7 Alasan Menikah Yang Keliru

7 Alasan Yang Keliru Saat Memutuskan Menikah

Pernikahan yang didasari dengan alasan menikah karena sudah menemukan cinta sejati adalah dambaan semua wanita pastinya, kan, ladies! Pada saat kita kecil dan mengetahui kisah cinta dongeng Princess dan Prince Charming, pastinya kita mendamba-dambakan kisah cinta yang sempurna seperti itu dan diakhiri dengan pernikahan sehingga bisa hidup bahagia selamanya, kan? Menemukan seseorang untuk berbagi cerita, memiliki tujuan yang sejalan, dan dapat menerima satu sama lain merupakan alasan-alasan umum dua sejoli memutuskan untuk menikah.

Apabila kisah cinta seperti yang diharapkan, tentunya pernikahan akan lancar. Namun sayangnya, masih ada alasan-alasan yang keliru untuk seseorang memutuskan menikah, nih. Memang, sih, terkadang hal-hal yang dilakukan diputuskan dengan banyak pertimbangan. Namun, jangan sampai kamu salah langkah karena alasan yang salah, ya! Berikut ini akan diulas alasan-alasan umum yang sering keliru bagi seseorang yang memutuskan untuk menikah. Semoga kamu tidak seperti itu ya, ladies!

  • Desakan keluarga

Menikah dengan alasan karena desakan keluarga dan orangtua bukan hal yang jarang terjadi. Banyak orang yang mengadakan pernikahan dengan tergesa-gesa karena tuntutan keluarga. Tidak jarang, kan, ketika berkumpul bersama keluarga pada saat liburan atau hari raya kita ditanya “kapan nikah?”. Apalagi kalau orangtua sudah merasa kita perlu menikah, pasti akan ada dilema antara menulis cerita hidup sendiri atau ingin membahagiakan orangtua.

Kalau sudah seperti ini, hal-hal yang akan dilakukan bisa salah langkah. Misalnya, karena desakan keluarga, seseorang menjadi terburu-buru untuk menikah sehingga memilih pasangan yang asal ada. Tentu hal ini ingin kita hindari apabila kita bermimpi menikah dengan cinta sejati, kan? Selain itu, terdapat banyak kasus dimana orangtua ingin menyegerakan pernikahan sehingga menjodohkan anaknya dengan seseorang yang diinginkan sang orangtua. Memang, pernikahan bukan hanya untuk dua orang saja namun juga untuk keluarganya. Namun, yang menjalani bahtera pernikahan, kan, tetap pasangan tersebut ya, ladies?

  • Pasangan dengan kondisi finansial yang baik

Menikah dengan alasan kondisi finansial bukanlah merupakan hal yang terjadi hanya satu-dua kali. Walaupun, memang, alasan menikah karena menemukan pasangan dengan latar belakang finansial yang baik adalah suatu hal yang lumrah, tapi tu merupakan alasan yang keliru. Mungkin untuk wanita seperti kita, menikah dengan pasangan yang kaya-raya akan membuat kita membayangkan kehidupan yang mewah bagaikan sang putri.

Namun, cinta tetap tidak bisa dibeli dengan harta karena tentunya harta dapat habis. Menikah dengan alasan finansial dapat mengakibatkan salah satu pasangan meninggalkan pasangannya apabila kondisi ekonomi rumah tangga memburuk. Tentu hal ini harus dihindari, kan, ladies? Memang sih, menikah dengan orang yang memiliki kondisi finansial yang baik bukan suatu larangan. Namun, alangkah lebih baiknya apabila kamu lebih mempertimbangkan kecocokan dan rasa cinta dan kasih kamu pada seseorang, ya!

  • Merasa kesepian dan tidak ingin sendiri

Merasa kesepian karena sendiri adalah perasaan yang tidak dapat dihindari dan dapat terjadi kapan saja, apalagi kalau kita sudah penat dengan kerjaan kita. Namun, kalau kamu memiliki alasan menikah karena kesepian, itu merupakan alasan yang keliru. Dengan menikah, tidak ada jaminan kamu menjadi tidak kesepian lagi. Bisa jadi, malah lebih menimbulkan banyak masalah karena kamu menikah dengan tergesa-gesa dan memilih orang yang kurang tepat.

Memang, kesepian bisa mengakibatkan banyak hal terjadi, seperti depresi dan hilangnya kebahagiaan sehingga menjadi kurang semangat. Namun, jangan menggantungkan kebahagiaan kamu pada orang lain ya, ladies! Apabila kamu merasa kesepian dan tidak ingin sendiri, ada banyak solusi lainnya selain menikah, misalnya, dengan kamu mengikuti kegiatan sosial atau mengikuti kursus yang merupakan hobi kamu. Pilihlah pasangan yang tepat di waktu yang tepat sebagai alasan kamu untuk menikah ya, ladies!

  • Faktor usia

Alasan menikah karena faktor usia merupakan alasan yang paling umum terjadi. Usia dijadikan standar seseorang harus menikah. Apabila ada seseorang yang sudah diatas umur 30 tahun, lantas seseorang itu terus didesak untuk melakukan pernikahan karena takut “tidak laku”. Hal ini tentu sangatlah keliru karena usia bukanlah merupakan patokan umum seseorang harus menikah.

Orang yang sudah diatas umur 30 tahun tapi belum menemukan pendamping hidup yang cocok untuknya sehingga belum menikah merupakan suatu hal yang lumrah. Umur bukanlah penentu kedewasaan sehingga seseorang harus sudah menikah. Yang paling penting adalah apakah orang yang dipilih untuk dinikahi adalah orang yang tepat dan memiliki kecocokan serta membagi rasa kasih yang sama ya, ladies!

  • Lari dari masalah

Mendengar kalimat “udah capek, mau nikah aja” dari mulut muda-mudi jaman sekarang bukanlah sesuatu yang jarang terjadi, bukan? Hal ini membuat banyak orang menjadikan kalimat tersebut serius sehingga pernikahan dilaksanakan secara buru-buru karena ingin lepas dari masalah.

Tentu, hal ini merupakan alasan menikah yang keliru! Menikah bukanlah suatu jalan keluar akan banyaknya masalah. Dengan kamu menikah, tidak ada jaminan menjadi lepas semua beban hidup, lho! Banyak hal yang bisa akan terjadi setelah pernikahan. Oleh karena itu, pikir-pikir kembali ya, ladies, tentang alasan pernikahan kamu!

  • Takut kehilangan dan takut tidak menemukan orang lain yang lebih baik

Tidak sedikit orang yang memilih pernikahan dengan alasan menikah takut kehilangan. Mungkin kamu merasa takut tidak bisa menemukan orang lain yang lebih baik dari kekasih kamu sekarang atau terlalu merasa pasangan kamu “The One” sehingga kamu tidak memikirkan matang-matang akan menjadikan dia pasangan hidup kamu. Memang, cinta itu buta, terkadang apabila kita sudah sayang terhadap seseorang, hal-hal lain menjadi tidak dihitung. Hal-hal fatal seperti apabila pasangan kamu menunjukkan tanda-tanda abusive, tentu harus diperhatikan, ya, ladies! Jangan sampai karena kamu terlalu sayang dan takut kehilangan, hal-hal fatal seperti itu tidak dipertimbangkan.

Selain itu, jangan pula kamu jadikan penampilan fisik pasangan menjadi alasan kamu untuk menikah ya! Hanya karena pasangan kamu setampan Prince Charming, kamu jadi tidak mau melihat orang lain lagi dan merasa takut kehilangan. Dengan begitu, kamu mempercepat pernikahan tanpa mempertimbangkan hal lain dengan matang. Tentu hal ini bisa berakibat fatal, ladies! Urusan jodoh perlu dipilah baik-baik karena dia akan menjadi pasangan hidup kamu sampai tua nanti! Pelajari apakah dia mencintai kamu dengan tulus dan tidak terjebak standar pasangan yang ditentukan. Selain itu, kamu juga perlu mencari tahu apakah pasangan kamu memiliki tujuan yang sejalan dan tentunya dapat melengkapi kelebihan dan kekurangan masing-masing.

  • Tuntutan sosial

Selain desakan keluarga, tuntutan sosial juga menjadi alasan seseorang untuk menikah. Tentu, hal itu bisa jadi keliru. Hanya karena melihat teman-teman dan saudara-saudaranya sudah menikah, menjadikan kamu ingin menikah dengan terburu-buru. Hal ini merupakan tuntutan sosial yang lumayan kejam, ya, ladies!

Karena memang perasaan iri sulit dihindari. Namun, hal-hal yang diawali dengan perasaan iri bisa jadi berujung menjadi tidak baik, lho. Jangan sampai kita jadi memilih pasangan dengan asal dan sembarangan karena tidak ingin kalah dengan teman-teman yang sudah menikah.

Menikahlah karena kamu sudah siap, menemukan cinta sejati yang memiliki tujuan yang sejalan dan dapat melengkapi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jangan sampai kamu melaksanakan pernikahan secara terburu-buru karena alasan menikah yang keliru ya, ladies! Selamat mencari cinta sejati dan pasangan hidup!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *