Salah satu persiapan sebelum menikah adalah cincin kawin untuk kedua pasangan. Ada banyak jenis logam mulia yang bisa kamu pilih, mulai dari cincin perak, emas, palladium, titanium, dan lainnya. Lalu, bagaimana ketentuan cincin pernikahan dalam Islam? Apakah diperbolehkan atau dilarang? Simak penjelasan selengkapnya di sini!
Syarat dan Rukun Menikah dalam Islam
Menikah adalah salah satu bentuk ibadah yang juga memiliki syarat dan rukun seperti ibadah lainnya. Untuk itu, sebelum kami membahas mengenai cincin pernikahan dalam Islam lebih lanjut, alangkah baiknya jika kami singgung sedikit mengenai syarat dan rukun menikah dalam Islam.
Rukun menikah dalam Islam
Agama Islam menetapkan 5 rukun pernikahan, yaitu:
- Pengantin atau mempelai pria
- Pengantin atau mempelai wanita
- Wali nikah dari pihak mempelai wanita
- Dua orang saksi pria
- Ijab kabul atau pernyataan serah terima
Syarat menikah dalam Islam
Ada 7 syarat yang harus kamu penuhi sebelum menikah, yaitu:
- Beragama Islam
- Akil baligh atau sudah dewasa
- Bukan merupakan mahram dari orang yang akan dinikahi
- Tidak sedang melaksanakan ibadah haji
- Mengetahui wali yang akan menikahkan
- Tidak sedang dalam masa iddah bagi wanita atau calon istri
- Calon mempelai wanita bukan istri dari orang lain.
Memakai Cincin Nikah dalam Islam
Dalam rukun dan syarat di atas memang tidak menyebutkan tentang cincin pernikahan dalam Islam. Jika dilihat dari sejarahnya sendiri, proses tukar cincin saat bertunangan atau menikah pun tidak masuk dalam tradisi agama Islam. Tukar cincin ini merupakan kebiasaan orang Eropa dan Cina sebagai simbol untuk mengikat sepasang calon pengantin.
Untuk pemakaian cincin nikah dalam Islam sendiri, hingga saat ini masih menjadi perdebatan antara para ulama. Ada ulama yang melarang, tetapi ada juga yang memperbolehkan pemakaian cincin nikah.
Ulama yang melarang tradisi tukar cincin pernikahan berpendapat bahwa hal tersebut merupakan tradisi masyarakat budaya lain dan tidak sepatutnya ditiru oleh umat muslim. Sesuai dengan hadis yang berbunyi:
“Siapa yang meniru-niru suatu kaum, maka ia termasuk golongan kaum itu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
Selain itu, pemakain cincin emas pada pria juga dilarang dalam sebuat riwayat yang berbunyi:
“Emas dan sutra dihalalkan bagi para wanita dari ummatku, namun diharamkan bagi para pria.” (HR. An-Nasa’i dari Ahmad).
Sementara itu, ulama yang memperbolehkan pemakaian cincin pernikahan mendasarkan pada diwajibkannya memberikan mahar atau mas kawin kepada pihak wanita. Mahar sendiri merupakan salah satu bukti tanda cinta dari pihak pria untuk memuliakan wanitanya. Sebagaimana pada firman Allah SWT yang berbunyi:
“Berikanlah mas kawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari mas kawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.” (QS An Nisa : 4).
Bolehkan Pria Memakai Cincin Pernikahan dalam Islam?
Beberapa hadist menyebutkan bahwa haram hukumnya bagi pria menggunakan cincin nikah berbahan dasar emas. Agama Islam sendiri tidak akan memberikan larangan untuk umatnya tanpa alasan. Larangan penggunaan perhiasan berbahan dasar emas nyatanya bisa mempengaruhi kesehatan pria.
Dari hasil penelitian yang ada, perhiasan emas mengandung atom yang bisa menembus ke dalam kulit dan mengalir ke aliran darah bagi yang memakainya. Jika mempergunakannya dalam jangka waktu yang lama, kandungan atom emas dalam darah dan urin akan meningkat yang menyebabkan serabut sel saraf otak menjadi kusut. Hal terburuk yang bisa terjadi adalah pemakaian perhiasan emas ini akan menjadi pelupa hingga mengidap alzheimer.
Uniknya, hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa hal ini hanya terjadi pada pria saja. Ada pula asumsi mengapa wanita tidak merasakan efek samping tersebut karena wanita mengalami menstruasi setiap bulan. Sehingga kandungan atom emas yang ada dalam darah ikut luruh bersama darah menstruasi.
Bolehkah Memakai Cincin Pernikahan Beda Material
Setelah membaca penjelasan di atas, pasti kamu bertanya-tanya bagaimana solusinya agar sepasang mempelai tetap bisa memakai cincin nikah pasangan yang serasi. Mungkin akan terjadi perbedaan pendapat antara pihak wanita yang menginginkan cincin emas karena lebih kuat dan tahan lama, sedangkan pihak pria sendiri menginginkan cincin yang halal dan tidak membahayakan kesehatannya.
Bahkan ada mitos bahwa cincin pernikahan harus terbuat dari bahan yang sama dengan model yang sama. Jika tidak, maka pernikahan tidak akan langgeng. Alangkah baiknya kamu tidak mempercayai mitos tersebut. Karena pada hakikatnya fungsi dari cincin pernikahan itu sendiri adalah sebagai bukti cinta dan simbol pengikat.
Kamu tetap bisa memesan sepasang cincin kawin dengan bahan dan model yang berbeda, kok. Yang harus kamu pastikan adalah kamu dan pasangan sama-sama menyetujuinya, sehingga tidak akan menimbulkan masalah di masa depan.
Rekomendasi Cincin Kawin untuk Pria yang Boleh dalam Islam
Tenang saja, kamu dan pasangan tetap bisa memakai cincin kawin, kok. Hanya saja kamu harus menghindari cincin berbahan dasar emas kuning dan emas putih. Ini dia beberapa referensi cincin pernikahan selain emas yang halal untuk pria maupun wanita muslim:
Cincin perak
Cincin perak merupakan salah satu jenis cincin yang sering dipakai untuk lamaran dan pernikahan. Cincin perak terbuat dari campuran perak dan tembaga atau nikel. Namun jika kamu memiliki alergi terhadap nikel, kamu harus menghindari pemakaian cincin perak ini.
Selain halal dipakai oleh pria, kelebihan lainnya adalah harga cincin perak yang lebih murah daripada cincin emas. Karakternya juga lunak sehingga lebih mudah untuk dibentuk, apalagi jika kamu ingin pesan desain cincin custom sesuai selera bersama pasangan. Cincin perak juga terasa lebih ringan daripada cincin emas, sehingga tidak akan mengganggu aktivitasmu sehari-hari.
Pastikan kamu memilih cincin perak dengan kadar perak yang lebih tinggi agar warnanya tidak mudah pudar dan kilaunya lebih lama.
Cincin palladium
Selain cincin perak, cincin palladium juga bisa menjadi alternatif pilihan untuk cincin pernikahan dalam Islam. Palladium sendiri memiliki warna yang hampir sama dengan cincin perak, hanya saja palladium memiliki tampilan yang lebih putih. Cincin perak dan palladium juga memiliki perbedaan lainnya.
Kelebihan cincin palladium sendiri tidak menimbulkan alergi untuk pemakainya. Selain itu, cincin palladium juga ringan, tidak mudah tergores, dan warnanya yang tidak mudah pudar meskipun dipakai dalam jangka waktu yang lama.
Cincin platinum
Tidak hanya cincin perak dan palladium saja yang populer, namun cincin platinum saat ini juga sering menjadi pilihan pasangan. Platinum memiliki warna cantik seperti palladium yang bisa dipadukan dengan berbagai jenis berlian. Kelebihan dari cincin platinum sendiri adalah bahannya kuat dan tahan lama, tidak mudah tergores, warna tidak akan pudar, dan tidak menimbulkan alergi pada pemakainya.
Setelah membaca penjelasan mengenai cincin pernikahan dalam Islam hingga rekomendasi cincin yang halal, mana jenis cincin yang ingin kamu pilih bersama pasangan? Cincin perak, palladium, platinum atau logam lainnya? Boleh banget kepoin berbagai bahan logam mulia dan permata untuk wedding ring kamu hanya di V&CoJewellery!
Referensi ayat Al-Quran dan hadist: tafsirweb