Mengenal Karakteristik dan Jenis Cincin Emas Permata

Mengenal Karakteristik dan Jenis Cincin Emas Permata

Cincin emas permata termasuk jenis cincin yang bisa dipakai oleh perempuan untuk membuat penampilan semakin anggun dan menawan. Jika kamu tertarik untuk membeli cincin tersebut, ketahuilah berbagai jenis cincin beserta karakteristiknya berikut ini.

Ada beberapa jenis batu permata yang biasa dipakai untuk dijadikan hiasan atau aksen pada cincin. Tentu saja setiap batu ini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga bisa membantu kamu mendapatkan cincin emas permata terbaik dan sesuai dengan selera. Apa saja jenis batu permata tersebut?

1. Berlian

Batu jenis ini termasuk yang paling umum dipakai. Hampir setiap cincin emas memiliki batu berlian yang disematkan entah bagian tengah atau mengelilingnya. Batu berlian termasuk ke dalam batu pertama yang keras, solid daj juga punya kualitas fisik paling baik. Tentu saja hal ini bila dibandingkan dengan jenis batu permata yang lainnya.

Salah satu daya tarik dari jenis permata ini adalah kilauan cahaya yang sangat indah. Batu belrian juga termasuk sangat langka apabila mencari yang paling bersih dan sempurna. Maka tak heran jika berlian disebut sebagai batu permata yang paling mahal di dunia. Bahkan ada batu berlian yang harganya mencapai miliaran rupiah.

2. Ruby

Jenis batu permata berikutnya adalah ruby. Banyak orang menyebutnya sebagai batu merah delima. Jenis permata ini sangat unik karena warnanya. Kamu akan menemukan ruby dengan warna merah delima sampai kepada warna merah darah. Jika kamu mencari cincin emas permata dengan batu ruby terbaik, maka kamu bisa mencarinya yang berasal dari Myanmar.

Corak khas berwarna merah akhirnya membuat batu Ruby termasuk yang paling cincin mewah yang mahal. Apalagi karakternya juga termasuk sangat solid. Per bongkah batu Ruby bisa dihargai puluhan sampai dengan ratusan juta rupiah.

3. Safir

Batu permata berikutnya sering disebut dengan batu nimal. Tentu saja karakteristiknya masih sama dengan jenis batu permata lainnya. Safir punya tingkat solid yang tinggi. Banyak orang yang mengatakan bahwa batu safir yang asli dan paling baik hanya bisa didapatkan di India dan Srilanka.

Warna cantik dan menimbulkan kesan mewah membuat harga permata safir cukup naik tajam. Apalagi semakin banyak orang yang memburu jenis batuan ini. Harnya dimulai dari harga puluhan sampai yang paling mahal ratusan juta. Jenis safir juga berbagai macam misalnya safir hitam hingga safir biru.

4. Zamrud

Sama seperti batu permata lainnya, hal yang membedakan zamrud dengan batuan permata lainnya adalah warnanya. Untuk batu satu ini punya kekhasan warna hijau sampai warna hijau tua. Warna ini didapatkan dari hasil kelumit kromium. Zamrud juga disebut memiliki intensitas solid yang tinggi.

Beberapa negara disebut sebagai penghasil zamrud terindah sebut saja Colombia. Warna hijau dari batu permata ini sangat tajam. Maka tak heran banyak kolektor perhiasan yang memburu batuan ini meski harganya sangat tinggi. Pasti akan sangat indah bila cincin emas permata yang kamu miliki memiliki batuan zamrud.

Sebelum membeli cincin emas permata, kamu juga harus mengetahui dan memastikan bahwa batu permata yang dibeli asli dan berkualitas. Ada beberapa kriteria yang perlu kamu ketahui untuk mendapatkan batu permata dengan kualitas yang baik.

Cara Mengetahui Keaslian Batu Permata
File:Sapphire Gem.jpg - Wikimedia Commons

  1. Memiliki Serat Alami

    Batu permata secara alami dibentuk melalui sebuah proses geologis. Maka jika kamu menerawang batu maka akan tampak serat alami batuan dari batu tersebut. Beda dengan batu permata palsu yang hanya bening layaknya seperti kaca. Supaya lebih mudah mengamati serat dari batuan, kamu bisa menyorotkan senter dari bawah batu. Setelah itu, coba letakkan kaca pembesar di bagian atas batu. Jika sudah terlihat seratnya, maka batu permata tersebut bisa dibilang asli. Namun jika hanya gelembung semata maka bisa dipastikan batu tersebut palsu.

  2. Keras

    Tingkat kepadatan dari batu permata asli sangat tinggi. Bahkan batu permata bisa dibilang tidak bisa menggores benda-benda lain dengan mudah. Kamu bisa mencoba untuk mengigitnya. Jika asli maka tidak akan menimbulkan bekas apapun. Sebaliknya jika gigitan meninggalkan goresan pada batu dan membuat batu pecah, maka batu permata tersebut bisa dibilang palsu.

    Jika batu permata yang kamu dapatkan berukuran kecil, kamu bisa mengeceknya dengan bantuan jarum. Caranya juga cukup mudah. Kamu cukup menggoreskan jarum ke batu tersebut. Jika tidak ada goresan sama sekali, maka batu permata disebut asli. Sebaliknya jika digores sedikit saja sudah ada goresan maka bisa dipastikan batu tersebut palsu.

  3. Dingin

    Karakteristik batu permata yang bisa kamu lihat dengan jelas adalah suhu dari batu tersebut. Batu yang asli akan memberikan rasa dingin ke kulit. Caranya kamu bisa menempelkan batu tersebut ke pipi atau bagian tubuh lain. Maka akan terasa dingin jika memang batu permata yang kamu miliki benar-benar asli.

    Mengenai suhu, batu permata yang asli tahan terhadap suhu dingin maupun panas. Kamu bisa mengetesnya dengan membakar batu dengan korek api. Batu permata yang palsu umumnya akan retak, pecah dan juga rusak. Sementara batu permata asli bisa tetap utuh meskipun memang dipanaskan di dalam suhu yang tinggi.

    Batu permata juga kerap kali harus dibakar dalam proses pengolahannya, ketika menjadi perhiasan cincin emas permata misalnya. Maka, batu permata bisa berubah menjadi warna kecoklatan ketika dibakar dalam waktu yang cukup lama. Namun bila batu permata asli maka kamu bisa mengusapnya sehingga bisa kembali ke warna semula.

    Sementara jika batu permata itu palsu, tentu aka nada noda terbakar. Noda tersebut bahkan bisa tidak hilang meskipun sudah dicuci. Ketahanan batu permata terhadap suhu tinggi termasuk ke dalam karakteristik cincin emas permata. Maka tak heran harganya juga mahal.

  4. Berat

    Tentu saja perbedaan dari permata asli dan palsu bisa dilihat dari beratnya. Batu permata yang asli pasti punya berat yang lebih tinggi. Saat dipegang, batu permata yang asli juga akan terasa lebih berat. Sementara yang palsu akan jauh lebih ringan. Dari perbandingan sederhana ini saja kamu sudah bisa membedakan keduanya.

    Kamu juga bisa mengujinya dengan cara memasukkan kedua batu ke dalam air. Jika batu yang dimiliki adalah asli, maka batu tersebut akan tenggelam. Sebaliknya jika kamu punya yang palsu maka batu tersebut malah mengapung. Tentu cukup berbeda bukan dari beratnya saja.

  5. Indeks Bias

    Faktor lain yang bisa kamu uji adalah indeks bias. Memang agak sulit untuk memeriksanya. Namun, ini juga bisa menjadi patokan yang jelas antara batu alsi dan palsu. Batu permata yang asli akan punya indeks cahaya besar sehingga tidak dapat tembus pandang. Kamu bisa meletakkan sobekan koran di bawah batu permata. Bila kamu masih bisa membaca tulisan di koran tersebut, maka ada kemungkinan bahwa batu tersebut palsu. Tentu saja ini menjadi bukti kepadatan dari batu tersebut.

Membeli cincin emas permata berarti kamu harus memahami batuan permata itu sendiri. Tak hanya jenisnya saja tetapi juga tahu cara mengecek keaslian batu. Dengan demikian kamu bisa mendapatkan batu terbaik yang kamu inginkan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *