Tips Memilih Cincin Tunangan yang Berkesan untuk Pasangan

Tips Memilih Cincin Tunangan yang Berkesan untuk Pasangan

Cincin pertunangan merupakan salah satu item penting yang harus ditentukan secara teliti agar pertunangan kamu meninggalkan kesan kuat. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa detail penting dalam pemilihan cincin. Jadi nantinya tanda cinta tidak akan mudah hilang termakan waktu.

Sebelum masuk kedalam beberapa detail penting dari pemilihan cincin tunangan kamu harus tahu perbedaanya dengan cincin pernikahan. Jadi tujuan pemilihan cincin nanti tidak salah bahan dan desain sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman. Karena memang tidak sedikit yang salah mengartikan kedua cincin ini.

Dari segi pemakaiannya cincin pertunangan hanya dipakai setelah prosesi pertunangan selesai hingga hari pernikahan saja. Jadi bisa dikatakan bahwa cincin tunangan hanya digunakan dalam jangka pendek saja. Nantinya setelah menikah cincin pertunangan akan digantikan oleh cincin pernikahan. Lalu dari letaknya juga berbeda dimana cincin pernikahan dipakai di jari manis sebelah kanan. Sedangkan cincin pertunangan digunakan pada jari manis sebelah kiri.

Perbedaan tempat ini sering dimanfaatkan para wanita untuk tetap menggunakan kedua cincin tersebut secara bersamaan setelah menikah, karena kerap digunakan secara bersamaan maka tidak jarang para wanita memilih desain cincin yang cocok digunakan bersama. Jadi ketika cincin dipakai bersama di tangan kiri dan kanan akan menimbulkan kesan yang cocok. Ini juga bisa menjadi pertimbangan saat memilih desain cincin nantinya.

Bahan Cincin Pertunangan yang Paling Pas Digunakan

Bahan Cincin Pertunangan yang Paling Pas Digunakan

Ada beberapa bahan yang sering digunakan sebagai cincin pertunangan jadi kamu bisa menyesuaikan sendiri tergantung selera. Jadi dari beberapa bahan berikut ini dapat dikalkulasi seberapa besar kecocokan, manfaat, dan budget yang perlu dikeluarkan untuk mendapatkannya.

1. Emas Kuning

Emas kuning adalah salah satu bahan cincin yang paling sering digunakan oleh orang tidak hanya untuk pertunangan atau pernikahan saja namun juga keperluan lainnya. Selama ini cincin emas kuning menjadi sebuah ciri khas tersendiri dikalangan masyarakat indonesia karena dianggap logam paling mulia.

Meskipun saat ini sudah banyak alternatif lain namun popularitas emas kuning sebagai bahan cincin belum pudar. Jadi bagi kamu yang menginginkan cincin berbahan emas kuning tetap akan terlihat elegan tanpa kesan kuno. Hal ini karena desainer cincin sekarang lebih kreatif dan banyak pilihan bentuk.

Dari segi perawatan sendiri dibandingkan logam lainnya memang emas kuning cukup lemah dan membutuhkan perhatian khusus. Jadi emas kuning murni dengan karat tinggi memerlukan perhatian yang lebih. Perawatan harus sering dilakukan agar warnanya tidak cepat pudar.

Karena kemurniannya tersebut emas kuning juga tidak terlalu cocok digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Dengan kadar karat tinggi emas kuning mudah bengkok sehingga mempengaruhi nilai estetika cincin. Jadi bagi kamu dengan aktivitas tinggi jangan gunakan emas kuning dengan kadar karat tinggi.

2. Emas Putih

Emas putih memang memiliki perbedaan warna yang jelas dibandingkan emas kuning. Hal tersebut karena terdapat campuran palladium dan logam lain yang membuat warnanya menjadi putih. Dari segi karat sendiri di pasaran tetap terdapat pilihan mulai dari 18 hingga 24 karat.

Penampilan emas putih saat ini lebih diminati karena terkesan modern dan elegan dibandingkan emas kuning. Oleh karena itu lebih banyak pasangan mudah memilih menggunakan emas putih sebagai bahan dari cincin pertunangan. Rata-rata desain dari cincin emas putih juga lebih beragam.

Untuk perawatannya emas putih memang tidak membutuhkan perhatian sedetail emas kuning. Kilaunya masih dapat terlihat karena adanya campuran palladium yang menjaga konsistensinya. Namun sayangnya dari segi kekuatan materi masih relatif sama dengan emas kuning.

Jadi cincin ini hanya sedikit lebih kuat dibandingkan dengan emas kuning. Apabila cincin digunakan untuk kegiatan sehari-hari yang cukup berat maka potensi terjadinya penyok pada cincin masih besar. Kamu sebaiknya menyimpan cincin ini ketika melakukan aktivitas sehari-hari.

3. Rose Gold

Bahan rose gold merupakan salah satu pilihan bagi mereka yang bosan dengan warna emas yang monoton. Warna kemerahan pada bahan emas ini ditimbulkan oleh adanya campuran perak dan perunggu sehingga mampu mengubah konsentrasi warna pada bahan.

Penampilan emas yang unik ini tentu menjadi nilai estetika tersendiri bagi para penggunanya. Jadi emas bisa memiliki lebih banyak pilihan desain yang dapat disesuaikan oleh keinginan pemakainya. Bahkan popularitas dari emas merah semakin meningkat karena pilihan dan keunikan desainnya tersebut.

Meskipun memiliki warna yang cantik namun perawatan untuk bahan emas merah ini tidak terlalu sulit. Bahkan kekuatan dari logam ini cukup tinggi sehingga pengguna tidak perlu melepasnya saat kegiatan sehari-hari. Cincin dengan bahan emas merah cukup sulit dibengkokkan.

Untuk menjaga kilau dari emas merah pengguna hanya perlu membersihkannya saja menggunakan kain halus atau bahan katun. Jadi daya tahan dari cincin ini cukup tinggi dan dapat digunakan dalam jangka panjang. Potensi kerusakan yang minim ini membuat para pengguna aktif sering memilihnya.

4. Perak

Perak merupakan bahan alternatif yang juga digunakan untuk membuat cincin. Meskipun popularitas cincin perak murni kurang diminati namun perak campuran memiliki pangsa pasar cukup luas. Banyak kaum muda memilih menggunakan perak karena lain dan tidak mainstream.

Perak murni memang tidak kalah cantik dengan emas murni namun sayangnya komposisi bahannya jauh lebih rapuh. Perak tanpa campuran sangat mudah rusak dan memudar karena terkena asam dari keringat. Jadi untuk pemakaian jangka panjang kurang disarankan.

Namun perak murni pas untuk kegiatan seremonial atau sebagai sebuah tanda saja. Apabila menginginkan cincin perak yang kuat maka campuran perak dan palladium dapat menjadi pilihan. Dengan tambahan bahan palladium cincin perak akan menjadi sangat kuat dan tahan lama.

Warnanya juga tidak akan mudah pudar meskipun terkena asam seperti halnya perak murni. Jadi kamu bisa menyesuaikan sendiri, cincin pertunangan nantinya akan dipakai jangka panjang atau sebagai tanda mata saja. Jika sebagai tanpa mata maka perak murni dapat menjadi sebuah pilihan.

5. Platinum

Bahan yang satu ini memang masih belum menggeser emas sebagai penghuni kasta logam paling mulia. Namun kelangkaan dari bahan platinum membuat harganya bisa lebih tinggi dibandingkan emas murni. Jadi dari segi harga kamu bisa membandingkan mana yang harus dipilih.

Dari segi kekuatan bahan sendiri struktur dari platinum sangat kuat dan tahan korosi. Jadi cincin ini dapat digunakan bahkan saat melakukan aktivitas berat seperti berolahraga. Pengguna tidak perlu khawatir warna akan memudar atau korosi saat terkena asam dari keringat.

Biasanya cincin berbahan platinum digunakan oleh pria yang tidak diperbolehkan menggunakan perhiasan emas. Selain itu desain dari cincin platinum memang cukup banyak memberikan pilihan bagi para pria. Bentuknya yang elegan dan terkesan maskulin membuatnya menjadi primadona para pria.

6. Palladium

Setelah sebelumnya bahan ini berkali-kali disebutkan sebagai campuran dari logam lain namun sebenarnya palladium sendiri juga digunakan sebagai bahan utama dari cincin pertunangan. Memang kekuatannya berada di bawah platinum dan harganya juga relatif lebih murah.

Karena penampilannya yang hampir sama seperti platinum, palladium seringkali digunakan sebagai alternatif cincin pria. Bahan ini juga tahan terhadap korosi namun sayangnya struktur bahannya tidak terlalu kokoh. Namun untuk pemakaian jangka pendek seperti cincin tunangan tetap bisa digunakan.

Desain dari cincin palladium juga beragam dan banyak yang memberikan desain maskulin sehingga cocok dipakai oleh pria. Jadi jika kamu mencari jenis bahan cincin yang kuat namun harganya terjangkau maka palladium dapat menjadi opsi yang tepat.

Keenam bahan tersebut adalah yang paling sering digunakan oleh orang Indonesia dan memiliki banyak desain. Jadi ada banyak opsi untuk menyesuaikan selera agar pas digunakan saat momen bahagia. Apapun pilihan bahannya selalu utamakan selera agar tidak menyesal ketika sudah membeli cincin.

Bagaimana Memilih Desain Cincin yang Benar?

Sebagai sebuah item dengan pangsa pasar yang tinggi tentunya pilihan desain akan sangat banyak. Jadi tidak salah jika kamu bisa kebingungan dalam menentukan desain apa yang akan digunakan sebagai cincin tunangan tersebut. Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam memilih desain tunangan.

1. Pertimbangkan Jangka Waktu Pemakaian

Tidak jarang para wanita ingin mengenakan cincin pertunangannya bahkan setelah prosesi pernikahan berlangsung. Biasanya cincin tunangan akan dikenakan sepasang dengan cincin kawin sehingga bisa menjadi perhiasan yang dipakai untuk jangka waktu lama.

Jika hal ini akan kamu lakukan maka pemilihan bahan harus teliti agar kecantikan cincin dapat bertahan lama. Kekuatan dari struktur bahan juga perlu dipertimbangkan agar cincin tidak cepat rusak. Oleh karena itu diperlukan bahan campuran yang kuat.

Cincin emas merah atau cincin platina dapat menjadi solusi jika ingin digunakan dalam jangka waktu lama. Bahan platina yang kuat membuatnya tahan terhadap pengaruh luar sehingga kilau tetap terjaga dan bahan ini juga tahan karat sehingga tidak memerlukan perawatan terlalu detail.

Emas merah juga dapat digunakan sebagai salah satu bahan cincin yang dipakai dalam jangka panjang. Campuran perunggu pada komponen penyusunnya membuat cincin emas merah memiliki ketahanan struktur yang cukup tinggi. Jadi cincin tidak mudah rusak.

Namun untuk cincin emas merah sendiri perlu diperhatikan kecocokannya terhadap kulit. Karena terkadang campuran antara emas, perunggu, dan palladium pada cincin emas merah dapat menyebabkan iritasi pada beberapa kulit tertentu. Jadi pertimbangkan hati-hati pemilihan bahan dasarnya.

2. Selera dari Pemakai

Ini adalah salah satu faktor terpenting bagi para pengguna cincin pertunangan. Seperti apapun ketahanan dan bahan dari cincin apabila desain tidak sesuai maka tidak akan bisa memuaskan selera. Jadi pastikan desain dari cincin dipilih tepat sesuai dengan kehendak.

Salah satu alternatif agar desain tidak melenceng dari ekspektasi adalah dengan menggunakan jasa pengrajin cincin. Dengan merancang desain sendiri dan pemakainya pada pengrajin maka hasil desain cincin bisa pas dengan selera dari penggunanya.

Namun perlu diperhatikan saat memesan cincin pertunangan dari para pengrajin bahan apa yang digunakan. Karena tidak semua pengrajin memiliki logam dengan standar sama. Jadi kualitas dalam jangka panjang mungkin bisa berbeda dari cincin yang dijual di galeri.

3. Budget

Faktor terakhir yang juga perlu diperhitungkan adalah besarnya anggaran dana. Jika kamu mengalokasikan dana besar tentu berbagai macam model bisa dipilih sesuai kehendak. Namun ketika anggaran lebih difokuskan untuk cincin pernikahan maka kualitas cincin tunangan juga mungkin menurun.

Salah satu alternatifnya adalah memaksimalkan anggaran pada dua cincin tersebut. Jadi hasil dari cincin pertunangan dan pernikahan akan sama-sama bagusnya. Tentu jika cincin memiliki kualitas dan desain cantik kamu akan senang memakainya dalam jangka waktu lama.

Setelah mengetahui aspek tersebut lalu desain apa saja yang bisa kamu pilih menjadi cincin pertunangan. Tentu ada beberapa pilihan yang bisa disesuaikan dengan karakter dari pemakainya. Berikut ini adalah beberapa tipe yang bisa kamu jadikan rekomendasi ketika mendesain cincin tunangan.

Model Cincin Tunangan yang Recommended

1. Minimalis

Cincin Berlian Wanita DR001211

Bagi kamu yang tidak menyukai aksesoris terlalu glamor maka bisa menggunakan cincin tunangan wanita dengan desain minimalis. Dengan menggunakan cincin bergaya minimalis maka penggunaanya tidak akan terlalu mencolok. Sehingga cincin dengan desain ini pas digunakan kapanpun situasinya. Meskipun memiliki desain minimalis namun budget dari cincin seperti ini tidak selalu lebih murah. Justru dengan desain cincin minimalis kamu bisa memaksimalkan kemurnian dari bahan penyusun. Misalnya saja dengan menggunakan platinum murni maka harganya bisa cukup fantastis.

2. CIncin Motif Daun atau Bunga

Cincin Berlian Wanita DR001618

Untuk yang tidak ingin menggunakan cincin dengan aksesoris terlalu over namun masih menginginkan detail maka cincin motif daun bisa menjadi pilihan. Bentuk dari cincin pertunangan motif ini masih terbilang cukup simpel sehingga tidak terlalu mencolok. Namun jika diperhatikan maka cincin memiliki pola yang cantik di tangan. Karena menggunakan motif tentunya kekuatan struktur dari cincin dapat berkurang. Jadi kamu harus lebih teliti dalam merawat cincin tersebut agar kilau dan bentuknya tetap terjaga dalam jangka panjang.

3. Cincin Eksklusif

Cincin Berlian Wanita DR001325

Cincin eksklusif biasanya dipesan sesuai dengan kehendak dari penggunanya. Bahan aksesoris yang digunakan juga tergolong mewah seperti berlian. Tentu ketika memakainya kesan elegan akan terpancar dan akan meningkatkan kepercayaan diri dari pemakainya. Namun cincin dengan desain yang kompleks seperti ini tentu membutuhkan perawatan yang cukup teliti. Kamu juga tidak disarankan memakainya setiap hari karena dapat memperpendek usia cincin tersebut.

Tentu kamu tidak ingin kehilangan kilau cantik dari cincin pertunanganmu bukan. Tiga desain cincin tersebut merupakan pilihan yang paling sering digunakan oleh orang Indonesia. Tentu desain bisa disesuaikan lagi dengan selera dari pemakainya dan juga anggaran yang disediakan. Jadi potensi desain dari cincin ini memang tidak terbatas dan memberikan banyak pilihan bagi penggunanya.

Setelah mengetahui berbagai macam aspek mengenai cincin pertunangan pasti kamu tidak ingin ketinggalan tentang bagaimana menjaga cincin agar tetap berkilau. Apalagi jika cincin tunangan akan dipakai dalam jangka panjang pasti potensi kerusakan akan meningkat dan membuat cincin tidak cantik lagi.

Cara Merawat Cincin agar Tahan Lama

  1. Bersihkan dengan Kain Halus

    Cara merawat cincin sebenarnya cukup mudah cukup dengan membersihkannya setiap hari dengan kain halus seperti katun atau wol. Ini berfungsi untuk mengurangi akumulasi asam yang dihasilkan oleh kulit dan menempel pada permukaan cincin. Jadi dengan perawatan ini cincin bisa tetap cantik.

  2. Bersihkan dengan air hangat

    Lalu jika terdapat kotoran yang sulit dibersihkan pada sela-sela cincin bisa menggunakan air hangat. Pastikan menggunakan air dengan PH netral agar tidak mempengaruhi kondisi logam. Kamu bisa menggosok dengan air hangat atau paling mudah merendamnya dulu selam 10 hingga 15 menit.

  3. Cuci dengan sabun

    Kamu bisa mencampur air hangat tersebut dengan sedikit sabun dengan konsentrasi rendah. Kemudian gosok perlahan dengan kain halus atau sikat bayi jika kotoran menempel pada sela-sela dalam cincin. Jadi dengan cara ini permukaan cincin tidak akan terluka pada saat dibersihkan.

Berbagai informasi tadi tentunya sudah sangat lengkap bagi kamu yang berniat memiliki cincin pertunangan. Mulai dari pemilihan bahan hingga cara perawatannya bisa diketahui dengan mudah. Jadi tunggu apa lagi segera cari cincin yang pas sebagai tanda cinta bersama dengan pasangan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *