Mengenal Anting Emas, Perhiasan dari Zaman Sebelum Masehi

Mengenal Anting Emas, Perhiasan dari Zaman Sebelum Masehi

Mengenal anting emas perlu dikenal secara lebih detail dikarenakan diantara banyak perhiasan yang digunakan untuk mempercantik diri, anting emas mungkin merupakan perhiasan yang akan paling sering dilihat. Tidak seperti cincin yang dikenakan di jari atau gelang yang dikenakan di pergelangan, anting-anting selalu menempel di daun telinga sehingga semua orang dapat dengan mudah melihatnya.

Oleh karena itu, memilih anting yang ingin dikenakan kerap menjadi urusan yang serius. Ingin tampil mengagumkan dengan sepasang anting yang menawan, tetapi justru berantakan karena anting yang dipilih tidak sesuai dengan bentuk wajah. Atau ingin tampil anggun dengan anting kecil yang elegan, tetapi justru jadi tidak terlihat karena tertutup rambut.

Selain menyesuaikan model anting emas yang ingin dikenakan dengan bentuk wajah, masih ada beberapa hal penting lainnya yang perlu kamu ketahui dari perhiasan yang satu ini. Mulai dari asal-usulnya, apa saja bahan yang bisa digunakan untuk membuatnya, serta bagaimana cara menyimpan anting-anting dan merawatnya agar kecantikannya tidak pudar termakan waktu. Nah, mari kita bahas satu per satu, yuk!

 Sejarah Penggunaan Anting sebagai Perhiasan

Meski banyak orang—terutama bagi kamu kaum perempuan—yang senang mengatakan bahwa mereka mengenal anting emas dalam kesehariannya, tidak banyak yang mengetahui asal mula anting emas hingga banyak digunakan seperti sekarang ini. Siapa sangka, manusia ternyata diperkirakan sudah mengenal aksesori yang sederhana ini sejak 5.000 tahun yang lalu, lho!

Catatan paling awal terkait penggunaan anting emas yang bisa ditemukan adalah sebuah lukisan dinding di Persepolis, Persia. Lukisan dinding ini menunjukkan bahwa di masa tersebut tentara Kekaisaran Persia mengenakan anting-anting di kedua telinganya. Disebutkan bahwa pada saat itu, anting-anting tidak hanya digunakan untuk menunjukkan status sosial seseorang semata, tetapi juga profesinya sebagai seorang kesatria. Wah, ternyata awalnya anting-anting tidak hanya digunakan sebagai perhiasan bagi perempuan, tetapi juga dikenakan oleh laki-laki!

Lompat ke tahun 2.000 SM, atau sekitar 4.000 tahun yang lalu, masyarakat Yunani sudah mengenal anting emas sebagai perhiasan untuk mempercantik penampilan perempuan. Berbeda dengan kebudayaan di masa Kekaisaran Persia, pada masa itu tidak ada laki-laki di Yunani yang mengenakan anting-anting karena dianggap sebagai simbol kelemahan. Seiring bertambahnya waktu, anting dari bahan emas mengalami perkembangan yang pesat karena banyaknya sumber emas yang bisa dimanfaatkan. Para pandai emas di Yunani pun mulai mengeksplorasi bentuk-bentuk anting, dari bentuk yang kecil hingga yang besar. Bentuk-bentuk seperti bulan sabit dan kapal mulai banyak digunakan di masa ini.

Uniknya, penggunaan anting emas justru sempat menurun di abad ke-17 di kawasan Eropa. Di era ini, anting-anting tidak lagi menjadi perhiasan yang signifikan karena masyarakat di periode waktu ini kerap menutup bagian telinga dengan rambut palsu, hiasan kepala, hingga baju dengan model kerah yang tinggi. Penggunaan wig cukup merata dilakukan oleh laki-laki dan perempuan Eropa pada masa itu, sehingga anting-anting pun bukan lagi suatu keharusan untuk menunjukkan status sosial.

Setelahnya, di abad ke-20, anting emas kembali mendapat tempat di hati masyarakat Eropa. Setelah anting dengan model jepit ditemukan, ditambah dengan majunya teknik tindik yang membuat tindik tidak lagi sesakit sebelumnya, orang-orang mulai banyak menggunakan anting-anting kembali. Bahkan, pada tahun 1970-an, makin banyak orang yang tergila-gila dengan penggunaan anting yang dipopulerkan oleh para penyanyi dan band rock, lho! Tidak tanggung-tanggung, tindik bahkan mulai dilakukan di bagian tubuh lainnya, seperti hidung, alis, pusar, dan juga bagian-bagian tubuh lainnya yang mungkin terasa asing.

Di Indonesia sendiri, penggunaan anting-anting sebenarnya sudah dilakukan sejak lama oleh penduduk suku-suku pedalaman. Hingga sekarang, beberapa suku di Indonesia juga masih ada yang mengenakan anting-anting untuk menunjukkan status sosial dan identitas sukunya, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Benar, penggunaan anting di Indonesia awalnya memang tidak terbatas pada perempuan saja. Namun, budaya barat yang masuk perlahan-lahan mengubah pandangan penduduk asli Indonesia dan mulai diadopsi dengan menganggap anting emas lumrah dikenakan oleh perempuan, tetapi terasa negatif jika dikenakan oleh laki-laki karena identik dengan musisi rock di Eropa yang pada masa itu memang dipandang negatif.

Bentuk dan Model Anting Emas

Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi, bentuk serta model anting emas pun ikut mengalami perkembangan. Banyaknya persediaan emas yang bisa digunakan untuk berkreasi pun memungkinkan para pandai emas untuk mencoba menghasilkan bentuk-bentuk baru yang terlihat menarik untuk dikenakan. Secara garis besar, kita bisa mengenal anting emas dengan terbagi menjadi tiga bentuk utama. Kita kenali lebih dalam, yuk!

  • Bundar

Anting emas berbentuk bundar bisa dibilang merupakan salah satu bentuk anting-anting yang paling awal. Sesuai dengan namanya, model anting yang satu ini berbentuk melingkar seperti cincin. Bagian atas anting bundar umumnya dibuat lebih tipis agar dapat dimasukkan ke dalam lubang tindik. Ukuran anting model ini bisa bermacam-macam. Perempuan zaman dahulu kerap mengenakan anting bundar dengan ukuran yang besar. Hingga kini, kita juga masih dapat menemukan anting bundar yang besar dikenakan oleh perempuan dari suku tertentu. Anting model ini juga kerap dikenakan oleh mereka yang ingin tampil dengan gaya etnik, terutama bagi mereka yang memiliki fitur wajah yang tegas dan ingin membuatnya tampak lebih lembut.

Anting bundar tidak hanya kerap dikenakan di telinga saja. Beberapa orang cukup percaya diri mengenakan anting bundar di bagian septum atau di antara kedua lubang hidung. Untuk anting septum, kamu bisa memilih untuk menindik dan memasang anting emas permanen atau menggunakan anting hidung model jepit yang tidak mengharuskanmu menindik bagian septum. Selain di telinga dan hidung, anting bundar juga kerap dipasang di alis, lho!

  • Menggantung

Anting emas dengan model menggantung merupakan salah satu aksesori penting bagi kamu yang ingin terlihat elegan dengan praktis. Anting dengan model yang menggantung tidak menempatkan daya tarik utamanya di bagian yang menempel secara langsung pada daun telinga, tetapi pada bandul atau ornamen yang menggantung agak jauh ke bawah. Karena bentuknya, anting model ini sangat tepat dikenakan jika kamu ingin menarik fokus perhatian ke bagian wajah. Oleh karena itu, anting model ini kerap digunakan dengan posisi rambut yang diikat sehingga sepasang anting yang menggantung tersebut bisa menjadi bingkai untuk wajahmu.

Meski ukuran untuk anting emas model menggantung ini ada beberapa macam, ornamen yang menjadi daya tarik utama model yang satu ini umumnya tidak melebihi bahu. Anting-anting yang menggantung hingga bahu dikhawatirkan akan memunculkan gesekan yang dapat menyebabkan anting terlepas tanpa diketahui atau bahkan mencederai telinga jika anting tersangkut di baju. Untuk hiasannya sendiri, ada bermacam-macam dan kerap disesuaikan dengan kebutuhan atau gaya yang diinginkan. Hiasan berupa bandul atau liontin kerap dipilih untuk memunculkan kesan yang anggun dan berkelas, tetapi tidak jarang juga ditemukan anting model menggantung dengan bentuk-bentuk yang lucu untuk menampilkan kesan ceria. Gaya etnik juga bisa didapatkan dengan anting model menggantung ini jika kamu memilih hiasan bulu burung sebagai daya tarik utamanya.

  • Kancing

Anting emas model kancing merupakan salah satu bentuk anting yang paling umum. Untuk model ini, anting biasanya terdiri dari dua bagian, bagian anting-antingnya sendiri dan bagian yang akan mengunci anting setelah dipasang pada daun telinga. Di antara model anting-anting yang lainnya, model kancing bisa dibilang model yang paling banyak dikenakan. Karena memiliki bagian tambahan untuk mengunci anting di daun telinga, anting model ini juga banyak dikenakan oleh anak-anak, sehingga tidak mudah lepas dan hilang meski anak tersebut begitu lincah mengikuti setiap aktivitasnya sehari-hari.

Anting emas dengan model seperti kancing ini cocok untuk berbagai macam gaya tampilan, dari gaya polos yang sederhana hingga gaya anggun dengan mata anting berupa berlian. Anting model ini juga kerap digunakan sebagai anting pertama setelah kamu membuat lubang tindik baru. Umumnya, anting model kancing digunakan untuk mempertahankan lubang bekas tindikan agar tidak tertutup. Inilah mengapa anting model ini lebih mudah ditemui dibanding model-model anting lainnya.

Bahan Pembuatan Anting

Sama seperti kebanyakan perhiasan lainnya, anting-anting dapat dibuat dari berbagai jenis bahan, tergantung dari kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Mulai dari anting emas yang memang sangat mudah ditemukan hampir di mana saja, hingga anting yang terbuat dari silikon yang mudah dibersihkan seperti yang digunakan untuk memperbesar lubang tindik dan menahannya agar tidak menutup. Di antara berbagai bahan pembuat anting, mari kita bahas tiga jenis logam yang paling sering digunakan untuk membuat anting-anting: emas, palladium, dan titanium.

  • Anting Emas

Emas merupakan salah satu logam mulia yang paling sering dibentuk menjadi berbagai macam perhiasan, dari cincin, kalung, gelang, dan termasuk juga anting-anting. Logam mulia yang satu ini kerap dipilih sebagai pembuat perhiasan karena anting emas tidak hanya berfungsi sebagai penunjang penampilan saja, tetapi juga dapat dijadikan investasi mengingat harga emas yang cenderung selalu naik. Selain itu, emas juga dipilih karena sifatnya sebagai logam mulia yang mudah dibentuk. Meski demikian, agar anting yang terbuat dari emas tidak gampang penyok atau berubah bentuk, anting biasanya dibuat dengan mencampur emas bersama logam lain. Tenang saja, campuran ini tidak akan membuat harga antingmu turun, kok. Beberapa campuran justru dapat memberikan nilai tambah, misalnya saja campuran emas dengan tembaga dan perunggu yang digunakan untuk menghasilkan perhiasan rosegold.

Selain mudah dibentuk, alasan lain mengapa emas banyak digunakan sebagai bahan pembuat perhiasan adalah karena logam yang satu ini memiliki kilau yang cantik dan tahan lama. Sebagai perhiasan yang digunakan untuk mempercantik diri, kilau pada anting emas dapat memberikan kesan mewah yang mungkin tidak bisa didapatkan dari jenis logam lainnya. Ditambah lagi, dengan berkembangnya teknologi saat ini, kilau pada emas tidak hanya kuning keemasan saja, tetapi juga bisa berwarna putih yang didapatkan dari emas putih. Perhiasan rosegold pun memiliki kilau tersendiri yang tidak hanya unik dan menarik, tetapi juga elegan dan berkelas.

  • Anting Palladium

Selain anting emas, palladium adalah jenis logam lain yang juga digunakan dalam membuat perhiasan. Logam yang satu ini sering dijadikan alternatif pengganti untuk perhiasan dari emas, karena meski memiliki kualitas kilau yang tidak berbeda jauh, palladium memiliki harga yang jauh lebih terjangkau jika dibandingkan dengan emas. Anting-anting yang terbuat dari palladium memiliki kilau yang cenderung mirip dengan kilau perhiasan dari emas putih. Akan tetapi, karena palladium bukan termasuk jenis logam mulia dan lebih mudah ditemukan dibanding emas, anting dari palladium bisa didapatkan dengan harga yang lebih terjangkau.

Di samping kualitas kilau yang tidak jauh berbeda dan selisih harga yang dimilikinya, palladium juga digunakan sebagai pengganti emas karena tampilannya yang lebih maskulin dibanding emas. Beberapa agama tertentu melarang laki-laki untuk menggunakan perhiasan yang terbuat dari emas, oleh karena itu tampilan maskulin yang dimiliki oleh palladium membuatnya semakin tepat dijadikan pengganti emas, terutama bagi laki-laki.

  • Anting Titanium

Sama seperti emas, titanium sesungguhnya termasuk dalam golongan logam mulia. Oleh karena itu, secara kualitas maupun harga, anting dari titanium mungkin tidak terlalu berbeda jika dibandingkan dengan anting emas. Meski demikian, titanium bisa dibilang bahan yang cukup menarik dijadikan alternatif jika kamu enggan mengenakan perhiasan yang terbuat dari emas.

Karena sifatnya yang keras dan kokoh, titanium juga perlu dicampur dengan logam lain agar lebih mudah dibentuk. Meski demikian, seperti anting emas, ini juga tidak akan menurunkan nilai yang dimilikinya. Anting yang terbuat dari titanium sangat cocok bagi kamu yang ingin tampil unik. Kilau yang dimiliki oleh titanium sedikit berbeda dengan anting-anting lain yang sebagian besar dibuat dari emas. Langkanya titanium juga bisa memberikan kesan ekslusif dan tidak ada duanya. Anting titanium juga cocok bagi kamu yang memiliki kulit sensitif. Sebagai golongan logam mulia, anting-anting dari titanium tidak akan menyebabkan alergi meski dikenakan hampir sepanjang waktu.

Kamu pasti tidak akan suka jika koleksi anting-antingmu jadi berkurang nilainya karena tidak terawat, kan? Apalagi jika anting-anting yang kamu miliki bentuk, model, dan bahannya sudah pas seperti yang kamu idam-idamkan. Tentu akan sayang jika nilai dan kecantikannya berkurang karena tidak dirawat dengan baik, terutama anting emas yang rasanya sayang jika kecantikannya tertutup oleh debu. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam merawat perhiasan agar kecantikannya tidak cepat pudar digerus waktu, cara menyimpan dan membersihkannya.

Mengenal Anting Emas dengan Cara Menyimpannya

Mengenal anting emas tentunya akan membuat kita paham bahwa merawatnya tidak bisa sembarangan. Meski logam seperti emas dan titanium tidak mungkin berkarat atau sepenuhnya kehilangan kilau yang dimilikinya, nilainya tetap dapat turun jika tidak disimpan dengan cara yang benar karena perhiasan berharga masih tetap memiliki risiko kerusakan.

Emas murni memiliki sifat alami sebagai logam yang mudah dibentuk. Dengan kata lain, anting emasmu memiliki risiko berubah bentuk atau tergores jika menerima benturan keras. Oleh karena itu, sangat penting untuk memisahkan tempat penyimpanan perhiasan berharga yang hanya akan kamu kenakan di saat-saat tertentu dengan perhiasan yang biasa kamu gunakan untuk menemani aktivitas sehari-hari. Jika anting yang kamu miliki dihiasi dengan mata berlian, menggabungkan tempat penyimpanannya dengan perhiasan lain dapat merusak atau menggores perhiasan tersebut, mengingat berlian memiliki sifat alami sebagai materi yang keras. Alasan inilah yang juga membuat beberapa perhiasan mewah dijual sekaligus bersama wadah atau kotak khususnya sendiri.

Tidak ada aturan terkait suhu ideal untuk menyimpan anting emas karena logam mulia yang satu ini memang tidak mudah terpengaruh faktor kimia eksternal. Selama kamu menyimpan perhiasan berhargamu di wadah yang tertutup sehingga debu tidak menumpuk di dalamnya, tidak akan ada masalah serius meski kamu menyimpannya di suhu ruangan. Namun, tidak ada salahnya untuk menyimpan perhiasanmu di tempat yang sejuk dan kering, terutama jika kotak perhiasan yang kamu gunakan memiliki bantalan kain atau yang semacamnya. Jamur dapat tumbuh dengan mudah di kain yang terlalu lembab. Meski ini tidak akan secara langsung memengaruhi nilai jual anting itu sendiri, tetapi tentu akan ada yang mengganjal jika kamu menyimpan perhiasanmu yang berharga di dalam wadah yang berjamur.

Pastikan juga kamu menyimpan anting emasmu di tempat yang cukup tersembunyi, baik dari pencuri maupun dari jangkauan anak-anak. Mengingat anak-anak mudah penasaran dengan sesuatu yang baru, ada risiko mereka akan memainkan perhiasanmu jika kamu meletakkannya sembarangan. Mencari tempat menyimpan yang tersembunyi sangat disarankan, terutama jika ukuran perhiasan yang kamu miliki membuatnya mudah tertelan oleh anak-anak.

Mencuci Anting Emas

Sudah mengenal anting emas namun belum tahu caranya mencuci anting? Tidak ada salahnya sesekali mencuci anting emas yang kamu miliki. Meski kilau yang dimiliki emas cenderung dapat bertahan lama, tetapi jika anting yang kamu punya memiliki desain yang rumit, terkadang kotoran bisa terselip di antara detail bentuknya. Oleh karena itu, secara berkala mencuci perhiasan yang kamu miliki bisa menjadi ide bagus untuk menghindarkanmu dari masalah seperti itu. Tenang saja, mencuci perhiasan emas sebenarnya tidak terlalu susah, kok. Kamu bisa mengikuti beberapa langkah berikut:

  1. Masak air hingga mendidih dan tunggu hingga suhunya menghangat. Selagi menunggu, kamu bisa menyiapkan sikat serta sabun untuk digunakan mencuci antingmu nanti. Untuk sikatnya, kamu bisa menggunakan sikat khusus untuk membersihkan perhiasan. Jika tidak ada, kamu juga bisa menggunakan sikat gigi dengan bulu-bulu yang halus agar tidak merusak atau menggores permukaan perhiasanmu. Sementara untuk sabun cucinya, kamu bisa menggunakan sabun cuci piring cair.
  2. Setelah air yang kamu panaskan sudah cukup hangat, tuangkan ke dalam wadah dan tambahkan beberapa tetes sabun cuci piring cair yang sudah kamu siapkan sebelumnya. Jangan lupa untuk menyiapkan juga anting emas yang ingin kamu cuci, ya!
  3. Rendam anting emas yang ingin cuci dalam air hangat yang sudah ditetesi dengan sabun cuci piring. Biarkan beberapa menit agar sabun dapat bekerja untuk melepaskan kotoran atau debu yang menempel pada anting-antingmu.
  4. Setelah direndam beberapa menit dalam air hangat, kotoran yang melekat pada anting emasmu kini akan lebih mudah terangkat. Sikat dengan lembut anting-anting yang sudah kamu rendam untuk memastikan semua kotoran tersebut sudah terlepas. Ingat, tidak perlu menggosok terlalu kencang agar permukaan perhiasanmu tidak tergores oleh bulu sikat gigi.
  5. Bilas semua anting yang sudah disikat dengan air yang baru hingga tidak ada sisa sabun atau kotoran yang menempel, kemudian gunakan kain yang lembut seperti lap kacamata untuk mengeringkannya. Jika kamu tidak memiliki kain yang lembut, kamu bisa menggunakan handuk untuk mengeringkannya dengan hati-hati

Nah, setelah menyelesaikan langkah-langkah di atas, anting emas kesayanganmu sudah bersih. Pastikan kamu mencuci perhiasanmu secara teratur untuk menjaga kecantikannya. Tidak perlu takut perhiasan akan rusak ketika dicuci, selama kamu mengikuti langkah-langkah di atas dengan cermat, perhiasan berhargamu akan tetap tenang. Jika kamu merasa ragu untuk mencucinya sendiri, ada beberapa jasa pencuci emas profesional yang bisa kamu gunakan, kok!

Usai membaca serba-serbi untuk mengenal anting emas di atas, mulai dari sejarah dan asal mula penggunaannya sebagai perhiasan, bentuk-bentuk serta modelnya yang beragam, bahan-bahan yang digunakan untuk membuatnya, dan juga cara merawatnya yang sebenarnya tidak terlalu susah, tentunya kini kamu bisa lebih siap dan percaya diri untuk memilih anting yang sesuai dengan selera dan dapat menunjang penampilanmu secara sempurna. Namun, pastikan kamu hanya membeli anting-antingmu di toko-toko yang tepercaya, ya!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *