Menguji Emas dengan Metode Pembakaran

Menguji Keaslian Emas dengan Metode Pembakaran, Efektifkah?

Maraknya peredaran emas palsu yang ada di masyarakat membuat kita harus bisa memastikan bahwa emas yang kita miliki benar-benar asli. Salah satu metode yang sering digunakan untuk menguji keaslian emas adalah metode pembakaran. Meskipun terdengar ekstrem, metode ini dinilai cukup efektif dan bisa dilakukan dengan mudah di rumah. 

Metode pembakaran memanfaatkan sifat-sifat unik emas yang membuatnya berbeda dari logam lainnya. Emas asli tidak akan terbakar atau berubah warna ketika terkena panas tinggi, sementara logam palsu sering kali akan menunjukkan perubahan yang mencolok. Perubahan fisik yang terjadi pada emas tersebut akan memberikan indikasi yang jelas tentang keasliannya. Metode pembakaran ini tidak hanya sederhana, tapi juga memberikan hasil yang cepat dan cukup bisa diandalkan.

Namun, sebelum kamu mulai melakukan tes ini di rumah, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Pastikan kamu mengambil langkah-langkah keamanan yang tepat untuk menghindari kerusakan pada barang berharga lainnya, ya! Berikut beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum menguji emas kamu menggunakan metode pembakaran.

Reaksi Emas Asli Saat Dibakar

Menguji Keaslian Emas
Foto: CNBC Indonesia

Untuk mengetahui keaslian emas, salah satu metode yang bisa kamu gunakan adalah dengan membakar emas tersebut. Meskipun sederhana, cara ini bisa membantu membedakan emas asli dari emas palsu berdasarkan reaksi yang terjadi pada emas saat dibakar. Ada dua indikator yang bisa kamu dijadikan sebagai acuan apakah emas tersebut asli atau tidak. Berikut penjelasannya:

  • Indikator Warna

Ketika emas asli dibakar, warnanya akan berubah dan perubahan warna ini bisa digunakan sebagai salah satu indikator untuk membedakan antara emas asli dan palsu, tergantung pada campuran logam yang terkandung di dalamnya. Emas murni, khususnya dengan kemurnian 99,99% atau 24 karat, akan berubah warna menjadi hitam ketika dibakar. Reaksi ini adalah hal yang wajar dan menunjukkan sifat kimia emas murni.

Dan sebaliknya, emas palsu atau emas dengan kemurnian yang lebih rendah (kurang dari 24 karat) mengandung logam lain yang akan mengalami oksidasi saat dibakar. Proses oksidasi ini terjadi karena logam-logam tambahan tersebut bereaksi dengan oksigen di udara, menghasilkan senyawa oksida. Akibatnya, perubahan warna yang terjadi pada emas palsu akan berbeda-beda tergantung pada jenis logam yang ada dalam campuran tersebut.

Meskipun metode pembakaran ini bisa memberikan petunjuk mengenai keaslian emas, perlu diingat bahwa membakar emas tidak terlalu direkomendasikan. Emas yang dibakar bisa mengalami kerusakan fisik yang permanen, yang pada akhirnya bisa menurunkan nilai jualnya. Kerusakan ini bisa berdampak negatif pada investasi emas kamu, dan bisa membuatnya kurang bernilai dan lebih sulit dijual di masa mendatang.

  • Indikator Bentuk

Selain perbedaan warna, perubahan bentuk juga merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi keaslian emas saat dibakar. Emas murni dengan kadar kemurnian 99,99% akan mengalami perubahan bentuk yang signifikan ketika terkena api. Ini karena emas murni memiliki tingkat ketahanan yang rendah, membuatnya mudah dibentuk dan dicetak sesuai keinginan. Sifat fisik ini menyebabkan emas murni sangat rentan terhadap panas dan mudah mengalami deformasi.

Sementara itu, logam-logam lain seperti tembaga, perak, dan besi tidak akan menunjukkan perubahan bentuk yang sama ketika dibakar. Logam-logam ini memiliki titik lebur yang jauh lebih tinggi dan sifat fisik yang lebih keras dibandingkan emas murni, sehingga mereka tetap mempertahankan bentuk aslinya meskipun terkena panas. Perbedaan ini bisa menjadi indikator tambahan dalam menentukan apakah emas tersebut murni atau tidak.

Pada perhiasan emas yang mengandung campuran logam lain, lapisan emas pada permukaannya mungkin akan meleleh ketika dibakar, memperlihatkan logam-logam yang lebih gelap seperti tembaga atau besi di bawahnya. Perubahan ini menunjukkan bahwa emas tersebut tidak sepenuhnya murni dan mengandung campuran logam lain. Proses melelehnya lapisan emas ini mengungkapkan bahwa perhiasan tersebut hanya dilapisi emas pada permukaannya, sedangkan bagian dalamnya terdiri dari logam lain yang lebih murah.

Menguji Emas dengan Metode Pembakaran 

cara menguji keaslian emas
Foto cover: Super You

Metode pembakaran adalah salah satu cara yang sederhana dan populer untuk menguji keaslian emas. Teknik ini memanfaatkan sifat-sifat unik emas, termasuk titik lelehnya yang tinggi dan konduktivitas termal. Dalam pengujian ini, benda emas seperti cincin, dipanaskan menggunakan nyala api dari pemantik biasa. Dengan mengamati bagaimana benda emas tersebut bereaksi terhadap panas, keaslian emas pun bisa ditentukan.

Untuk melakukan pengujian ini, diperlukan beberapa peralatan, yaitu benda emas yang akan diuji (misalnya cincin emas), pemantik api dengan cairan pemantik, dan sarung tangan pelindung untuk menjaga keamanan selama proses berlangsung. Berikut langkah-langkah yang harus kamu ikuti:

1. Sediakan Alat Penjepit

Sebelum memulai tes keaslian emas dengan metode pembakaran, pastikan kamu sudah menyiapkan alat penjepit atau tang untuk memegang emas yang akan dibakar. Alat ini sangat penting karena akan membantu menjaga tangan kamu tetap aman dari panas yang dihasilkan selama proses pembakaran.

Menggunakan alat penjepit atau tang memungkinkan kamu untuk memegang benda emas dengan aman meskipun emas akan menjadi semakin panas saat terkena api. Hal ini memastikan keamanan selama proses pengujian dan memungkinkan kamu untuk lebih fokus saat mengamati reaksi emas terhadap panas.

Pastikan juga untuk membersihkan alat penjepit atau tang sebelum digunakan, ya. Hal ini penting supaya tidak ada kontaminasi atau residu yang bisa mengganggu hasil pengujian keaslian emas.

2. Gunakan Korek Gas Butana

Dalam pengujian emas dengan metode pembakaran, kunci untuk hasil yang akurat adalah sumber api yang stabil dan kuat. Oleh karena itu, penggunaan korek gas butana jauh lebih direkomendasikan daripada korek api sekali pakai biasa. Korek api berbahan gas butana menghasilkan nyala api yang lebih konsisten dan stabil, sehingga memungkinkan pengamatan yang lebih baik terhadap reaksi emas terhadap panas.

Sebelum memulai pengujian, pastikan korek gas butana terisi penuh. Hal ini penting untuk mencegah gangguan pada proses pembakaran dan memastikan observasi reaksi emas yang jelas. Tangki gas yang terisi penuh akan menjamin nyala api stabil selama pengujian, sehingga menghasilkan hasil yang lebih bisa diandalkan.

Saat melakukan tes pembakaran, perhatikan juga lingkungan sekitar dan pastikan ventilasi ruangan yang baik saat melakukan pengujian. Sebisa mungkin, hindari kontak langsung dengan nyala api dan tetap gunakan penjepit untuk memegang benda yang diuji selama proses tes berlangsung.

3. Lakukan Pembakaran Selama 60 Detik

Berapa lama waktu yang diperlukan untuk melihat reaksi emas asli jika dibakar? Setidaknya, metode pembakaran ini perlu dilakukan selama 60 detik. Durasi ini penting untuk memastikan emas terekspos pada suhu tinggi yang cukup lama.

Meskipun api yang stabil dan kuat sangat penting, durasi pembakaran juga tak kalah pentingnya. Emas perlu dipanaskan cukup lama agar mencapai suhu tinggi yang bisa memicu reaksi logam campuran di dalamnya. Selama pembakaran, emas asli akan menunjukkan karakteristik tertentu yang bisa diamati untuk menentukan keasliannya.

Perlu diingat bahwa jika emas yang diuji memiliki ukuran yang cukup besar, mungkin diperlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu yang diperlukan untuk pengujian. Durasi yang lebih lama akan memastikan bahwa seluruh bagian emas terekspos panas dengan merata, memberikan hasil yang lebih akurat.

4. Amati Perubahan yang Muncul

Setelah pembakaran berlangsung selama 60 detik atau lebih, hentikan proses pembakaran dan amati perubahan yang terjadi pada permukaan emas. Perhatikan dengan seksama dan kamu bisa menggunakan beberapa hal berikut sebagai indikator keaslian emas yang sudah kamu uji coba:

  • Reaksi terhadap Panas

Emas asli tidak akan mengalami perubahan bentuk atau meleleh saat terkena panas nyala api. Barang perhiasan emas atau yang berlapis emas palsu mungkin menunjukkan tanda-tanda seperti perubahan warna, terkelupas, atau bahkan meleleh karena titik leleh logam dasar atau komponen non-emas yang lebih rendah, seperti kuningan.

  • Bau

Salah satu cara untuk membedakan emas asli dari emas palsu adalah melalui pengamatan terhadap bau yang muncul saat emas terkena panas. Emas asli tidak mengeluarkan bau khas apa pun ketika dipanaskan. Ini disebabkan oleh sifat kimia stabil emas murni yang tidak bereaksi secara signifikan dengan suhu tinggi.

Di sisi lain, emas palsu atau barang-barang yang berlapis emas seringkali mengeluarkan aroma logam atau bau kimia yang dapat tercium ketika dipanaskan. Hal ini disebabkan oleh adanya logam atau bahan kimia lain yang digunakan dalam pembuatan emas palsu atau lapisan emas, yang dapat berubah atau terurai saat terpapar panas.

  • Perubahan Warna

Emas asli cenderung tidak mengalami perubahan warna yang signifikan atau tampak memudar setelah dipanaskan. Sifat ini terkait dengan kemurnian emas murni yang tidak bereaksi secara kimia dengan nyala api.

Di sisi lain, emas palsu atau barang berlapis emas mungkin mengalami perubahan warna yang mencolok setelah terkena panas. Contohnya, bisa berubah menjadi hijau atau bahkan hitam, yang disebabkan oleh reaksi kimia antara logam atau bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan emas palsu dengan panas yang lebih tinggi.

  • Residu

Emas asli umumnya tidak akan meninggalkan residu apapun setelah proses pengujian, karena emas murni cenderung stabil dan tidak mengalami perubahan fisik atau kimia yang signifikan saat dipanaskan dalam pengujian ringan.

Di sisi lain, perhiasan emas palsu atau yang berisi emas sering kali meninggalkan residu hitam atau gelap setelah dipanaskan. Residu ini bisa berasal dari bahan tambahan atau lapisan logam yang digunakan dalam pembuatan emas palsu, yang mungkin tidak stabil atau mudah terurai saat terpapar suhu tinggi.

Setelah dingin, emas asli akan kembali ke kondisi semula tanpa meninggalkan bintik-bintik gelap yang tertinggal akibat proses pembakaran. Bersihkan emas secara menyeluruh dan periksa apakah warna kuning khas emas tetap tidak berubah dan bentuknya tetap sama. Dengan memperhatikan tanda-tanda seperti perubahan warna, bau, dan residu setelah pengujian akan sangat membantu dalam menentukan keaslian emas dengan lebih akurat. Kombinasi dari pengamatan ini bisa memberikan petunjuk yang kuat apakah sebuah barang emas adalah asli atau palsu. 

Batasan Metode Pembakaran dan Pilihan Alternatif

emas asli dengan pembakaran
Foto: Sahabat Pegadaian

Meskipun uji pembakaran emas ini bisa memberikan informasi awal tentang keaslian emas, penting untuk memahami beberapa keterbatasan yang terkait:

  • Hasil yang Tidak Meyakinkan

Menguji keaslian emas dengan metode pembakaran tidak bisa diandalkan secara mutlak untuk menentukan apakah suatu barang emas adalah asli atau palsu. Metode ini hanya untuk memberikan indikasi awal berdasarkan pengamatan visual dan perubahan fisik seperti perubahan warna atau bau.

  • Terbatas pada Barang Emas Padat

Tes ini paling efektif digunakan pada barang emas padat. Jika barang tersebut dilapisi emas atau mengandung logam lain seperti perak sterling, hasilnya mungkin kurang akurat. Barang berlapis emas juga bisa memberikan kesan keaslian yang salah, karena lapisan emas bisa mempengaruhi tampilan visual atau reaksi terhadap panas.

  • Potensi Kerusakan pada Barang Berharga

Pengujian dengan panas bisa berpotensi merusak barang emas atau barang yang bernilai tinggi, seperti perhiasan antik atau barang koleksi yang berharga. Penting untuk memperlakukan pengujian dengan hati-hati dan mempertimbangkan alternatif pengujian yang lebih ringan untuk barang-barang berharga atau bersejarah.

Metode pembakaran adalah salah satu teknik yang efektif dalam menguji keaslian emas. Dengan mengamati perubahan warna dan sifat fisik saat emas terkena panas, metode ini memberikan hasil yang bisa dipercaya bagi para ahli dan pengrajin emas. Keakuratan dalam proses ini penting untuk memastikan bahwa emas yang digunakan dalam berbagai produk atau investasi memenuhi standar kualitas yang diharapkan. Dengan demikian, metode pembakaran tetap menjadi salah satu pilihan utama dalam industri pengujian emas yang terus berkembang.

***

Foto cover: Tamasia