Cincin berlian ternyata tidak hanya yang berwarna jernih atau bening saja. Ternyata ada jenis berlian berwarna yang semakin membuat keunikan dan keindahan tersendiri. Salah satu yang cukup banyak digemari adalah cincin berlian merah. Seperti apa cincin berlian merah tersebut? Apakah bisa membedakan cincin berlian merah yang asli dan palsu?
Mengenal Cincin Berlian Merah
Berlian yang berwarna alami memang cukup langka apalagi yang punya warna jernih sekali. Namun, tidak dengan cincin berlian yang berwarna. Meskipun berwarna tentunya tidak menyurutkan keindahan dan kemewahan. Berlian ternyata terdiri dari dua belas warna yang berbeda serta memiliki 230 kombinasi warna.
Warna berlian merah termasuk banyak digemari. Warna ini dianggap sebagai lambang energy, cinta dana girah. Maka dari itu, banyak orang yang memburu cincin berlian merah. Tak heran jika batu berwarna merah termasuk yang harganya mahal. Harga per karat juga termasuk tinggi.
Aturan Memilih Cincin Berlian Merah
Saat membeli cincin berlian merah, kamu juga harus mengetahui cara memilih cincin berlian merah yang tepat. Pertama dari segi pemilihan berlian. Biasanya banyak orang yang memadu padankan berlian merah dengan jenis berlian warna lainnya. Atau ada sebagian orang yang ingin memakai beberapa batu untuk disematkan dalam satu cincin berlian yang cantik.
Perlu diingat bahwa tidak ada berlian yang warnanya sama persis. Mungkin kamu akan kesulitan untuk mencari berlian khususnya yang berwarna merah memiliki warna yang persis. Mungkin terdapat perbedaan dari tingkat kejernihan hingga intensitas. Maka dari itu, kamu harus pandai untuk mengatur perpaduan warna ini.
Selain itu, kamu juga harus memperhatikan logam atau bahan cincin yang akan dipakai. Warna berlian turut berpengaruh terhadap kecocokkan dengan warna cincin. Misalnya berlian berwarna merah bisa kamu padukan dengan cincin rosegold sehingga warna merahnya semakin menyala. Hal ini yang perlu kamu perhatikan dengan jelas.
Cara Memastikan Keaslian Berlian Merah
- Lebih berat dari yang palsu
Berlian merah masuk ke dalam deretan batu permata yang berharga. Maka dari itu, kamu jangan sampai tertipu mengenai keaslian dari batu berlian. Ada beberapa cara mudah untuk mengetahui keaslian dari batu permata tersebut. Tentu saja perbedaan dari batu asli dan palsu bisa dilihat dari beratnya.
Batu permata atau berlian yang asli pasti punya berat yang lebih tinggi. Saat dipegang, batu yang asli juga akan terasa lebih berat. Sementara yang palsu akan jauh lebih ringan. Dari perbandingan sederhana ini saja kamu sudah bisa membedakan keduanya. - Memasukan ke dalam air
Kamu juga bisa mengujinya dengan cara memasukkan kedua batu ke dalam air. Jika batu yang dimiliki adalah asli, maka batu tersebut akan tenggelam. Sebaliknya jika kamu punya yang palsu maka batu tersebut malah mengapung. Tentu cukup berbeda bukan dari beratnya saja.
Karakteristik batu berikutnya yang bisa kamu lihat dengan jelas adalah suhu dari batu tersebut. Batu yang asli akan memberikan rasa dingin ke kulit. Caranya kamu bisa menempelkan batu tersebut ke pipi atau bagian tubuh lain. Maka akan terasa dingin jika memang batu permata yang kamu miliki benar-benar asli. - Membakarnya
Mengenai suhu, batu permata yang asli tahan terhadap suhu dingin maupun panas. Kamu bisa mengetesnya dengan membakar batu dengan korek api. Batu permata yang palsu umumnya akan retak, pecah dan juga rusak. Sementara batu berlian asli bisa tetap utuh meskipun memang dipanaskan di dalam suhu yang tinggi.
Batu permata atau berlian juga kerap kali harus dibakar dalam proses pengolahannya, ketika menjadi perhiasan cincin emas permata misalnya. Maka, batu bisa berubah menjadi warna kecoklatan ketika dibakar dalam waktu yang cukup lama. Namun bila batu asli maka kamu bisa mengusapnya sehingga bisa kembali ke warna semula.
Sementara jika batu berharga itu palsu, tentu aka nada noda terbakar. Noda tersebut bahkan bisa tidak hilang meskipun sudah dicuci. Ketahanan batu juga diuji terhadap suhu tinggi termasuk ke dalam karakteristik cincin emas permata. Maka tak heran harganya juga mahal. - Memperhatikan cahaya
Batu permata seperti berlian merah secara alami dibentuk melalui sebuah proses geologis. Maka jika kamu menerawang batu maka akan tampak serat alami batuan dari batu tersebut. Beda dengan batu permata palsu yang hanya bening layaknya seperti kaca.
Supaya lebih mudah mengamati serat dari batuan, kamu bisa menyorotkan senter dari bawah batu. Setelah itu, coba letakkan kaca pembesar di bagian atas batu. Jika sudah terlihat seratnya, maka batu permata tersebut bisa dibilang asli. Namun jika hanya gelembung semata maka bisa dipastikan batu tersebut palsu.
Faktor lain yang bisa kamu uji adalah indeks bias. Memang agak sulit untuk memeriksanya. Namun, ini juga bisa menjadi patokan yang jelas antara batu alsi dan palsu. Batu permata yang asli akan punya indeks cahaya besar sehingga tidak dapat tembus pandang.
Kamu bisa meletakkan sobekan koran di bawah batu permata. Bila kamu masih bisa membaca tulisan di koran tersebut, maka ada kemungkinan bahwa batu tersebut palsu. Tentu saja ini menjadi bukti kepadatan dari batu tersebut. - Menggoresnya
Membeli cincin emas permata berarti kamu harus memahami batuan permata itu sendiri. Tak hanya jenisnya saja tetapi juga tahu cara mengecek keaslian batu. Dengan demikian kamu bisa mendapatkan batu terbaik yang kamu inginkan.
Tingkat kepadatan dari batu permata asli sangat tinggi. Bahkan batu permata bisa dibilang tidak bisa menggores benda-benda lain dengan mudah. Kamu bisa mencoba untuk mengigitnya. Jika asli maka tidak akan menimbulkan bekas apapun. Sebaliknya jika gigitan meninggalkan goresan pada batu dan membuat batu pecah, maka batu permata tersebut bisa dibilang palsu.
Jika batu permata yang kamu dapatkan berukuran kecil, kamu bisa mengeceknya dengan bantuan jarum. Caranya juga cukup mudah. Kamu cukup menggoreskan jarum ke batu tersebut. Jika tidak ada goresan sama sekali, maka batu permata disebut asli. Sebaliknya jika digores sedikit saja sudah ada goresan maka bisa dipastikan batu tersebut palsu.
Sebelum kamu membeli berlian, ketahui dulu bahwa berlian yang baik dan benar harus bersertifikat. Salah satu lembaga yang mengeluarkan adalah Gemological Institute of America atau biasa disebut dengan GIA. Untuk menjamin kualitas berlian itu sendiri, pastinya sertifikat GIA akan mencantumkan informasi mengenai hasil analisis dari berlian tersebut. Nah, berikut adalah elemen yang akan dicantumkan dalam sebuah sertifikat.
Dalam sertifikat, GIA juga akan memberikan informasi seputar ketebalan, volume dan tinggi dari keseluruhan berlian. GIA juga akan mengukur dari setiap sudut potongan apakah presisi atau tidak. Dari angka hasil perhitungan tersebut maka seseorang bisa mengetahui kualitas dari berlian tersebut.
Misalnya sudah dipotong dengan gaya Round Brilliant untuk menimbulkan efek yang mewah. Hanya saja belum tentu pemotongan ini bisa mengedarkan cahaya karena sudut pemotongan yang kurang tepat. Hal ini akan membuat cahaya jadi terjebak sehingga berlian justru menjadi redup dan tidak bisa menangkap maupun memendarkan cahaya.
Jika di Indonesia, ada batu Ruby yang sama-sama berwarna merah. Namun, berlian merah dan Ruby tidaklah sama. Karena itu, bila kamu menemukan cincin berlian merah dengan harga yang murah, pastikan kamu mengetahui keasliannya ya!