Cincin tunangan couple adalah cincin yang umum dimiliki setiap pasangan yang ingin melanjutkan hubungannya ke jenjang yang lebih serius dan melewati sebuah proses sakral pranikah bernama pertunangan. Cincin tunangan dikenakan sebagai simbol pemersatu dua hati yang saling berkomitmen untuk bersama, bahu membahu membangun kehidupan rumah tangga yang sejahtera.
Karena dikenakan oleh sepasang insan, cincin ini tentu tidak dibuat sendirian! Cincin tunangan dibuat satu model untuk dua orang, alias berpasangan. Ada dua cincin dengan satu model yang saling berhubungan. Adanya cincin tunangan couple sebagai tanda bahwa masing-masing pasangan telah ‘diikat’ oleh sebuah perjanjian tidak tertulis untuk melangsungkan prosesi sakral pada waktu yang telah ditentukan di masa yang akan datang, yaitu pernikahan.
Umumnya, cincin tunangan couple dikenakan di jari manis tangan kiri tiap pasangan. Namun, ada juga tradisi yang mengkhususkan si perempuan saja yang mengenakannya. Jadi, walaupun ada dua, laki-laki tidak wajib mengenakannya. Pemilihan tangan kiri ini menyimbolkan pasangan belum terikat secara resmi, tapi memiliki tererikatan komitmen yang akan dilangsungkan di kemudian hari. Pemilihan jari manis konon katanya berasal dari tradisi kuno Yunani dan Romawi. Alasannya karena di jari manis terdapat pembuluh darah vena amoris. Vena amoris adalah pembuluh darah yang menghubungkan aliran darah dari tangan ke jantung. Jadi mengenakannya sama saja menghubungkan dua tangan sebuah pasangan ke masing-masing jantungnya. Keterikatan hati yang abadi, dalam, dan sarat makna. Romantis sekali, bukan? Selain dua hal di atas, sudah seberapa kenalkah kita dengan cincin tunangan couple ini? Kenali lebih lanjut, yuk!
Sejarah Cincin Tunangan Couple
Cerita perjalanan cincin tunangan couple diawali dari tradisi bangsa Mesir Kuno dan Yunani Kuno. Namun, sejarah cerita yang bisa ditelusuri kita mulai saja dari Bangsa Romawi Kuno. Cincin tunangan couple awalnya terbuat dari besi. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman dan meningkatnya gengsi, penggunaan bahan dasar emas lama-lama menggantikan tradisi. Penggantian bahan dasar ini menyiratkan kesungguhan melamar yang lebih mendalam dan penuh arti, karena secara kualitas dan harga, emas jelas di atas besi. Warnanya yang elegan menambah citra tinggi dalam pelaksanaannya. Emas juga lebih awet daripada besi. Awalnya, hanya kaum bangsawan yang mengenakan cincin emas, tapi lambat laun rakyat mulai mengikuti jejaknya. Ketika bepergian pun, cincin tunangan couple yang terbuat dari emas ini tidak cepat rusak.
Sejarah selanjutnya dilanjutkan oleh Bangsa Nasrani. Abad ke-11, gereja mengumumkan penggunaan cincin tunangan couple sebagai pentingnya bukti pengikatan komitmen dalam wujud yang nyata melalui cincin ini. Sejarah pun mulai mengakar ke Bangsa Nasrani. Tiga abad setelahnya, yaitu zaman Renaissance, cincin tunangan couple ditemukan penggunaannya yang menambah unsur berlian. Berlian memiliki posisi batu mulia di atas emas. Yang mana lebih menonjolkan sisi elegan, kesakralan, tingkat sosial, dan gengsi. Jadi, ketika menemukan prosesi pertunangan menggunakan cincin tunangan bertahta berlian ini, sudah dipastikan keluarga calon pria berasal dari kalangan kelas sosial yang tinggi karena harga berlian pun jauh lebih mahal dari emas.
Abad ke-16, proses pertunangan menggunakan cincin tunangan couple ini pun diresmikan sebagai proses yang wajib dalam agama Nasrani. Ada sumber yang mengatakan bahwa hanya wanita saja yang mengenakannya, di jari manis tangan kiri. Lama-lama prosesi pertunangan dibuat lebih resmi prosesnya, ditambah doa- doa dan dipimpin imam gereja setempat.
Bentuk dan Model Cincin Tunangan yang Familiar
Bentuk dari cincin tunangan couple ini bermacam-macam. Berikut akan disajikan beberapa model jenis cincin tunangan couple pada ulasan di bawah ini:
- Cincin Tunangan Rose Gold
Sesuai dengan namanya, cincin tunangan rose gold berwarna emas dengan sensasi warna pink di dalamnya. Cincin tunangan ini terbuat dari campuran emas dengan logam lain yang membuatnya berwarna kemerah- merahan. Semakin kuat campuran logam lain (biasanya digunakan perunggu), sensasi warna pink akan lebih pekat.
Cincin tunangan rose gold menyiratkan aura feminin, lembut, dan elegan dalam satu bentuk. Tren ini pernah populer di Rusia, walau akhirnya mengalami penurunan minat. Pemilihan cincin tunangan rose gold cocok diberikan untuk wanita yang lembut, keibuan, dan penuh kasih sayang.
- Cincin Tunangan Palladium
Warna khas dari cincin tunangan palladium adalah putih berkilau. Bahan dasar palladium sering digunakan sebagai bahan campuran emas untuk membuat emas putih. Sifatnya pun kuat dan anti korosi. Palladium sangat cocok dikenakan oleh wanita dengan aura yang tenang, lembut, dan penurut.
Palladium digunakan sebagai bahan untuk membuat cincin tunangan juga karena sifatnya yang kuat dan anti korosi. Bahan ini umum dipilih oleh laki-laki muslim karena laki-laki dilarang untuk menggunakan perhiasan emas. Harganya yang terjangkau dengan eleganitas yang tidak kalah bagus menjadikan cincin palladium populer untuk digunakan sebagai cincin tunangan couple.
- Cincin Tunangan Blue Sapphire
Cincin tunangan blue sapphire ini memang unik sekali. Penggunaan warna biru yang mencolok ini cocok dikenakan pada wanita yang mandiri, tegas, dan penuh wibawa. Selain elok karena warnanya, cincin tunangan safir biru ini tidak kalah dari segi harganya. Bahkan pernah menjadi populer kedua yang memiliki kepadatan dan kekuatan yang tinggi setelah berlian. Safir juga merupakan bahan alam yang sulit ditemukan. Jadi, tidak heran harganya juga amat fantastis. Namun, bayangkan jika melekat di jari manismu, amat manis dan elok, bukan?
Nah, dari uraian di atas, tentunya kamu sudah lebih paham dong, asal-usul dan beberapa bentuk dari cincin tunangan couple ini? Kira-kira, manakah yang sesuai denganmu untuk dijadikan cincin dalam pertunanganmu?