga diperlukan.

Agama Buddha

Meskipun secara tidak eksplisit memberikan kursus pranikah bagi calon pengantin, Buddha memberikan titik-titik perhatian khusus yang harus dilakukan oleh pihak laki-laki maupun wanita sebelum memasuki gerbang kehidupan baru ini baik dari segi sosial, agama maupun moral. Tim Rakernas Rohaniwan Konghucu sejak 2016 menyepakati adanya kursus pranikah dengan syarat yang sedikit lebih rumit dibanding Katolik, Kristen Protestan, Islam, Hindu dan Buddha namun dengan materi yang kurang lebih sama meskipun dengan nama yang berbeda seperti pengenalan diri masing-masing pasangan menurut konsep yin dan yang, thermometer cinta kasih, keharmonisan rumah tangga, delapan kebahagiaan hidup dan mempersiapkan kedatangan sang buah hati.

Setelah membaca penjelasan kursus pranikah dan pendapat-pendapat dari berbagai agama, apakah menurut kamu aturan nikah baru ini penting? Mungkin bagi sebagian orang, kursus pranikah justru merepotkan, namun bagi sebagian lainnya, mungkin menganggap kursus pranikah ini dinilai penting untuk bekal sebelum melangsungkan pernikahan. Itu semua kembali lagi dengan keputusanmu.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *