Pengantin adat Sunda

Mengenal 4 Macam Baju Pengantin Sunda yang Penuh Pesona

Upacara pernikahan adat Sunda menjadi salah satu tradisi pernikahan yang menarik perhatian dan banyak digunakan, salah satunya karena keindahan Siger Sunda yang memikat. Namun tidak hanya itu, pesona baju pengantin Sunda juga memiliki daya tariknya sendiri. Kali ini, kami akan membagikan berbagai jenis baju pengantin Sunda dan makna dibaliknya. Yuk simak!

Fakta Menarik Seputar Pakaian Adat Sunda

Sebelum membahas tentang baju pengantin Sunda, kami akan membagikan sedikit sejarah dan fakta menarik terkait pakaian adat Sunda yang akan dibahas secara langsung di bawah ini:

1. Mendapatkan pengaruh dari Jawa Tengah

Baju pengantin Sunda
Foto via Beblooms Wedding

Etnis Sunda menjadi etnis kedua terbesar di Indonesia setelah etnis Jawa. Meskipun berada di pulau yang sama, namun kedua suku ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan mulai dari bahasa, busana, dan upacara adat lainnya. Namun, letak geografis antara Jawa Barat dan Jawa Tengah yang berdekatan juga turut mempengaruhi budayanya satu sama lain. Salah satunya adalah terkait busana.

Baju pengantin Sunda juga mengenakan beskap dan kebaya sebagaimana yang dipakai oleh pengantin adat Jawa. Pembedanya ada pada beberapa detail pakaian yang menunjukkan keunikan masing-masing daerah. Perbedaan lainnya bisa kita lihat pada beberapa detail berikut ini:

  • Kebaya pada baju pengantin Sunda memiliki potongan leher berbentuk U, sedangkan pada kebaya Jawa sendiri memiliki potongan berbentuk V.
  • Panjang kebaya Sunda biasanya hingga ke paha, bahkan bisa lebih panjang dari itu. Sedangkan untuk kebaya Jawa, panjangnya hanya menutupi sampai area pinggul saja.
  • Beskap pada baju pengantin Sunda memiliki tekstur yang lebih tebal dan tidak memiliki lipatan di area kerah. Selain itu, potongan pada bagian depan dan belakang beskap dibuat asimetris.
  • Aksesoris pelengkap pada baju pengantin Sunda dan Jawa berbeda antara satu sama lainnya.

2. Dipakai berdasarkan strata sosial

Baju pernikahan adat sunda
Fotografi: Fotologue Photo

Pakaian adat Sunda juga tidak dapat dipakai secara sembarangan. Jenis busana yang dipakai menunjukkan status sosialnya. Tentunya hal ini berlaku pada jaman dahulu, mengingat di masa kini semua orang bisa menggunakan pakaian adat apapun yang diinginkan tanpa harus melihat strata sosialnya.

Berikut adalah penjelasan mengenai setiap jenis pakaian adat Sunda sesuai dengan status sosialnya:

  • Salontreng dan kebaya sederhana

Pakaian ini digunakan oleh kaum petani dan rakyat biasa yang menonjolkan kesederhanaan karena tidak ada ornamen atau aksesoris tambahan. Untuk laki-laki, pakaian ini disebut dengan salontreng. Sedangkan untuk wanita biasanya mengenakan kebaya sederhana dengan kain batik sebagai bawahannya yang disebut dengan sarung kebat.

  • Baju bedahan

Selanjutnya pakaian adat Sunda untuk kaum menengah terlihat lebih modis dan elegan dibandingkan dengan pakaian untuk rakyat biasa. Pakaian ini disebut dengan baju bedahan, di mana pemakainya adalah para saudagar dan istrinya. Selain itu, orang yang memiliki pendidikan tinggi juga bisa mengenakan jenis pakaian ini.

Untuk laki-laki, mereka biasanya mengenakan jas taqwa berupa kemeja putih dengan sarung kebat sebagai bawahannya. Sedangkan untuk wanita sendiri mengenakan kebaya dengan berbagai macam warna.

  • Menak 

Sesuai namanya, jenis pakaian ini hanya dapat digunakan oleh keluarga bangsawan saja. Tentunya desain dan hiasannya terlihat lebih mewah dibandingkan pakaian adat Sunda pada strata di bawahnya. Menak untuk pria memiliki desain seperti jas yang dibuat dari bahan beludru atau velvet dengan jahitan benang emas. Bawahannya sendiri berupa kain batik yang sepanjang lutut yang dilengkapi dengan sabuk emas. Alas kakinya sendiri berupa selop warna hitam.

Sementara itu menak untuk wanita adalah kebaya berbahan beludru hitam dengan hiasan kancing dan manik-manik. Bawahannya menggunakan kain jarik motif rereng. Penampilan ini biasanya dilengkapi dengan perhiasan. Namun untuk saat ini, sudah tidak ada lagi pemisahan antara pakaian dan kelas sosialnya.

3. Baju pengantin Sunda berbeda-beda

Pakaian adat sehari-hari dengan baju pengantin Sunda tentunya berbeda. Jenisnya sendiri berbeda-beda tergantung dari daerahnya. Ada Sunda Siger, Sukapura, Sunda Putri, dan Inten Kedaton yang akan kami bahas lebih detail pada ulasan di bawah.

Jenis Baju Pengantin Sunda

Baju adat Sunda Siger
Foto: Jarcom Photography

Baju pengantin Sunda sudah mengalami banyak perubahan dan modifikasi seiring berkembangnya waktu. Namun untuk saat ini, ada 4 jenis baju pengantin Sunda yang digunakan sesuai dengan daerahnya masing-masing.

Setiap jenis baju pengantin Sunda ini juga memiliki ciri khasnya sendiri yang membedakan antara satu sama lainnya. Berikut adalah perbedaan yang menonjol diantara Sunda Putri, Sunda Siger, Sukapura, dan Inten Kedaton:

1. Sunda Putri

Pengantin Sunda putri
Foto via Griya Seni Ekayana

Ciri khas dari baju pengantin Sunda Putri adalah pada tatanan rambut Puspasari yang berupa sanggul simetris dan tidak menggunakan sanggul tempel seperti tatanan rambut pernikahan pada umumnya. Jadi rambut asli pengantin wanita akan digulung secara melingkar dan dibuat sebagai sanggul. Kemudian akan dihias dengan menggunakan rangkaian bunga melati yang menjuntai hingga ke dada.

Sanggul ini juga dilengkapi dengan hiasan kepala lainnya seperti kembang goyang, ceduk mantul, dan juga tiara agar tampilan pengantin wanita terlihat semakin mempesona.

Untuk pengantin prianya sendiri akan mengenakan jas buka Prangwedana dengan warna yang senada dengan busana pengantin wanita. Untuk kain batik yang digunakan oleh pengantin pria juga sama dengan yang digunakan oleh pengantin wanita. Pengantin pria juga akan mengenakan bendo sebagai penutup kepala dengan hiasan permata. Ada juga keris yang disematkan pada pinggang sebagai simbol kegagahan dan perlindungan.

2. Sunda Siger

Pengantin Sunda Siger
Foto via Marlene Hariman

Riasan pengantin Sunda Siger menjadi salah satu yang paling populer karena keindahan siger, yaitu hiasan kepala yang menyerupai mahkota yang digunakan oleh pengantin wanita. Pemakaian siger ini menonjolkan aura pengantin wanita yang bagai bangsawan pada zaman dahulu yang mengenakan mahkota di atas kepalanya.

Untuk kebaya yang digunakan sama dengan kebaya pada Sunda Putri, yaitu kebaya kartini dengan kain jarik sebagai bawahannya. Motif yang biasa digunakan adalah motf batik sidomukti, lereng ereng, atau Garutan. Untuk sanggulnya juga sama dengan Sunda Putri, yaitu sanggul Puspasari.

3. Sukapura 

Pengantin sunda sukapura
Foto via Castello Bride

Baju pengantin Sunda model Sukapura digunakan di daerah Tasikmalaya. Keunikan dari pakaian Sukapura adalah pengantin pria tidak mengenakan mahkota karena berdasarkan sejarah yang ada, tidak ada kerajaan yang menguasai daerah tersebut. Hanya ada kaum bangsawan yang ada di area Tasikmalaya.

Pengantin Sunda Sukapura Siger
Foto via Sanggar Liza

Keunikan lainnya terletak pada sanggul Priangan. Selain itu, godek yang digunakan juga berbeda. Biasanya godek akan diarahkan melingkar keluar, namun pada riasan Sukapura, godeknya diarahkan ke dalam. Untuk warna busananya sendiri beragam dan cantik! Kamu bisa memilih untuk menggunakan warna merah marun, biru, merah, hijau, kuning, atau warna lainnya yang memiliki nuansa warna muda yang ringan.

4. Inten Kedaton

Pengantin Sunda Inten Kedaton
Foto via Fiq Wedding Art

Terakhir, ada baju pengantin Sunda model Inten Kedaton yang merupakan tiruan busana Kerajaan Galuh. Busana pengantin ini umumnya digunakan di daerah Ciamis. Ciri khas busana pengantin ini terletak pada warna bungur atau ungu yang berhiaskan payet keemasan.

Pada bagian dada dan pundak dilengkapi dengan hiasan berbentuk teratai berwarna keemasan yang memberikan kesan agung dan mewah. Tidak hanya itu, ada hiasan yang digunakan pada lengan atas berupa hiasan kilat bahu dan pending keemasan pada pinggang.

Hiasan kepala pada pengantin wanita menggunakan Siger Ratu Haur Kuning dan ronce melati yang menjuntai hingga pinggang. Untuk kebayanya sendiri juga mengenakan kebaya khas Sunda dengan coak leher dan tanpa lidah yang dibuat dari bahan kain Sunda. Hal ini karena Kerajaan Galuh menolak keras pengaruh budaya Jawa, sehingga tidak menganakan kebaya kartini seperti pada baju pengantin Sunda lainnya.

Kamu bisa memilih salah satu dari 4 macam baju pengantin Sunda di atas. Atau kamu juga bisa menggunakan baju pengantin Sunda yang umum digunakan pada upacara pernikahan seperti di bawah ini:

Baju Pengantin Sunda Untuk Pria

 

Baju pengantin pria sunda
Foto via Griya Seni Ekayana

Baju yang dikenakan oleh pengantin pria pada pernikahan adat Sunda adalah Jas Buka Prangwedana yang menyimbolkan kewibawaan dan kejantanan. Bawahannya adalah kain batik yang dililitkan dari pinggang hingga mata kaki dengan menggunakan motif lereng eneng prada atau sido mukti.

Motif lereng eneng prada menyimbolkan bahwa pasangan pengantin akan menghadapi rintangan bersama-sama dalam pernikahan dan diharapkan mampu melaluinya bersama. Sedangkan motif batik sido mukti memiliki harapan agar pengantin mendapatkan kebahagiaan dan masa depan yang lebih baik.

Pengantin pria juga akan mengenakan bendo, yaitu penutup kepala yang dibuat dari kain batik dengan hiasan batu permata pada bagian depannya. Ada juga keris dan boro sarangka, yaitu wadah untuk menyimpan keris, yang disematkan pada pinggang belakang.

Baju Pengantin Sunda Untuk Wanita

Baju pengantin wanita sunda
Foto via Griya Seni Ekayana

Untuk pengantin wanita, mereka akan mengenakan kebaya brokat dengan berbagai pilihan warna netral seperti putih, krem, atau kuning. Untuk bawahannya sendiri sama seperti yang dipakai oleh pengantin pria, yaitu batik motif lereng eneng prada atau sido mukti.

Kepala pengantin wanita juga akan dihiasi dengan siger Sunda berupa mehkota dengan berat sekitar 1,5 hingga 2 kg yang dibuat dari campuran logam. Siger Sunda ini memiliki makna dan harapan agar pemakainya diberikan kebijaksanaan, kearifan, dan rasa hormat.

Di belakang Siger Sunda, ada kembang tanjung berjumlah 6 buah yang memiliki makna kesetiaan pengantin wanita terhadap pasangannya. Ada juga 7 kembang goyang dengan 5 buah menghadap ke depan dan dua kembang goyang menghadap ke depan yang memiliki arti bahwa wanita Sunda harus tampak cantik jika dilihat dari depan maupun belakang.

Pengantin adat Sunda
Fotografi: Imagenic

Tidak hanya itu, sanggul akun dihias dengan ronce melati yang menjuntai hingga ke pinggang. Ronce melati ini melambangkan kesucian dan kemurnian wanita Sunda. Riasan terakhir adalah daun sirih dengan bentuk belah ketupat pada tengah dahi pengantin wanita yang merupakan suatu tolak bala, yaitu harapan agar pasangan pengantin dijauhkan dari marabahaya dan petaka.

Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai baju pengantin Sunda dari daerah tertentu hingga pakaian pengantin yang umum digunakan. Makin tertarik untuk mengenakan busana pengantin Sunda di upacara pernikahanmu? Baca juga artikel lainnya di V&Co Jewellery biar kamu nggak ketinggalan informasi menarik seperti ini, ya!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *