Apakah Cincin Tunangan Harus Sepasang?

Apakah Cincin Tunangan Harus Sepasang?

Sudah saling yakin dengan pasangan untuk melangkah ke tahap lebih serius. Tahap selanjutnya bisa dengan melamar pasangan dengan pemberian cincin tunangan. Meski bukan sebuah keharusan namun sudah menjadi tradisi prosesi pertunangan dengan memberi cincin. Pertanyaan yang sering muncul apakah harus cincin tunangan sepasang?

Sebelum lebih jauh berbicara cincin tunangan, ada baiknya mengetahui awal mula tradisi pertunangan dimulai. Cincin tunangan dipercaya pertama digunakan pada masa romawi kuno dengan menggunakan cincin dari batu, gading, tulang, tembaga dan besi. Baru lama kemudian peradaban mulai mengenal emas sebagai cincin. Hal tersebut dibuktikan dari temuan di reruntuhan kota Pompeii.

Awalnya cincin tunangan menjadi simbol atau tanda kepemilikan atas seorang perempuan. Namun seiring kemajuan peradaban dan kesadaran kedudukan yang sama antara pria dan perempuan, cincin tunangan kini menjadi simbol keseriusan atau keinginan kuat pasangan pria menikahi pasangan perempuan. Sejarah selanjutnya mencatat pertama kali penggunaan batu berlian pada cincin tunangan pada tahun 1477 M.

Selanjutnya perkembangan cincin tunangan berkembang di tiap daerah dengan berbagai tradisi berbeda. Dalam tradisi pernikahan ada kebiasaan tukar cincin antar pasangan pengantin, sehingga cincin pernikahan sengaja dibuat sepasang. Nah, lantas bagaimana dengan tradisi lamaran atau pertunangan?

Pedoman Cincin Pertunangan dan Haruskan Cincin Tunangan Sepasang?

Pedoman Cincin Pertunangan dan Haruskan Cincin Tunangan Sepasang?
Foto: Piqsels

Menjawab rasa penasaran berbagai hal tentang cincin tunangan sepasang. Selain itu pertanyaan yang sering ditanya adalah bolehkan cincin tunangan dijadikan cincin kawin? Dan masih banyak pertanyaan lainnya. Untuk menjawab itu semua, berikut berbagai hal tentang cincin tunangan yang harus kamu tahu:

1. Waktu pemberian cincin

Seperti namanya cincin tunangan atau cincin lamaran diberikan pasangan pria yang akan melamar pada acara lamaran. Sebenarnya tidak ada kewajiban memberikan cincin, hal ini bisa diatur sesuai kesepakatan dan kemampuan pasangan. Namun demikian memberi cincin telah menjadi kebiasaan di banyak tempat. Berbeda dengan cincin kawin yang menjadi syarat wajib di beberapa tempat. Pertukaran cincin dalam upacara pernikahan menjadi simbol penyatuan dua anak manusia yang saling mencintai.

2. Cincin tunangan tidak harus sepasang

Tidak ada keharusan cincin tunangan harus sepasang namun tidak salah jika ingin memiliki cincin tunangan sepasang. Pada dasarnya di Indonesia ada dua kebiasaan yang digunakan. Pertama cincin tunangan hanya untuk dipakai pasangan perempuan setelah dilamar pasangan pria. Kebiasaan ini mengadopsi budaya barat yang biasa melamar perempuan dengan satu cincin.

Namun ada pula tradisi lamaran yang dilakukan dengan acara pertukaran cincin antar pasangan yang bertunangan. Itu artinya harus menggunakan cincin  tunangan pasangan untuk digunakan keduanya. Intinya kamu perlu memastikan ada kebiasaan lamaran di lingkunganmu dan pasangan.

3. Desain cincin tunangan

Cincin untuk tunangan biasanya dibuat lebih mewah dan menawan. Pasangan pria biasanya memilih dengan menyesuaikan karakter dan kesukaan pasangan perempuan. Bisa dengan hiasan batu permata baik berlian atau batu mulia lainnya. Cincin tunangan berlian yang indah dan mewah seringkali menjadi pilihan untuk memberikan kesan pada pasangan perempuan.

Inilah bedanya dengan cincin pernikahan. Cincin pernikahan biasanya dibuat lebih simpel, menggunakan desain polos atau menggunakan batu mulia namun dengan ukuran kecil. Alasannya karena cincin kawin akan selalu dipakai dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Cincin yang terlalu mencolok akan tidak nyaman dipakai terutama bagi pasangan yang bekerja di lapangan. Memilih cincin yang kokoh lebih baik karena cincin kawin diniatkan dipakai dalam waktu yang lama.

4. Simbol keseriusan pasangan pria

Cincin tunangan merupakan simbol sederhana sebagai penanda keseriusan pasangan pria, baik pada pasangan dan keluarga keduanya. Meski berbentuk sederhana, adanya cincin menunjukkan pasangan pria telah siap khususnya secara finansial untuk menikahi pasangan perempuan.

Cincin tunangan yang digunakan perempuan juga sebagai penanda bahwa perempuan tersebut telah terikan secara resmi. Ia tidak lagi bisa dilamar pihak lain tanpa ada alasan pembatalan. Beberapa tradisi yang mengharuskan menggunakan cincin tunangan sepasang juga menerapkan hal yang sama pada pria. Cincin yang digunakan pasangan pria agar ia tidak lagi terbuka dengan perempuan lain.

5. Cincin tunangan sekaligus cincin kawin

Sering kali ada pertanyaan apakah tidak masalah jika cincin tunangan sekaligus digunakan sebagai cincin kawin. Jawabannya boleh saja dengan kesepakatan kedua belah pasangan. Jika keduanya sama-sama yakin untuk serius hingga tahap pernikahan, satu cincin untuk tunangan sekaligus pernikahan tidak jadi masalah.

Pada dasarnya memang tidak ada aturan bahwa cincin tunangan dan cincin kawin harus berbeda. Semua bisa kembali pada kesepakatan dan komitmen kamu dan pasangan. Biasanya menggunakan cincin tunangan sekaligus cincin kawin ini bertujuan untuk menghemat keuangan. Hal tersebut tidak jadi masalah selama dipilih dengan kesepakatan bersama.

6. Pilihan logam mulia

Di Indonesia dengan penduduk terbanyak beragama muslim, banyak pasangan memilih bahan logam non emas untuk cincin tunangan sepasang, khususnya untuk dipakai oleh pria. Alasannya dalam Islam pria dilarang menggunakan barang berbahan emas. Maka bahan logam mulia seperti perak, palladium dan sebagainya banyak menjadi alternatif.

Dengan pemilihan bahan non emas baik pasangan perempuan dan pasangan pria bisa sama-sama menggunakan cincin tunangan. Namun demikian sebelum memutuskan cari tahu dulu kelebihan dan kekurangan masing-masing bahan logam untuk menemukan pilihan paling tepat.

7. Letak penggunaan cincin tunangan

Cincin tunangan biasanya digunakan perempuan pada jari manis tangan kiri. Sedangkan cincin kawin di jari atau tangan lain. Namun tidak ada aturan pasti yang mengatur letak penggunaan cincin tunangan di jari mana. Belakangan, bahkan ada teknik menumpuk cincin pada satu jari atau disebut stacking ring.

Dengan teknik stacking ring memungkinkan untuk menggunakan cincin tunangan dan cincin nikah pada satu jari atau menumpuk. Hal ini tergantung kenyamanan pengguna masing-masing orang.

Bagaimana nasib cincin jika hubungan tunangan gagal


Jika hubungan pertunangan tidak berjalan lancar, gagal atau putus, bagaimana nasib cincin tunangan yang sudah diberikan. Memang tidak ada aturan khusus yang mengaturnya. Tidak ada kewajiban pasangan perempuan untuk mengembalikan cincin pada pihak pasangan pria. Namun demikian, tradisi di Indonesia biasanya pasangan perempuan tetap harus menawarkan untuk mengembalikan cincin pertunangan yang telah diterima.

Jika pada akhirnya pihak pasangan pria menolak maka tidak perlu dikembalikan. Ada pula kebiasaan menjual cincin tunangan yang gagal dan membaginya menjadi dua untuk masing-masing pasangan. Kamu bisa melihat pula kebiasaan yang berlaku di daerahmu. Sebab biasanya di tiap daerah memiliki kebiasaan yang berbeda tentang pertunangan dan aturan cincin tunangan.

Demikian Tentang cincin tunangan dan menjawab bolehkan menggunakan cincin tunangan sepasang. Ada berbagai tradisi tentang pertunangan dan cincin tunangan namun demikian aturan tradisi tersebut tidak mengikat. Semua dapat dijalankan sesuai dengan kesepakatan bersama antar pasangan serta keluarga kedua belah pihak.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *